Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

'Pejabat Salah Dibuat Damai, Rakyat Biasa Salah Diproses Hukum'

'Pejabat Salah Dibuat Damai, Rakyat Biasa Salah Diproses Hukum' rombongan gubernur NTT hajar pengendara di jalan sudirman jaksel. ©2020 Istimewa

Merdeka.com - Viral pemukulan diduga melibatkan rombongan Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat dengan seorang pengendara mobil lain. Dalam sebuah video pengendara itu terlihat dipukuli oleh orang dari rombongan Viktor Laiskodat. Namun, polisi menyebut kasus itu berakhir damai.

Pengamat Politik, Ujang Komarudin menilai, perlakuan biasa jika ada kasus melibatkan pejabat publik atau anak buah pejabat publik berakhir damai. Beda perlakuan jika pemukulan itu dilakukan rakyat biasa.

"Biasa begitu. Kalau ada pejabat atau anak buah pejabat yang salah, akan dicari jalan damai. Namun jika rakyat biasa yang salah. Langsung diproses secara hukum," katanya melalui pesan singkat, Jumat (11/12).

Dia mengatakan, Indonesia punya hukum. Seharusnya pihak yang berbuat salah ditindak dan dihukum dengan adil.

"Jika hukum tak adil, maka akan muncul hukum rakyat dan hukum jalanan," tegasnya.

Seharusnya, dia menegaskan, polisi mengusut kasus tersebut. Jika dibiarkan, Ujang khawatir, hal tersebut bisa membuat kekacauan dalam penegakan hukum di Indonesia.

"Kejadian tersebut mesti diusut tuntas oleh Polisi. Agar keadilan ditegakkan. Jika polisi tak berani menindak pelakunya, maka jelas kacaulah penegakan hukum di republik ini," tutupnya.

Diberitakan, viral video keributan hingga pemukulan diduga melibatkan rombongan Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat dengan seorang pengendara mobil lain. Kejadian itu disebut terjadi pada Jumat (4/12) malam di Jalan Jenderal Sudirman, Karet, Setiabudi, Jakarta Selatan.

Kapolsek Metro Setiabudi AKBP Yogen Heroes Baruno mengatakan, kejadian itu berawal saat salah seorang pengendara mobil memotong jalur rombongan Viktor Laiskodat.

"Intinya ada mobil yang dikemudikan oleh pengemudi mabuk berjalan zigzag dan memotong rombongan kendaraan gubernur NTT," kata Yogen saat dihubungi merdeka.com, Kamis (10/12).

Namun, kejadian itu telah diselesaikan secara kekeluargaan dan tidak ada tindak lanjut secara hukum karena kedua belah pihak saling memaafkan.

"Saat di Polsek tidak ada laporan terkait pemukulan, hanya selisih paham dan cekcok mulut. Kemudian didamaikan di Polsek," ujarnya.

"Di Polsek tidak ada yang cerita tentang pemukulan, jadi ya tidak ada permintaan visum. Yang mabok minta maaf, yang rombongan memaafkan," sambungnya.

(mdk/fik)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Marak Tawuran Remaja saat Ramadan, Polisi Tegaskan Proses Hukum Pelaku hingga Provokator di Medsos

Marak Tawuran Remaja saat Ramadan, Polisi Tegaskan Proses Hukum Pelaku hingga Provokator di Medsos

Pelaku tawuran dipastikan akan ditindak secara tegas, bahkan mereka yang diamankan akan diberi sanksi tambahan berupa pencabutan bantuan sosial biaya pendidikan

Baca Selengkapnya
Penyebab Anak Suka Memukul, Perlu Diwaspadai dan Dihindari Orangtua

Penyebab Anak Suka Memukul, Perlu Diwaspadai dan Dihindari Orangtua

Kebiasaan memukul merupakan suatu hal yang kerap dilakukan anak. Hal ini perlu diperhatikan dan dihindari oleh orangtua.

Baca Selengkapnya
Datangi Mesjid, Dua Kapolsek di Pekanbaru Jaga Kamtibmas Jelang Pemilu 2024

Datangi Mesjid, Dua Kapolsek di Pekanbaru Jaga Kamtibmas Jelang Pemilu 2024

Kapolsek Limapuluh Kompol Bagus Harry Priyambodo, mengambil inisiatif dengan menyelenggarakan kegiatan sosialisasi di Masjid Jamiatuzzahidin, Selasa (9/1) malam

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
8 Cara Ngabuburit yang Seru, Lakukan Ini agar Puasa Lebih Berwarna

8 Cara Ngabuburit yang Seru, Lakukan Ini agar Puasa Lebih Berwarna

Merdeka.com merangkum informasi tentang 8 cara ngabuburit yang seru, mulai dari berburu takjil gratis, hingga ikut dalam kajian yang diadakan di masjid-masjid.

Baca Selengkapnya
Wajib Disajikan di Atas Meja, Ini 5 Kudapan Khas Palembang Cocok untuk Berbuka Puasa

Wajib Disajikan di Atas Meja, Ini 5 Kudapan Khas Palembang Cocok untuk Berbuka Puasa

Kota Palembang bukan hanya soal pempek, namun beberapa jenis kudapannya juga tak kalah lezat dan selalu diburu umat muslim sebagai menu berbuka puasa.

Baca Selengkapnya
Ketua MA Ingatkan Warga Peradilan Jaga Netralitas di Pemilu 2024

Ketua MA Ingatkan Warga Peradilan Jaga Netralitas di Pemilu 2024

Syarifuddin menyebut, para pejabat MA juga saling mengingatkan untuk menjaga netralitas.

Baca Selengkapnya
Perludem Serahkan Revisi Angka Ambang Batas Parlemen ke Pembentuk UU: Harus Ada Hitungan Rasional

Perludem Serahkan Revisi Angka Ambang Batas Parlemen ke Pembentuk UU: Harus Ada Hitungan Rasional

Dengan adanya revisi, diharapkan suara rakyat tidak terbuang sia-sia.

Baca Selengkapnya
Masa Jabatan Presiden menurut UUD 1945, Begini Penjelasannya

Masa Jabatan Presiden menurut UUD 1945, Begini Penjelasannya

Masa jabatan presiden menentukan seberapa lama seorang pemimpin dapat memegang kekuasaan dan mengimplementasikan kebijakannya.

Baca Selengkapnya
Kasus Peternak Kambing Lawan Pencuri Jadi Tersangka Disetop, Keputusan Jaksa Dinilai Patut Dicontoh

Kasus Peternak Kambing Lawan Pencuri Jadi Tersangka Disetop, Keputusan Jaksa Dinilai Patut Dicontoh

Julius menyampaikan, keputusan yang menetapkan Muhyani hanya melakukan pembelaan diri sudah tepat

Baca Selengkapnya