
PAN Terima Apapun Keputusan Prabowo, Rela Erick Thohir Tidak Jadi Cawapres?
Prabowo sampai saat ini masih belum mengungkap kriteria cawapresnya.
Prabowo sampai saat ini masih belum mengungkap kriteria cawapresnya.
Partai Amanat Nasional (PAN) menegaskan tidak memaksakan kehendak supaya Menteri BUMN Erick Thohir menjadi calon wakil presiden mendampingi Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno mengatakan, memang sejak awal telah disepakati bersama bahwa calon wakil presiden dilakukan secara musyawarah mufakat. PAN tidak memberikan syarat harus Erick menjadi calon wakil presiden untuk mendukung Prabowo sebagai calon presiden.
"Kita sudah tegaskan dari awal ketika kita mengikat kerjasama di antara partai politik kita sudah tegaskan bahwa kalau nanti pembahasan mengenai cawapres itu dilaksanakan sesuai dengan yang disampaikan Pak Prabowo itu akan kita bahas dalam suasana musyawarah mufakat," ujar Eddy di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Selasa (29/8) malam.
Eddy mengatakan, semua ketua umum partai pendukung Prabowo sudah berkomitmen nama calon wakil presiden akan dirembukkan bersama-sama.
"Di antara semua partai ketum-ketum partai dan PAN sudah berkomitmen dari awal," ujarnya.
PAN akan mengikuti apapun hasil keputusan nanti soal cawapres. Selama keputusannya itu diambil berdasarkan musyawarah bersama para pimpinan partai.
"Kalaupun itu merupakan sebuah pernyataan kesepakatan dari semua pihak kita sepakati musyawarah mufakat apapun hasilnya kita akan pasti laksanakan," ujar Eddy.
Proses pengambilan keputusan soal cawapres tidak mudah. Membutuhkan pemikiran yang mendalam dan pembahasan yang intens.
"Kalau namanya cawapres kan membutuhkan pemikiran pendalaman ya dan pembahasan yang sangat intens," jelas Eddy.
Eddy mengungkap, sampai hari ini Prabowo belum menyampaikan bagaimana kriteria calon wakil presiden yang akan mendampinginya. Sebelum membahas nama, kriteria calon wakil presiden ini perlu didengar dahulu.
"Sampai saat ini kita juga belum mendengar Pak Prabowo kriterianya apa, kira-kira apa yang dikehendaki Pak Prabowo dari sosok seorang wapres yang akan mendampingi beliau," ujar Eddy.
Menurut Eddy, para ketua umum partai pendukung Prabowo perlu berkumpul membahas kriteria tersebut. Mendengarkan langsung dari Prabowo bagaimana kriteria calon wakil presiden yang diinginkan.
"Ini saya kira pentingnya partai-partai akan berkumpul para ketumnya untuk membahas salah satunya itu, mendengarkan apa yang dikehendaki atau apa yang memang menjadi aspirasi dari Pak Prabowo," katanya.
Sampai saat ini, masing-masing partai mengusulkan satu nama calon wakil presiden.
Golkar usul Ketua Umumnya Airlangga Hartarto, PAN dengan Menteri BUMN Erick Thohir, PKB mengusulkan Ketua Umumnya Muhaimin Iskandar dan PBB dengan Ketua Umumnya Yusril Ihza Mahendra.
Eddy menyebut di luar nama-nama tersebut belum ada yang diajukan. Termasuk nama Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka yang juga putra Presiden Joko Widodo.
"Di luar nama-nama itu belum ada yang diajukan," ucapnya.
Reporter: Ahda Bayhaqi
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PAN tetap berupaya agar Menteri BUMN itu menjadi pendamping Prabowo.
Baca SelengkapnyaGerindra, PAN, Golkar, dan PKB telah sepakat mengusung Prabowo Subianto sebagai Capres di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPAN telah menawarkan sosok Erick Thohir kepada dua bacapres yakni Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Bacapres PDIP Ganjar Pranowo.
Baca SelengkapnyaNama yang Prabowo Subianto sebut ialah Erick Thohir, Gibran Rakabuming Raka dan Ridwan Kamil.
Baca SelengkapnyaSelain Muhadjir, PAN juga mendorong Menteri BUMN Erick Thohir menjadi calon wakil presiden untuk Prabowo.
Baca SelengkapnyaBeredar unggahan Prabowo Subianto diduga terlibat pencucian uang Rp47 triliun, simak penelusurannya
Baca SelengkapnyaPrabowo mengatakan, urusan calon wakil presiden belakangan.
Baca Selengkapnya