PDIP Respons Rencana Jokowi Cawe-Cawe di Pilpres 2024

Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui akan melakukan cawe-cawe dalam politik. Hal itu, dilakukan Jokowi demi kepentingan negara.
Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PDIP Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul menjelaskan, jika istilah cawe-cawe berasal dari Jawa Tengah. Dia menilai, istilah tersebut bisa berdampak positif asal sesuai dengan keadaban dan kepatutannya.
"Cawe-cawe ini bahasa kosakata diksi Jawa diksi Jawa Tengah. Kalau orang Jawa Tengah tahu cawe-cawe itu artinya adalah akan ikut campur ikut mewarnai," katanya di Gedung Nusantara II DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (30/5).
"Tetapi cawe-cawe yang berkelebihan tentu nanti ada yang kurang bersepakat, maka cawe-cawe nya itu adalah cawe-cawe yang sesuai dan keadaban yang ada," sambung Pacul.
Dia pun mengingatkan, agar cawe-cawe yang dilakukan Jokowi bukan untuk mengintervensi. Terlebih, dalam penentuan capres dan cawapres, sebab kewenangan tersebut berada di partai politik.
"Maka saya katakan kepatutannya cawe-cawe dalam bahasa Jawa ada kepatutannya ga boleh cawe-cawe mengintervensi itu enggak boleh," tegasnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui bahwa dirinya cawe-cawe atau ikut-ikutan demi kepentingan bangsa dan negara. Namun, Jokowi tidak menjelaskan maksud cawe-cawe tersebut.
Hal itu disampaikan Jokowi saat bertemu para pemimpin redaksi media massa di Istana Negara, Jakarta, Senin (29/5).
Awalnya, Jokowi membahas soal momentum negara dalam 13 tahun ke depan, sehingga dibutuhkan pemimpin agar Indonesia tumbuh positif.
"Jadi Pak Jokowi menegaskan saya tidak netral dalam hal ini. 'Memang betul saya cawe-cawe tapi untuk kepentingan nasional'," kata kata GM News and Curent Affairs Kompas TV Yogi Nugraha usai pertemuan di Istana Negara.
Soal cawe-cawe ini, Jokowi mengartikan soal momentum negara dalam 13 tahun kedepan. Hal ini untuk kepentingan Indonesia.
"Saya tahu cara cawe-cawe saya tau persis bagaimana cara berpolitik yg baik, ketika ditanya bagaiamana capres cawapres mengarah pada siapa, presiden mengatakan masih jauh dan itu urusan parpol," kata Yogi.
"Jadi presiden mengatakan cawe-cawe lebih kepada untuk urusan kepentingan nasional menjaga momentum 13 tahun, menjaga bonus demografi saya harus cawe-cawe," sambungnya.
Soal pilpres 2024, kata Yogi, Jokowi tidak mengarahkan mendukung calon tertentu. Jokowi hanya menunggu siapa capres-cawapresnya yang mendaftar.
"Kalimat pemilu misalnya ya tungggulah masih jauh, pak presiden terakhir mengatakan lebih baik kita tunggu siapa yang daftar siapa capres cawapresnya," ungkapnya.
"Tapi yang berkali kalau gak salah lebih dari 7 kali megatakan cawe, bahkan sekali lagi ya mau closing sekali lagi ya cawe-cawe seperti beri pesan memang saya cawe-cawe," pungkasnya.
Ikuti perkembangan terkini seputar berita Pemilu 2024 hanya di merdeka.com
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Bambang Pacul Bongkar Penyebab Hubungan PDIP dan Jokowi Renggang: Ada Putranya jadi Cawapres
Ketua DPP Bidang Pemenangan Pemilu PDI Perjuangan Bambang Wuryanto bicara bagaimana perbedaan sikap antara Presiden Joko Widodo dan PDIP.
Baca Selengkapnya

Jokowi Gelar Pertemuan Tertutup dengan SBY, Begini Respons PDIP
SBY bertemu Presiden Jokowi membahas terkait politik kebangsaan dan politik kenegaraan.
Baca Selengkapnya

Usai Putusan MKMK, Jubir Anies: Kalau Jantan Seharusnya Prabowo Segera Ganti Cawapresnya
Prabowo dinilai tidak cukup percaya diri maju di Pilpres 2024 tanpa dukungan Jokowi.
Baca Selengkapnya

Gibran Cawapres Prabowo, PDIP Harap Jokowi Bersikap Netral di Pilpres 2024
PDIP berharap tidak ada kandidat yang dianaktirikan.
Baca Selengkapnya

Ketua Bappilpres Sebut Nama Projo Dicatut untuk Mendukung Ganjar Pranowo
Projo akan menyampaikan sikap resmi dalam Rakernas di Jakarta pada bulan Oktober mendatang. Presiden Jokowi bakal hadir.
Baca Selengkapnya

Pengamat Nilai Prabowo Dapat Dukungan Jokowi di Pilpres 2024
Prabowo dinilai mendapatkan dukungan dari Jokowi di Pilpres 2024.
Baca Selengkapnya

Hasto PDIP Ungkap Pertemuan Jokowi dan Pj Gubernur Sebelum Baliho Ganjar-Mahfud Dicopot di Bali
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto pun menyinggung pertemuan Presiden Jokowi dengan para Pj Gubernur Bali sebelum pencopotan baliho Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
Baca Selengkapnya