PDIP : Kasus cek pelawat, buat kami hati-hati jelang pemilu

Merdeka.com - Politikus asal PDI Perjuangan Trimedya Panjaitan memprediksi, jelang pemilu 2014, politik penyanderaan akan terjadi dan semakin gencar di tahun depan. Oleh karena itu, dia mengimbau seluruh kader untuk merapatkan barisan agar tidak menjadi korban.

"Politik sandra akan terjadi di 2013, politik saling menyandera balas dendam menggunakan institusi penegak hukum akan marak. Kami akan mengingatkan kawan-kawan kami baik di daerah maupun pusat untuk hati-hati," jelas Trimedya saat jumpa pers refleksi akhir tahun penegakan hukum dan HAM 2012 di Balai Kartini, Jakarta, Minggu (30/12).

Anggota Komisi III DPR ini memberi contoh, saat kasus cek pelawat mencuat menjelang pemilu tahun 2009. Di mana banyak politikus senior PDI Perjuangan seperti Panda Nababan yang terbukti terlibat dan telah divonis 17 bulan penjara.

Atas kasus tersebut, Trimedya mengklaim suara PDI Perjuangan di 2009 turun 6 persen sehingga menyebabkan partai berlambang banteng merah itu kalah dari Demokrat.

"Kasus cek pelawat, Agus Chondro, saya termasuk yang kurang setuju kalau dia disebut whistle blower. Karena kasus itu terjadi pada 2004 namun mengapa dia baru melaporkan ke KPK 2008 menjelang pemilu. Ke depan itu yang harus diwaspadai karena ke depan akan lebih ketat," tegas dia.

Oleh karena itu, tambah Trimedya, PDI Perjuangan akan sangat berhati-hati dalam proses rekruitmen terhadap calon yang akan maju di pemilihan kepala daerah.

" Kami mengingatkan kepada kader, terutama yang terlibat langsung dengan anggaran dan pengadaan barang dan jasa. Kami minta mereka untuk hati-hati," tandasnya.