Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

'Parpol tak ada yang demokratis, tak peduli keadaan rakyat'

'Parpol tak ada yang demokratis, tak peduli keadaan rakyat' Nomor urut Parpol Peserta pemilu 2014. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Salah satu tokoh Indonesia di bidang HAM dan sosial ekonomi, Harbrinderjit Singh Dillon mengkritik kebijakan Undang-Undang Desa Nomor 6 tahun 2014. Bagi HS Dellon, dalam membangun kehidupan masyarakat bukan dari sektor wilayah pedesaan tetapi kemandirian rakyat.

"Mereka harus membangun dirinya sendiri. Cara terbaik untuk menjawab tantangan zaman dengan usaha ketahanan dan kedaulatan di bidang ekonomi dan politik," kata Dillon dalam diskusi publik bertajuk 'Dana Desa Untuk Siapa? dalam 70 Tahun HS Dillon' di Pusat Kebudayaan Prancis, Thamrin, Jakarta Pusat, Sabtu (23/5).

Ia melihat masih banyak rakyat Indonesia hidup miskin dan menderita dengan tingginya kesenjangan sosial. Usaha pertanian yang diproduksi dalam negeri hanya sebesar 20 persen dan para petani hanya sebagai buruh tani bukan pemilik. Selain itu, hingga hari ini penduduk Indonesia sebanyak 40 persen hanya memperoleh gaji setaraf USD 2 per hari.

Menurut Dillon, para wakil rakyat yang menduduki kursi pemerintahan justru mengambil jarak dengan rakyat dan UU yang mereka buat tidak berpihak kepada publik. Bagi Dillon, peraturan yang dibuat pemerintah menjadi terfragmetasi dan menyusahkan rakyat

"Partai politik enggak ada yang demokratis. Banyak yang menumpang nama. Mereka tidak peduli dan paham keadaan rakyat," tutup Dellon.

Di tempat yang sama, Wakil ketua Panitia Khusus Rancangan Undang-undang Desa Budiman Sujatmiko mengklaim bila UU Desa Nomor 6 tahun tahun 2014 adalah usaha pemerintah dalam memajukan infrastuktur, kesejahteraan dan pendidikan di desa.

"Melalui UU ini, kita ingin rakyat menjadi subyek dan tuan atas tanahnya. Hal ini sebagai stimulus bagi mereka untuk membangun desanya di segala bidang," kata Budiman.

Politikus PDIP itu menambahkan, banyaknya kritikan atas UU Desa menjadi hal yang biasa. Karena ada peraturan yang sebelumnya ditolak seperti UU Pilkada akhirnya dapat diterima. Ia pun meyakini berbagai kritik sebagai proses pembelajaran bagi tiap desa.

"Ini adalah UU produk aktivis, hanya orang pergerakan saja yang tahu bagaimana kerjanya. Sebagai desakan gerakan dan kemenangan gerakan. Maka kita mengajak semua berperan agar rakyat di desa belajar dan berkembang," tandasnya.

(mdk/eko)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi soal Rencana Bertemu Ketum Parpol: Kalau Memang Tidak Perlu, Kenapa Harus Ketemu
Jokowi soal Rencana Bertemu Ketum Parpol: Kalau Memang Tidak Perlu, Kenapa Harus Ketemu

Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka kemungkinan akan bertemu ketua umum partai politik (parpol).

Baca Selengkapnya
Jokowi Mau Jadi Jembatan Parpol, PDIP Singgung Demokrasi Turun ke Titik Nadir
Jokowi Mau Jadi Jembatan Parpol, PDIP Singgung Demokrasi Turun ke Titik Nadir

Hasto menegaskan, Pemilu 2024 belum selesai. Saat ini, proses rekapitulasi suara masih dilakukan secara berjenjang.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Pemerintah Jokowi Setop Sementara Bagi-Bagi Bansos, Ini Alasannya
Pemerintah Jokowi Setop Sementara Bagi-Bagi Bansos, Ini Alasannya

Penghentian sementara penyaluran bansos ini untuk menghormati tahapan pemilu dan mendukung kelancaran pesta demokrasi tersebut.

Baca Selengkapnya
Jokowi Sindir Kantor Pemda Dicat Sesuai Warna Parpol Penguasa
Jokowi Sindir Kantor Pemda Dicat Sesuai Warna Parpol Penguasa

Menurut Jokowi, setiap daerah harus menonjolkan keunggulan yang dimiliki agar setiap daerah memiliki perbedaan.

Baca Selengkapnya
Jawaban Presiden Jokowi soal Tudingan Politisasi Bansos
Jawaban Presiden Jokowi soal Tudingan Politisasi Bansos

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjawab tudingan bantuan sosial (bansos) dipolitisasi menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Baca Selengkapnya
Jenderal Agus Subiyanto Sebar 446.219 Prajurit TNI untuk Amankan Pemilu
Jenderal Agus Subiyanto Sebar 446.219 Prajurit TNI untuk Amankan Pemilu

446.219 prajurit TNI secara serentak di seluruh Indonesia dikerahkan untuk mendukung kelancaran pesta demokrasi jelang hari pencoblosan 14 Februari.

Baca Selengkapnya
Prabowo: Saya Sudah Buktikan Komitmen pada Demokrasi, Dulu Dituduh Kudeta Tapi Tidak Dilakukan
Prabowo: Saya Sudah Buktikan Komitmen pada Demokrasi, Dulu Dituduh Kudeta Tapi Tidak Dilakukan

Prabowo Subianto mengaku berkomitmen dengan sistem demokrasi.

Baca Selengkapnya
Bicara Aturan Pemilu, PDIP Singgung Keanggotan Parpol Jokowi jika Ingin Turun Gunung Kampanye Pilpres
Bicara Aturan Pemilu, PDIP Singgung Keanggotan Parpol Jokowi jika Ingin Turun Gunung Kampanye Pilpres

Keanggotaan partai politik Jokowi dipertanyakan setelah menyebut presiden boleh kampanye dan berpihak pada pasangan calon tertentu di pemilu.

Baca Selengkapnya