Merdeka.com - Partai Demokrat telah berumur lebih dari satu dekade. Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai tokoh sentral partai berlambang Mercy ini menjadi Presiden RI untuk kedua kalinya, periode 2004-2009 dan 2009-2014.

"Namun, selama perjalan sejarah partai tidak bisa juga dipungkiri bahwa terjadi hal-hal yang di luar komitmen awal pendirian partai. Terjadinya krisis kepemimpinan yang menyebabkan rentannya partai diobok-obok, mis-manajemen, kader tidak loyal dan melanggar hukum," jelas Ketua Umum Forum Komunikasi Pendiri dan Deklarator Partai Demokrat (FKPD-PD) Ventje Rumangkang di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Rabu, (13/6).

Mencermati akan hal tersebut, Ventje mengatakan para pendiri dan deklarator Partai Demokrat prihatin dan hendak memperbaiki citra partai.

"Yang menyatakan FKPD-PD melakukan upaya kacau-balau di internal partai, dipertanyakan integritas dan loyalitasnya. Karena hal-hal konstruktif positif dibawa dan dibangun oleh FKPD-PD," tegas Vientje.

Menurutnya, para pendiri dan deklarator partai besutan SBY ini telah membuktikan bahwa pada tahun 2001 dapat mendirikan partai, dan menghantarkan SBY berhasil menjadi Presiden RI.

"Namun, sangat disayangkan bahwa peran pendiri dan deklarator partai mau direduksi sedemikian rupa kepada hal-hal yang tidak sentral. Sangat disesalkan bahwa pernyataan dari seorang tokoh PD yang menyatakan keberhasilan pendiri dan deklarator hanya sebatas menyelesaikan administrasi belaka yakni verifikasi Kemenkum HAM dan KPU," jelas Vientje.

"Padahal sejarah mencatat, hasil kerja keras pendiri dan deklarator membawa kesuksesan pelampauan 'threshold' dengan 7,5 persen perolehan suara. Ini adalah hasil yang sangat fenomenal bila dilihat bahwa partai baru berumur 2,5 tahun bisa mencapai prestasi ini," tandasnya.