Merdeka.com - Pengganti Setya Novanto di kursi ketua DPR akan dirundingkan kembali dalam rapat pimpinan DPR. Hal tersebut terkait kerumitan bahwa Partai Golkar terdiri dari kedua kubu selain itu dicabutnya SK kubu Agung Laksono, maka tak ada Golkar yang sah secara hukum.

"Kita akan bicarakan di Rapim, kita keputusannya harus kolektif kolegial, sehingga kita tidak bisa judgement, tidak bisa mengira-ngira. Apa yang harus kita laksanakan, tapi kita harus menyampaikan kepada media apa yang telah terjadi dan apa yang akan kita laksanakan," kata Wakil Ketua DPR ‎Agus Hermanto di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (5/1).

Menurut Agus, rapim akan diselenggarakan secepat mungkin setelah masa reses berakhir. ‎Kemudian hasil rembug tersebut akan dibawa ke rapat paripurna setelah reses.

"Sekarang ini kita belum selenggarakan rapat pimpinan," tuturnya.

Politikus Partai Demokrat ini berujar bahwa kemungkinan rapim akan digelar hari Jumat (8/1). Sedangkan paripurna akan digelar Senin (11/1).

"Rapimnya kalau enggak hari Jumat ya Senin pagi, tapi kita harapkan Rapimnya hari Jumat lah agar kita mempunyai waktu yang cukup untuk melaksanakan persiapan-persiapan," ujarnya.

Sebelumnya Golkar kubu Aburizal Bakrie telah menunjuk Ade Komarudin sebagai pengganti Setya Novanto. Namun kubu Agung Laksono menunjuk Agus Gumiwang. Kedua kubu hingga kini belum sepakat soal siapa yang bakal menggantikan Setya di kursi Ketua DPR.