Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

PDIP bikin solid atau acak-acak koalisi Ridwan Kamil?

PDIP bikin solid atau acak-acak koalisi Ridwan Kamil? Ridwan Kamil datangi Kantor DPP PDIP. ©2018 Merdeka.com/Iqbal S Nugroho

Merdeka.com - Memiliki modal 20 kursi sebagai syarat mengusung pasangan kepala daerah di Pilgub Jabar, nyatanya tak membuat PDIP dari jauh-jauh hari memastikan calonnya. Kurang sepekan waktu pendaftaran, PDIP belum juga memutuskan sikap. Sementara Ridwan Kamil yang sudah mendapatkan tiket dari koalisi empat partai rupanya masih kurang yakin. Bermanuver di saat-saat terakhir, Emil masih berharap tambahan dukungan dari si Moncong Putih.

Meski belum pasti, sinyal merapatnya PDIP ke Emil bisa menimbulkan dua dampak. Koalisi empat partai sebelumnya, Nasdem, PKB, PPP, dan Hanura hingga kini belum juga menyepakati siapa cawagub yang akan diusung. Terutama PPP yang ngotot menyodorkan kadernya Uu Ruzhanul Ulum. Masuknya PDIP tentu saja akan membuat peta koalisi berubah. Jika PDIP mengusung Emil dan meminta jatah cawagub, koalisi yang sudah terbangun bisa solid, atau malah sebaliknya acak-acakan.

Pakar politik dan pemerintahan dari Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung Firman Manan mengatakan, peluang Ridwan Kamil didukung oleh PDIP cukup besar. Namun dia mengingatkan, dukungan PDIP tidak berbanding lurus dengan kemenangan dan ada risiko besar yang harus dihadapi Emil.

"Peluang (didukung) PDIP besar. Apalagi, kalau melihat perjalanannya, PDIP memang ingin mengusung Ridwan Kamil, meski dalam perjalanannya terganjal persoalan komunikasi," kata Firman saat dihubungi, Rabu (3/1).

Soal risiko bergabungnya PDIP, Firman menuturkan, PDIP selalu kalah dalam ajang pesta demokrasi di wilayah Jabar. Dua kali pilgub, 2008 dan 2013 PDIP selalu kalah. Demikian juga saat Pilpres 2014, perolehan suara Jokowi yang didukung PDIP tidak maksimal.

Dia menyebut, di mata masyarakat Jabar yang sebagian besar religius, PDIP dicitrakan sebagai partai anti-Islam. Selain itu, PDIP juga tidak mempunyai calon ideal untuk pendamping Ridwan Kamil. Dengan modal 20 kursi tentu PDIP tidak ingin hanya sebagai penonton saja. PDIP, kata Firman, pasti ingin menduetkan dengan kader dari PDIP.

"Tapi, figur ideal itu tidak dimiliki PDIP. Tidak ada calon PDIP dengan background religius," ucapnya.

Sedangkan pengamat politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio berpendapat, PDIP belum tentu mau meminang Emil. Penyebabnya, Emil saat itu ingin maju di Pilgub Jabar sempat menolak pinangan PDIP dan lebih memilih Partai NasDem.

"Ya semoga PDIP mau memaafkan RK dan kemudian memberikan dukungan pada Emil," kata Hendri saat dihubungi merdeka.com, Rabu (3/01).

"Ada citra PDIP kecewa kepada RK yang langsung menerima NasDem sebelum bertemu dengan PDIP. Udah kepepet baru deh dia ke PDIP," tambahnya.

Jika PDIP mengusung Emil, menurut Hendri, citra PDIP bisa menurun dan sebaliknya, keuntungan yang didapatkan Emil.

"Lebih banyak positifnya buat Emil dibanding buat PDIP. PDIP sebetulnya kan bisa majukan calon sendiri. Jadi bila bukan RK pun, PDIP tetap kinclong," ujar Hendri.

Emil sendiri usai bertemu Ketua DPP PDIP Andreas Hugo Pareira dan Ketua Bappilu Bambang DH mengaku belum membahas secara khusus soal dukungan PDIP terhadap dirinya.

"Namanya silaturahmi belum menjurus terlalu jauh, ini kali pertama kan. Jadi lebih mencairkan suasana ngobrol yang ringan-ringan, pertanyaan-pertanyaan yang terlalu berat tadi belum waktunya dan belum dibahas," kata Emil di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Rabu (3/1).

Emil tak menampik berharap PDIP ikut bergabung bersama PKB, PPP, NasDem dan Hanura mendukungnya. Emil mengingat pesan ibunya agar lebih baik mendapatkan dukungan dari banyak partai politik untuk maju menjadi calon gubernur.

"Kan ibu saya menasihati, lebih baik banyak dukungan daripada sedikit dukungan," ujar Emil.

Soal wakilnya, Emil mengakui empat partai yang mendukungnya belum menemukan kata sepakat. Bahkan, keputusan itu kata dia kini berada di tangan para ketua umum partai. Emil menyatakan kesiapannya diduetkan dengan siapa pun sosok cawagub yang dipilih oleh 4 partai pendukungnya. "Saya ini pengantin yang siap dipasangkan dengan siapa pun, saya belajar mencintai dengan mudah dan cepat," ujarnya.

"Saya tidak ada masalah. Tapi posisinya deadlock, makanya saya sampaikan ya sudah saya serahkan ke partai-partai pengusung, levelnya sudah level ketum, mangga. Kabari saya saja, siapa berjodohnya," tegasnya.

Sementara Bambang DH menuturkan, silaturahmi Emil ke PDIP sebagai hal wajar. Sebab, Emil ingin maju sebagai kepala daerah Jawa Barat. PDIP membuka ruang dialog dengan Emil karena tugas partai politik mencari calon pemimpin bagi rakyat.

"Dan memang partai politik lah yang menurut UU punya tanggung jawab, punya kewenangan untuk mempersiapkan kader, calon pemimpin di berbagai jenjang," kata Bambang.

(mdk/bal)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ridwan Kamil Soal Pilgub: Hati Berat ke Jabar tapi Tidak Menutup Kemungkinan Jakarta

Ridwan Kamil Soal Pilgub: Hati Berat ke Jabar tapi Tidak Menutup Kemungkinan Jakarta

Ridwan Kamil akan memutuskan maju Pilgub Jabar atau Jakarta pada bulan Juni

Baca Selengkapnya
Muncul Gerakan Salam Empat Jari, Ridwan Kamil Optimis Prabowo-Gibran Menang Satu Putaran

Muncul Gerakan Salam Empat Jari, Ridwan Kamil Optimis Prabowo-Gibran Menang Satu Putaran

"Berdasarkan angka-angka masih meyakini bisa sekali putaran. Jadi tidak terlalu mempermasalahkan," kata Ridwan Kamil

Baca Selengkapnya
Ridwan Kamil Ungkap Kampanye Serius dan Menghibur Jadi Kunci Kemenangan Prabowo

Ridwan Kamil Ungkap Kampanye Serius dan Menghibur Jadi Kunci Kemenangan Prabowo

Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Ridwan Kamil mengungkapkan tim kampanye Prabowo-Gibran menerapkan strategi dengan baik

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Ridwan Kamil Diperiksa Bawaslu Jabar Terkait Dugaan Pelanggaran Kampanye di Tasikmalaya

Ridwan Kamil Diperiksa Bawaslu Jabar Terkait Dugaan Pelanggaran Kampanye di Tasikmalaya

Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jawa Barat mencecar Ridwan Kamil dengan puluhan pertanyaan terkait laporan dugaan pelanggaran kampanye di Tasikmalaya.

Baca Selengkapnya
PDIP Gugat Hasil Pileg 2024 di 13 Provinsi ke MK, Ada Jabar dan Kalsel

PDIP Gugat Hasil Pileg 2024 di 13 Provinsi ke MK, Ada Jabar dan Kalsel

PDIP melampirkan bukti-bukti kuat yang bisa mengungkap adanya kecurangan di Pileg 2024.

Baca Selengkapnya
PDIP Buka Peluang Koalisi dengan PPP, Hanura, dan Perindo di Pilkada 2024

PDIP Buka Peluang Koalisi dengan PPP, Hanura, dan Perindo di Pilkada 2024

Apalagi keempat partai politik (parpol) ini merupakan korban kecurangan Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
KPU Tetapkan PDIP Peroleh Suara Terbanyak Pemilu 2024

KPU Tetapkan PDIP Peroleh Suara Terbanyak Pemilu 2024

Suara PDIP pada pemilu ini turun dibanding raihan 2019 yaitu 27.053.961 atau 19,33 persen dari total 139.971.260 suara sah.

Baca Selengkapnya
Peluang Menteri PDIP Mundur, Hasto: Gampang, Lihat Dinamika

Peluang Menteri PDIP Mundur, Hasto: Gampang, Lihat Dinamika

PDIP akan mencermati terlebih dahulu dinamika politik yang ada jelang hari pencoblosan 14 Februari 2024.

Baca Selengkapnya
Ratusan Kader PDIP di Majalengka Mundur, Hasto: Biasa Dinamika Partai

Ratusan Kader PDIP di Majalengka Mundur, Hasto: Biasa Dinamika Partai

Ratusan kader ini mengikuti langkah politik yang diambil Maruarar Sirait.

Baca Selengkapnya