Merdeka.com - Wasekjen Partai Amanat Nasional atau PAN, Fikri Yasin mengungkapkan awal mula muncul wacana duet Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto dengan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan. Dia mengaku wacana itu muncul di sela-sela rapat harian DPP PAN, pekan lalu.

Dia menjelaskan, rapat tersebut bermaksud untuk membahas arah dukungan PAN di antara dua kandidat capres, yakni Prabowo Subianto atau Ganjar Pranowo.

Namun seiring berjalannya diskusi, justru muncul wacana untuk mengusung capres dari kader internal.

"Wacana ini muncul pada rapat harian Minggu lalu saat kita membahas capres, apakah ke Prabowo atau Ganjar. Di tengah perdebatan itu muncul wacana kuat untuk mempertimbangkan capres kader sendiri," kata Fikri saat dikonfirmasi, Minggu (28/5).

Kendati demikian, PAN menyadari jika tidak memiliki suara yang cukup untuk mencalonkan kader sendiri menjadi capres. Oleh karena itu, salah satu opsi paling potensial, yaitu berkoalisi dengan Golkar.

"Karena kita tidak cukup maka yang paling potensial adalah koalisi dengan Golkar maka capresnya tentu Airlangga pasangan Zulkifli Hasan sebagai ketum partai. Itu lah yang sedang kita matangkan saat ini," ungkapnya.

Diberitakan sebelumnya, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan melakukan pertemuan di Amerika Serikat usai pertemuan tingkat menteri APEC.

Airlangga mengungkapkan peluangnya berduet dengan Zulkifli Hasan di Pilpres 2024. Sekaligus peluang Golkar dan PAN berkoalisi.

"Kami sejak awal di KIB (Koalisi Indonesia Bersatu). Komunikasi sangat baik dan guyub," kata Airlangga dalam keterangannya, Jumat (26/5).

Airlangga melempar senyum ketika ditanya kans duet dengan Zulhas. Dia mengatakan punya hubungan baik dengan Zulhas. Keduanya juga sering berkomunikasi dan tukar pikiran soal negara.

"Saya dan Pak Zul punya hubungan yang sangat baik. Kami sering komunikasi, bertukar pikiran, mencari solusi terbaik untuk berbagai persoalan bangsa ini. Di kabinet, saat ini kami sama-sama di bidang ekonomi," ujar Menko Perekonomian itu.

Sementara itu, Zulhas mengatakan hal senada. Dia merasa punya kecocokannya bekerjasama dengan Airlangga, baik di politik maupun pemerintahan.

"Hubungan kami berdua sangat panjang dan dekat. Chemistry-nya selalu positif dan saling menguatkan dalam kerja," ungkap Zulhas.

Wakil Ketua Umum PAN Yandri Susanto menyebut pasangan Airlangga-Zulhas salah satu opsi yang sedang digodok matang PAN. PAN mendorong kader terbaik partai merupakan sesuatu yang rasional.

"Salah satu yang sedang kami pertimbangkan serius. Kader partai tentu membawa coat-tail effect yang kuat baik untuk Golkar dan PAN," terangnya.

Ikuti perkembangan terkini seputar berita Pemilu 2024 hanya di merdeka.com