PAN sambut baik jika PDIP masuk di koalisi
Merdeka.com - Pertemuan antara Presiden SBY dengan Taufik Kiemas dan Puan Maharani beberapa waktu lalu menimbulkan spekulasi. PDIP dikabarkan akan merapat untuk berkoalisi dengan Setgab yang diketuai oleh SBY.
Menanggapi hal ini, Partai Amanat Nasional mengaku menyambut baik dan menerima dengan tangan terbuka bila PDIP ingin bergabung dengan koalisi. Apalagi, selama ini, PAN dan PDI-P kerap berkoalisi dan punya kenangan manis menang dalam beberapa pemilihan kepala daerah.
Pernyataan itu disampaikan oleh Kepala Bidang Komunikasi Politik Dewan Pimpinan Pusat Partai Amanat Nasional, Bima Arya Sugiarta.
"Tentu PAN sangat terbuka. PAN sudah sering berkoalisi dengan PDI-P dalam beberapa pilkada, dan hasilnya baik," kata Bima usai menghadiri diskusi di Kafe Galeri, Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta, Jumat (28/12).
Bima mengaku senang mendengar kabar ketertarikan PDI-P bergabung dengan koalisi. Tetapi, menurut dia, sayangnya PAN saat ini bukan menjadi pemimpin koalisi sehingga tidak bisa memutuskan.
"Yang jadi komandan koalisi saat ini pak Susilo Bambang Yudhoyono. Bukan PAN. Kita serahkan semua pertimbangan kepada beliau," ujar Bima.
Meski begitu, Bima menambahkan saat ini sebaiknya menyelesaikan koalisi dengan baik dan rukun.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PKS soal Hak Angket: Bagus daripada ke MK Ada Paman
Tiga parpol koalisi AMIN menunggu sikap PDIP sebagai partai pengusung Ganjar selaku capres yang menginisiasi hak angket.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Gibran Sebut Ada Pembicaraan Kemungkinan PDIP Masuk Koalisi
Menurut pengakuan Gibran, sejauh ini Prabowo Subianto belum membicarakan soal kabinet.
Baca SelengkapnyaKPU Tetapkan PDIP Peroleh Suara Terbanyak Pemilu 2024
Suara PDIP pada pemilu ini turun dibanding raihan 2019 yaitu 27.053.961 atau 19,33 persen dari total 139.971.260 suara sah.
Baca SelengkapnyaSekjen PSI soal Dana Kampanye Rp180 Ribu: Bukan Salah, tapi Belum Selesai Diinput
PSI telah menyelesaikan penginputan laporan penggunaan dana kampanye ke KPU.
Baca SelengkapnyaTantenya Pangkat AKBP, Bintara Polri ini Disuruh Merayap lalu 'Diomeli' Komandan
Dia diminta menyebut panggilan ke sang bibi hingga mendapat 'omelan'.
Baca SelengkapnyaPamen Polri Kelilingi Bripda Punya Badan Terlalu Kurus Cuma 50 Kg: Kamu Masuk Polisi Bayar?
Seorang Bripda terciduk para pamen usai miliki badan terlalu kurus sampai dituduh bayar masuk polisi. Simak informasinya.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Ganti Penyebutan KKB Papua Jadi OPM, Anggota DPR Ungkap Dampak Politis
Penyebutan istilah KKB menjadi OPM memiliki dampak politis serta konsekuensi pada cara menyelesaikan.
Baca Selengkapnya