Pecat PKS bisa jadi blunder bagi SBY dan Demokrat
Merdeka.com - Perseteruan antara PKS dengan partai koalisi atau Sekretariat Gabungan (Setgab) belum selesai. Meski PKS keras membangkang koalisi dengan menolak kenaikan harga (BBM) bersubsidi, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selaku ketua Setgab belum juga bersikap.
Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Adjie Al Faraby menilai, SBY tidak akan mungkin berani bersikap mendepak PKS dari koalisi. Sebab SBY akan dinilai negatif oleh publik karena telah memecat PKS yang menolak harga BBM.
"Karena meski mereka (PKS) anggota koalisi, tapi voting di DPR mereka menolak, hal itu menunjukkan sikap antipati bagi partai koalisi terhadap PKS," jelas Adjie usai melakukan pemaparan hasil survei LSI terkait kebijakan kenaikan harga BBM di kantor LSI, Jakarta, Minggu (23/6).
Dia mengatakan, sebuah kesalahan besar apabila SBY mendepak PKS dari koalisi. Sebab, itu akan membuat citra SBY buruk di mata publik.
"Menggeser PKS, secara provokatif, menyatakan di media massa, SBY tidak akan berani mengeluarkan PKS. Jika pemerintah dalam hal ini presiden mengeluarkan PKS, akan blunder, karena menolak BBM itu isu populis," imbuhnya.
Memecat PKS yang menolak kenaikan harga BBM, tambah dia, justru akan membuat publik bersimpati kepada PKS. Sementara blunder bagi Partai Demokrat.
"Ini akan memicu sentimen positif, PKS mungkin akan dapat berkah, sisi lain Demokrat dan SBY blunder, karena telah mengeluarkan PKS yang menolak kenaikan BBM," tandasnya.
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi Peringatkan KPU: Keteledoran Berbahaya, Berdampak Besar pada Politik!
Jokowi meminta KPU dan para penyelenggara Pemilu memastikan tata kelola pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan dengan baik.
Baca SelengkapnyaPj Kepala Daerah Dicopot karena Tak Netral Jelang Pemilu, BKN Beri Penjelasan Begini
BKN terus mengimbau seluruh pegawai ASN untuk berhati-hati di tahun politik, karena banyak hal yang dapat menyebabkan pegawai ASN terlibat politik praktis.
Baca SelengkapnyaJK Ungkap Penyebab Pemilu 2024 Diwarnai Protes
Demokrasi tidak berjalan sesuai yang diharapkan dan didambakan oleh rakyat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pesan SBY untuk AHY: Kesempatan Demokrat Sukseskan Pemerintahan Jokowi
SBY meminta AHY untuk bisa menjalin komunikasi dengan baik dengan pemimpin lintas sektor.
Baca SelengkapnyaTak Bahas Hak Angket, Istana Minta Pertemuan Jokowi dan 2 Menteri PKB Tak Dispekulasikan ke Mana-Mana
Ari menyebut pertemuan tersebut juga merupakan permintaan dari para menteri PKB.
Baca SelengkapnyaJelang Pencoblosan, Anies Berharap Tidak Ada Lagi Pelanggaran Etik
DKPP menyatakan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Hasyim Asy'ari melanggar etik.
Baca SelengkapnyaDemokrat Hampir 10 Tahun jadi Oposisi, Kritik AHY: Pembangunan di Indonesia Belum Merata
AHY menegaskan ingin fokus memenangkan Partai Demokrat dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaJokowi Dikritik soal Pembagian Bansos, Bahlil: Jangan Batasi Presiden Dekat Dengan Rakyat
Bahlil menegaskan pihak-pihak yang mengkritisi penyaluran bansos, dapat diartikan pihak tersebut tidak senang masyarakat menerima bantuan.
Baca Selengkapnya