PDIP Soal Hasil Survei Kompas: Elektoral Tinggi jadi Daya Dorong Bagi Jokowi
Merdeka.com - Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto mengatakan partainya meminta agar seluruh simpatisan, anggota dan kader partai untuk terus berjuang semakin militan. Sebab, survei menempatkan PDIP dengan elektoral tertinggi antara 24,6-29,2 persen. Sementara, survei terbaru yakni Litbang Kompas. PDIP memperoleh suara sekitar 26,9 persen.
"PDIP sangat berkepentingan pemerintahan Jokowi-KH Ma'ruf Amin kuat, efektif dan solid. Karena itulah dalam rangka penguatan sistem presidensial, gambaran ideal terjadi apabila Golkar bisa menduduki posisi nomor 2, mengalahkan Gerindra dan PKB no 3," tutur Hasto melalui sebuah pernyataan tertulis, Kamis (21/3).
Dia menyatakan, kerjasama antar Koalisi Indonesia Kerja (KIK) juga harus digencarkan agar elektoral partai politik pendukung Paslon 01, Jokowi-Ma’ruf Amin ikut meningkat.
"Momentum Gerindra untuk turun drastis terbuka lebar karena mengandalkan efek ekor jas, tanpa dukungan kekuatan teritorial. Dengan demikian, kaki-kaki Gerindra bisa diminimkan kerjanya di lapangan. Di sini tokoh-tokoh NU, PKB dan PPP bisa bergerak bersama membendung gerak HTI yang berada di belakang Prabowo-Sandi," tukas Hasto.
Hasto memprediksi elektabilitas Partai Gerindra bisa turun. Sebab, berdasarkan survei Kompas, dalam waktu kampanye selama enam bulan terakhir, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno hanya mampu naik 4 persen.
"Bayangkan saja, dilengkapi dengan fitnah dan hoaks, Prabowo-Sandi hanya mampu naik 4 persen dalam waktu 6 bulan, dan sekarang tinggal 26 hari. Maka kami optimis Jokowi-KH Maruf Amin menang semakin tebal. Elektoral PDIP yang tinggi akan jadi daya dorong maksimum bagi Jokowi-KH Maruf Amin," ujar Hasto.
"Terlebih kami bersama Parpol KIK lainnya seperti Golkar, PKB, PPP dan lain-lain memiliki basis kultural dan tradisional yang kuat," lanjutnya.
Dengan begitu, Hasto menempatkan survey kompas sebagai hasil bahwa kemenangan Jokowi-Maruf Amin sebesar 56.8 persen adalah target pesimis, sementara target realistis adalah 63.4 persen.
Setelah merilis hasil survei terhadap elektabilitas dua pasangan calon presiden dan wakil presiden, Litbang Kompas juga mengungkap elektabilitas partai politik di Pemilu 2019.
Hasilnya, PDIP menjadi partai dengan elektabilitas tertinggi dengan 26,9 persen, diikuti Gerindra di posisi kedua dengan 17 persen. Di posisi ketiga ada Golkar dengan 9,4 persen.
Sedangkan partai-partai pendatang baru tidak ada yang mampu menembus ambang batas batas parlemen (parliamentary threshold) sebesar 4 persen. Elektabilitas mereka kebanyakan masih berkisar di angka nol koma.
Dikutip dari Harian Kompas yang terbit, Kamis (21/3), elektabilitas PSI (0,9%), Berkarya (0,5%), Garuda (0,2%), sementara Perindo (1,5%).
Survei juga menunjukkan Hanura, partai yang mempunyai kursi DPR 2014-2019, terancam gagal masuk Senayan karena elektabilitasnya hanya berkisar 0,9%.
Sementara partai lama yang tidak lolos parlemen pada 2014-2019 seperti PBB dan PKPI, berpotensi kembali gagal, karena elektabilitasnya masing-masing 0,4% dan 0,2%.
Reporter: Putu Merta Surya Putra,Ratu Annisaa Suryasumirat
Sumber : Liputan6.com
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi Peringatkan KPU: Keteledoran Berbahaya, Berdampak Besar pada Politik!
Jokowi meminta KPU dan para penyelenggara Pemilu memastikan tata kelola pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan dengan baik.
Baca SelengkapnyaJokowi Diusulkan Pimpin Koalisi Besar, Ini Respons Airlangga dan Zulkifli Hasan
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menanggapi kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) diusulkan memimpin koalisi besar Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Sindir Kapolri: Suara-Suara Rakyat Harapkan Polri Netral Tak Dukung Paslon Tertentu
Sekjen PDIP mengingatkan Kapolri banyak suara dari rakyat yang juga berharap agar Polri tetap netral di Pemilu 2024 ini.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
PDIP: Dukungan Jokowi Pengaruhi Elektabilitas Ganjar
PDIP mengakui dukungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan keluarga mempengaruhi kenaikan elektabilitas bacapres Ganjar Pranowo di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaIndikator Politik Beberkan Alasan Elektabilitas PDIP Turun: Jokower Pindah ke Partai Lain
Elektabilitas PDI Perjuangan memang masih di paling atas dengan angka 19,1 persen, tetapi terus alami penurunan dari survei sebelumnya.
Baca SelengkapnyaSoal Dukungan Jokowi di Pilpres 2024, Kaesang: Bisa Ditanyakan ke Bapak, Pilihannya Siapa
Terkait paslon yang didukung Jokowi di Pilpres 2024, Kaesang meminta agar ditanyakan langsung ke presiden
Baca SelengkapnyaPrabowo: Orang yang Jelek-Jelekin Jokowi Kemungkinan Antek Asing
Ketua Umum Partai Gerindra itu menegaskan bahwa Jokowi sosok yang pekerja keras.
Baca SelengkapnyaTernyata Ini Alasan Jokowi Bagi-Bagi Bansos Beras Jelang Pilpres 2024
Presiden akhirnya buka suara terkait polemik pemberian bansos beras kemasan 10 kg di tahun politik.
Baca SelengkapnyaIstana Minta Keluarnya Maruarar Sirait dari PDIP Tak Dikaitkan dengan Jokowi
Maruarar memutuskan keluar dari PDIP dan memilih sejalan dengan arah politik Jokowi.
Baca Selengkapnya