PDIP: Demokrat ketinggalan kereta jika paksakan AHY jadi cawapres Jokowi
Merdeka.com - PDIP sampai kini masih membuka peluang lebar jika ada partai yang ingin bergabung mendukung Joko Widodo (Jokowi) di Pilpres 2019. Saat ini, Jokowi telah didukung lima partai parlemen, yakni PDIP, Golkar, NasDem, PPP dan Hanura.
Termasuk Partai Demokrat, Ketua DPP PDIP, Hendrawan Supratikno meyakini, masih terbuka peluang partai pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu masuk koalisi poros Jokowi.
Tapi, Hendrawan menekankan, akan sulit apabila Demokrat ingin memaksakan putra sulung SBY, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) jadi cawapres Jokowi sebagai syarat gabung koalisi.
"Dalam politik semua serba mungkin. Tapi apakah Demokrat akan 'rakus' untuk mengajukan opsi tanpa melihat formasi koalisi? Kalau itu harga mati, Demokrat justru akan ketinggalan kereta," kata Hendrawan saat dihubungi merdeka.com, Selasa (24/4).
AHY bertemu Jokowi ©instagram/AHYKendati demikian, Hendrawan meyakini, Demokrat tidak akan melakukan hal itu. Dia yakin, SBY sebagai presiden dua periode sangat memahami konstelasi politik jelang Pilpres 2019.
"Jangan ragukan, Pak SBY sangat memahami soal ini," kata Hendrawan.
Seperti diketahui, Demokrat tengah menyiapkan AHY untuk maju di Pilpres 2019. AHY pun kini tengah rajin keliling Indonesia untuk melihat serta memahami kehidupan masyarakat.
Sejumlah politisi Demokrat pun menekankan, pihaknya akan mengutamakan kader dalam pertarungan Pilpres 2019 nanti.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cuma PKS yang Tak Ikut Jokowi
Selain Gerindra, hampir semua partai besar merapat ke Pemerintahan Jokowi seperti PDIP, Golkar, Nasdem, PKB, PAN, PPP, dan Demokrat.
Baca SelengkapnyaPolitisi PDIP Sebut Tak Menutup Kemungkinan Megawati dan Prabowo Bertemu Usai Pilpres
Lalu, saat disinggung kapan pertemuan antara kedua pimpinan partai itu terjadi, dia meminta untuk menunggu saja.
Baca SelengkapnyaPDIP: Presiden Milik Kita Semua, Tidak Perlu lah Kampanye!
PDIP menilai Presiden Jokowi tidak perlu kampanye meski diizinkan UU Pemilu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bicara Aturan Pemilu, PDIP Singgung Keanggotan Parpol Jokowi jika Ingin Turun Gunung Kampanye Pilpres
Keanggotaan partai politik Jokowi dipertanyakan setelah menyebut presiden boleh kampanye dan berpihak pada pasangan calon tertentu di pemilu.
Baca SelengkapnyaJokowi ke Pengusaha: Pilpres 2024 Lebih Adem, Tidak Perlu Khawatir
Presiden Jokowi menilai Pilpres 2024 lebih adem dibanding tahun 2014 dan 2019.
Baca SelengkapnyaGerindra: Prabowo yang akan Bisa Menjembatani Hubungan Jokowi dengan PDIP
Gerindra: Prabowo yang Akan Bisa Menjembatani Hubungan Jokowi dengan PDIP
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Sempat Berdoa Jokowi Tidak Ikut Turun Kampanye dan Memihak ke Satu Capres
Sekjen PDIP Hasto Kritiyanto mengaku sudah sejak lama memprediksi jika Presiden Jokowi akan kampanye dan memihak satu Capres.
Baca SelengkapnyaPDIP Gaungkan Perubahan, Pertanda Akhir Hubungan dengan Jokowi?
Gaung perubahan menimbulkan pertanyaan, sebab selama ini PDI Perjuangan selalu membawa pesan keberlanjutan yang sering dikaitkan dengan motto Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaDjarot Puji Maruarar Sirait Pilih Mundur dari PDIP: Lebih Baik Gentle Seperti Itu Kalau Beda Pilihan
Menurut Djarot, DPP PDIP menghormati itu. Djarot optimistis PDIP masih memiliki banyak kader yang loyal.
Baca Selengkapnya