PDIP Tegaskan Wacana Amandemen UUD 1945 untuk GBHN, Bukan Masuk Ranah Pilpres
Merdeka.com - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto membantah ada perbedaan persepsi antara PDIP dengan Presiden Joko Widodo terkait amandemen terbatas UUD 1945. Jokowi menolak presiden kembali dipilih oleh MPR.
PDI Perjuangan menegaskan, amandemen terbatas dengan memberikan kewenangan MPR untuk menetapkan Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN).
"Jadi yang ditolak itu terkait dengan pemilihan presiden karena ada persepsi seolah dengan amandemen terbatas pemilu presiden akan dilaksanakan oleh MPR. Padahal prinsip kedaulatan rakyat tetap dijalankan sebaik-baiknya," kata Hasto di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (16/8).
Hasto menuturkan, amandemen terbatas yang menjadi agenda PDIP tidak masuk dalam ranah Pemilu. Sehingga tidak ada urusan dengan kepentingan Pemilu ke depan.
"Amandemen terbatas tidak masuk dalam ranah pemilu presiden secara langsung oleh rakyat. Amandemen terbatas memberikan haluan kepada negara besar, negara kepulauan terbesar untuk menatap masa depan dengan baik dengan mensinergikan melalui overall planning terhadap seluruh kerja dari lembaga tinggi negara. Semangat ini kita perlukan," kata Hasto.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi ikut bereaksi terkait wacana amandemen UUD 1945. Jokowi menegaskan dirinya tidak setuju rencana perubahan undang-undang dasar. Hal itu apabila berkaitan dengan perubahan sistem pemilihan presiden secara langsung.
"Lah wong saya dipilih rakyat, kenapa nanti ada presiden yang dipilih MPR?" ujar Jokowi saat bertemu dengan pimpinan media massa nasional di Istana Negara, Jakarta, Rabu (14/8).
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Per hari ini delapan hakim konstitusi sudah mulai mengagendakan RPH.
Baca SelengkapnyaMK bakal menggelar sidang perdana PHPU Pilpres dengan agenda sidang pleno pemeriksaan pendahuluan.
Baca SelengkapnyaPDIP menghormati putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menolak keseluruhan permohonan sengketa hasil Pilpres 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
PDIP mewanti-wanti Gibran agar tidak lagi berbohong usai secara resmi dilantik menjadi Wakil Presiden.
Baca SelengkapnyaAdian menegaskan, sangat terbuka kemungkinan terjadi kecurangan pada pelaksaan pemilu legislatif (Pileg) dan pemilu presiden (Pilpres).
Baca SelengkapnyaRullyandi menilai, persetujuan pembentukan pansus oleh anggota dan pimpinan DPD RI ini pun melanggar UU MD3.
Baca SelengkapnyaNamun, kata dia untuk membangun peradaban politik yang berpihak kepada kehendak rakyat.
Baca SelengkapnyaGibran menambahkan, seusai penetapan pemenang Pilpres oleh KPU pada Rabu besok, dirinya tetap memprioritaskan untuk tugas-tugas sebagai kepala daerah.
Baca SelengkapnyaApalagi keempat partai politik (parpol) ini merupakan korban kecurangan Pemilu 2024.
Baca Selengkapnya