PDIP dinilai tak percaya diri bawa nama Jokowi menangkan Gus Ipul di Jatim
Merdeka.com - Untuk memenangkan pasangan calon nomor urut 2, Saifullah Yusuf (Gus Ipul)-Puti Guntur Soekarno, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengaku punya strategi khusus. Yaitu menjadikan Pilgub Jawa Timur 2018 satu paket dengan pencapresan Joko Widodo (Jokowi) di 2019.
"PDI Perjuangan telah menetapkan Ir H Joko Widodo sebagai Calon Presiden 2019. Ini harus disosialisasikan ke publik. Sekaligus satu paket dengan Gus Ipul dan Mbak Puti," kata Wakil Sekjen DPP PDIP, Ahmad Basarah di Rapat Koordinasi PDIP untuk Gus Ipul-Puti di Surabaya, Minggu (4/2) kemarin.
Namun, strategi kampanye yang dianggap cukup baik oleh PDIP itu, justru dinilai tak patut oleh sejumlah kalangan. Salah satunya pengamat politik asal Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Airlangga Pribadi Kusman.
Menurut Airlangga, model kampanye dengan membawa-bawa nama Jokowi yang notabene-nya sebagai presiden, sangatlah tidak elok. Dengan melakukan strategi itu, justru memperlihatkan PDIP sebagai partai pengusung Gus Ipul-Puti di Pilgub Jawa Timur, tidak percaya diri menghadapi pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestinto Dardak.
"Ketergantungan kandidat terhadap dukungan presiden, memperlihatkan lemahnya confidence (kepercayaan) dari calon tersebut terhadap kekuatan konsepsi dan kapasitas dari pasangan maupun tim untuk mandiri dalam merebut hati dan pikiran konstituen," papar Airlangga, Senin (5/3).
Klaim dukungan presiden secara terbuka yang dilakukan PDIP terhadap kandidat saat kampanye merupakan statemen tidak elok. "Itu adalah pernyataan untuk down grading presiden yang notabenenya milik rakyat seperti, menyatakan bahwa presiden intervensi Pilgub yang seharusnya menghormati suara rakyat," kata Airlangga menyayangkan.
Sebelumnya, Wakil Sekjen DPP PDIP Ahmad Basarah menyatakan bahwa partainya telah menetapkan Jokowi sebagai calon presiden di 2019. Penetapan ini sekaligus satu paket dengan Gus Ipul-Puti di Pilgub Jawa Timur 2018.
Pernyataan ini disampaikan Ahmad Basarah di Rakor PDIP di Surabaya, Minggu kemarin. Lebih tegas lagi, Basarah mengatakan, strategi satu paket juga untuk menunjukkan bahwa Jokowi mendukung Gus Ipul- Puti. Di samping itu, Jokowi juga sebagai kader dari PDI Perjuangan.
"Pak Jokowi adalah kader PDI Perjuangan. Sebagai sesama kader, beliau mendukung Mbak Puti. Istimewanya Mbak Puti juga cucu Bung Karno, Sang Proklamator, yang sangat dihormati Pak Jokowi," kata Basarah.
Sebagai kader, tambahnya, Jokowi sangat setia dengan PDIP. Karena partai ini menjadi tempat kelahiran dan tumbuhnya Jokowi. PDIP juga setia menjaga Jokowi. “Pak Jokowi tipe pemimpin yang setia pada partai. Secara pribadi, beliau pasti mendukung Mbak Puti,” ujar ketua umum DPP Persatuan Alumni GMNI.
Di pihak lain, tambahnya, Gus Ipul telah menepati komitmennya, yakni akan mendukung Calon Presiden 2019 yang diusung PDIP. "Tempo hari, Gus Ipul telah menyatakan dukungan pada Pak Jokowi sebagai Capres 2019," kata Basarah.
Basarah juga menegaskan bahwa Jokowi hanya mendukung Gus Ipul-Puti Guntur. "Tidak ada pasangan lain yang didukung Jokowi dalam Pilgub Jatim selain Gus Ipul dan Puti."
Pernyataan Basarah ini sekaligus untuk menjawab beredarnya informasi yang mengaitkan Jokowi dengan Khofifah. "Karena itu kami tegaskan, sejak Ibu Khofifah mundur dari kabinet sebagai Menteri Sosial, maka otomatis hubungan politik beliau dengan Pak Jokowi juga sudah terputus," kata Basarah.
Namun, sekali lagi, Airlangga memberikan pendapat lain atas adanya informasi dukungan dari Bara JP (Barisan Relawan Jokowi) pada Sabtu (3/3) lalu seperti yang disebut Basarah. Menurutnya, dukungan itu justru menunjukkan bahwa loyalis Jokowi di Jawa Timur lebih total mendukung Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak.
"Presiden sudah benar tidak berpihak pada salah satu paslon secara langsung, namun masuknya Bara JP ke kubu Khofifah-Emil adalah sinyal kuat bagi dukungan kekuatan sosial presiden ke kubu khofifah-Emil," tandas Airlangga.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PDIP Gaungkan Perubahan, Pertanda Akhir Hubungan dengan Jokowi?
Gaung perubahan menimbulkan pertanyaan, sebab selama ini PDI Perjuangan selalu membawa pesan keberlanjutan yang sering dikaitkan dengan motto Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaIstana Minta Keluarnya Maruarar Sirait dari PDIP Tak Dikaitkan dengan Jokowi
Maruarar memutuskan keluar dari PDIP dan memilih sejalan dengan arah politik Jokowi.
Baca SelengkapnyaIsu Jokowi dan Gibran Bakal Golkar, Begini Kata Sekjen PDIP
Namun, kata dia untuk membangun peradaban politik yang berpihak kepada kehendak rakyat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Soal Isu Pemakzulan Jokowi, PDIP Ingatkan Pemimpin Harus Jalankan Amanah Rakyat
PDIP juga meminta isu pemakzulan terhadap Jokowi ini bisa segera direspons agar tak menimbulkan gerakan yang lebih besar lagi.
Baca SelengkapnyaSinyal Maruarar Sirait Gabung PSI
Maruarar memutuskan keluar dari PDIP dan memilih ikut arah politik dari Jokowi.
Baca SelengkapnyaIsu Presiden Jokowi Titip Nama Menteri, Gibran: Keputusan di Prabowo
Gibran menampik jika Presiden Joko Widodo menitipkan nama di kabinte pemerintahan selanjutnya.
Baca SelengkapnyaPSI Ajak Relawan dan Pendukung Jokowi Gabung
Raja Juli menjelaskan, PSI memiliki nilai dan itikad baik yang sama dengan Jokowi.
Baca SelengkapnyaGanjar Sentil Maruarar Sirait: Atas Dasar Apa Pindah, Ideologi atau Pragamatis?
Ganjar pede hengkangnya ratusan anggota organisasi sayap PDIP pasca Ara mundur tidak berpengaruh terhadap suaranya di Jabar.
Baca SelengkapnyaJokowi Peringatkan KPU: Keteledoran Berbahaya, Berdampak Besar pada Politik!
Jokowi meminta KPU dan para penyelenggara Pemilu memastikan tata kelola pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan dengan baik.
Baca Selengkapnya