Merdeka.com - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mempertanyakan prestasi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. NasDem meminta Hasto tidak perlu membandingkan Anies dengan gubernur-gubernur sebelumnya.

Wakil Ketua Umum NasDem Ahmad Ali berkata, setiap gubernur memiliki masanya. Mulai dari Joko Widodo, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, sampai Anies Baswedan sudah memberikan sumbangan kepada pembangunan Jakarta.

"Setiap masa itu ada orangnya gubernur sebelumnya pak Jokowi kemudian melakukan beberapa hal. Kemudian Ahok, kemudian Anies. Masing-masing dari mereka sudah melakukan banyak hal untuk Jakarta," ujar Ali dihubungi, Senin (25/7)

"Jadi semua orang mengambil bagian pembangunan DKI jadi menurut ku tidak perlu pertentangkan itu," terangnya.

Ali meminta Hasto untuk mengungkap siapa gubernur DKI Jakarta yang punya prestasi. Ketimbang hanya mengkritik kinerja Anies.

"Supaya apple to apple, sekarang kita anggap pak Anies tidak punya prestasi terus yang berprestasi siapa?," tanya anggota Komisi III DPR RI ini.

Soal prestasi Anies, Ali bilang biarkan masyarakat Jakarta yang menilainya. Kata dia, Anies juga punya catatan baik di Jakarta misalnya berhasil mendapatkan opini wajar tanpa pengecualian (WTP) dari BPK lima kali berturut-turut.

"Saya juga tidak punya kapasitas bicara itu tapi yang menjawab itu masyarakat Jakarta apa yang sudah Anies lakukan di Jakarta," kata Ali.

NasDem Nilai PDIP Lirik Anies

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mempertanyakan prestasi Anies Baswedan sebagai calon presiden. Hal ini menanggapi peluang PDIP mengusung Anies Baswedan.

Menurut Wakil Ketua Umum NasDem Ahmad Ali, meski Hasto mengkritik kinerja Anies, tidak tertutup peluang PDIP dan NasDem bekerja sama. Peluang NasDem dan PDIP mengusung Anies masih terbuka.

Ali melihat, kritikan Hasto justru memberikan tanda bahwa sedang melirik Anies untuk menjadi bakal calon presiden. "Mungkin mas Hasto sedang melirik Anies untuk pilpres 2024 untuk diusung," kata Ali kepada wartawan, Senin (25/7).

NasDem terbuka bekerja sama dengan PDIP. Termasuk bersama-sama membawa Anies Baswedan di Pilpres 2024.

Ali berkata, bisa saja NasDem dan PDIP bekerja sama mengusung pasangan Anies-Puan Maharani atau duet Ganjar Pranowo-Anies.

"Bisa saja nanti Anies dengan Puan, Anies presiden Puan jadi wakil. Kan, itu bisa saja. Banyak kemungkinan bisa Ganjar Anies, Anies Puan," kata Ali.

PDIP Pertanyakan Prestasi Anies

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mempertanyakan prestasi Anies Baswedan di Jakarta sehingga diusulkan berduet dengan Puan Maharani. Usulan menduetkan Anies muncul dari pengamat politik hingga politisi PDIP Effendi Simbolon.

"Jadi kalau ada orang bicara si A si B tanya aja prestasinya, Pak Anies misalnya sebut 7 prestasinya aja, pasti bingung jawabnya. Oh sumur resapan. Itu kan fair," kata Hasto di acara pelantikan dan pembekalan Pengurus DPD Taruna Merah Putih Provinsi DKI Jakarta, di Tebet, Jakarta, Jumat (22/7).

Hasto menegaskan, bila seseorang ingin menjodoh-jodohkan Capres-cawapres, maka terlebih dahulu dilihat prestasi yang dimiliki oleh tokoh tersebut. Sebab, prestasi merupakan salah satu faktor penunjang sebagai pemimpin bangsa.

"Dinamika politik saat ini sepertinya ada kekuatan yang ingin dorong setiap hari kita bicara capres, kerja sama partai politik, jodoh-jodohan. Tapi kita tanya yang dijodohkan itu apa prestasinya?," kata Hasto.