PDIP dan PKS Bukan Mustahil Berkoalisi di 2024
Merdeka.com - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bertemu dengan PDI Perjuangan (PDIP) kemarin (27/4). Pertemuan tersebut dinilai upaya PKS untuk membuka koalisi di 2024.
Pengamat politik Ujang Komarudin melihat, PKS agresif menjalin komunikasi politik. Pertemuan beda koalisi dilakukan. Semuanya demi persiapan menuju 2024.
"Pertemuan silang partai koalisi pemerintah dengan non-pemerintah. Silaturahmi politik untuk penjajakan dan pemanasan mesin politik masing-masing menuju 2024," ujar Ujang kepada wartawan, Rabu (28/4).
Pada Pemilu 2024 nanti, tidak ada calon presiden inkumben. Koalisi dengan partai manapun sangat dimungkinkan. Sehingga bukan mustahil PKS bisa berkoalisi dengan PDIP.
Ujang menilai, perpaduan antara partai nasionalis-religius antara PDIP dan PKS bisa saling mengisi.
"Apalagi keduanya beda baju, satu baju partai nasionalis, satu baju lagi partai Islam. Jika mereka bertemu dan bisa berkoalisi, itu bisa saling mengisi," katanya.
Ditambah, PKS juga ingin melebarkan segmen pemilih dengan mendekati partai nasionalis. PKS dinilai tidak hanya ingin bergantung kepada pemilih muslim. Apakah berhasil atau tidak tergantung bagaimana mesin partai.
"Ingin menambah dukungan dan melebarkan segmen pemilih. Yang tadinya hanya berkutat di pemilih Islam, PKS ingin merambah ke pemilih lain," kata Ujang.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PKS Habib Aboe Bakar Alhabsyi mengatakan, pihaknya dengan PDIP memiliki titik temu. Pertama sepakat Bung Karno sebagai sosok teladan. Serta sama-sama partai yang memiliki semangat nasionalis dan religius.
”Banyak titik temu yang bisa kami perjuangkan bersama. Pertama, ada kesepakatan bahwa Bung Karno adalah bapak bangsa. Kedua, semangat nasionalisme dan religiusitas," kata Aboe Bakar saat silaturahmi dengan PDIP di kantor DPP PDIP, Jakarta, Selasa (27/4).
Menanggapi itu, Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto menyatakan menghargai komitmen tersebut.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PDIP Gaungkan Perubahan, Pertanda Akhir Hubungan dengan Jokowi?
Gaung perubahan menimbulkan pertanyaan, sebab selama ini PDI Perjuangan selalu membawa pesan keberlanjutan yang sering dikaitkan dengan motto Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaJK Nilai Hak Angket Dugaan Kecurangan Pemilu 2024 Cegah Parlemen Jalanan
JK kembali mengajak pihak-pihak keberatan dengan hasil Pemilu 2024 menempuh jalur konstitusional.
Baca SelengkapnyaPDIP Buka Peluang Koalisi dengan PPP, Hanura, dan Perindo di Pilkada 2024
Apalagi keempat partai politik (parpol) ini merupakan korban kecurangan Pemilu 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ganjar Sentil Maruarar Sirait: Atas Dasar Apa Pindah, Ideologi atau Pragamatis?
Ganjar pede hengkangnya ratusan anggota organisasi sayap PDIP pasca Ara mundur tidak berpengaruh terhadap suaranya di Jabar.
Baca SelengkapnyaJokowi Peringatkan KPU: Keteledoran Berbahaya, Berdampak Besar pada Politik!
Jokowi meminta KPU dan para penyelenggara Pemilu memastikan tata kelola pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan dengan baik.
Baca SelengkapnyaIstana Minta Keluarnya Maruarar Sirait dari PDIP Tak Dikaitkan dengan Jokowi
Maruarar memutuskan keluar dari PDIP dan memilih sejalan dengan arah politik Jokowi.
Baca SelengkapnyaIstana Jawab Keanggotaan Jokowi di PDIP Usai Maruarar Mundur: Jangan Dihubung-hubungkan dengan Presiden
Maruarar Sirait mengatakan langkah politiknya mengikuti Joko Widodo
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Sindir Kapolri: Suara-Suara Rakyat Harapkan Polri Netral Tak Dukung Paslon Tertentu
Sekjen PDIP mengingatkan Kapolri banyak suara dari rakyat yang juga berharap agar Polri tetap netral di Pemilu 2024 ini.
Baca SelengkapnyaIni Sosok Politikus yang Digadang-Gadang Gerindra untuk Maju Pilgub DKI
Partai Gerindra tengah fokus mengawal perhitungan suara pemilihan presiden (Pilpres) dan pemilihan legislatif (Pileg) 2024.
Baca Selengkapnya