PAN Punya Potensi Besar Ditarik Masuk Kabinet Jokowi-Ma'ruf
Merdeka.com - Akibat wacana reshuffle yang dilontarkan Presiden Joko Widodo pada sidang kabinet bulan lalu. Telah menimbulkan spekulasi terhadap potensi untuk partai di luar pemerintah merapat masuk dalam kabinet.
Atas hal itu, Pengamat Politik Ujang Komarudin menilai dari partai-partai yang berada di luar pemerintah. Partai Amanat Nasional (PAN) lah yang memiliki potensi cukup besar bergabung dalam pemerintahan.
"Secara historis PAN itu pernah ada di koalisi Jokowi. Pada Pilpres 2014, PAN yang awalnya ada dikoalisi KMP bersama Prabowo-Hatta yang kalah oleh Jokowi-JK. Di tengah jalan masuk koalisi Jokowi-JK dan menempatkan kadernya jadi menteri di kabinet Jokowi-JK," ujar Ujang saat dihubungi merdeka.com, Senin (13/7).
Diketahui PAN pernah memiliki sejarah pada periode Pemerintahan Jokowi-JK saat Asman Abnur menjabat Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN- RB) pada periode lalu.
"Walaupun di akhir atau ujung menjelang Pilpres 2019 yang lalu, menteri dari PAN mundur. Karena PAN bergabung dengan koalisi Prabowo-Sandi," katanya.
Kendati demikian, potensi gabungnya PAN ke dalam kabinet dinilai sangat besar, karena faktor Amien Rais yang sudah lepas dari kepengurusan partai berlambang matahari tersebut.
"Nah saat ini Amien Rais sudah tak dijadikan lagi pengurus di PAN. Dan sepertinya tak akan ada lagi yang menghalangi PAN untuk bergabung dengan koalisi Jokowi-MA," imbuhnya.
"Jadi, jika dilihat dari sejarah dan dari dinamika politik yang berkembang hingga saat ini. Kemungkinan PAN bergabung dengan koalisi Jokowi-MA itu sangat besar," lanjutnya
Selain itu, Ujang melihat hampir semua partai ingin menempatkan kadernya menjadi posisi menteri dalam kabinet. Termasuk PAN yang kemungkinan besar tak menolak jika ditawari posisi menteri dalam kabinet Jokowi-Mar'ruf.
"Bisa Zulkifli Hasan, Bisa juga yang lain. Soal nama itu wewenang pengurus PAN," pungkasnya
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Reaksi Santai Anies Soal Prabowo Diberi Jokowi Pangkat Jenderal Kehormatan
Pemberian pangkat jenderal kehormatan itu menuai pro dan kontra.
Baca SelengkapnyaPernah Berpasangan di Pilpres 2019, Kini Sandiaga Ucapkan Selamat ke Prabowo
Dia berharap semoga persaudaraan dalam membangun negeri bisa lebih diperkuat
Baca SelengkapnyaSuasana Kabinet Jokowi Usai Pilpres 2024, Prabowo Disalami Sri Mulyani & Ngobrol Bareng Sandiaga
Ini kali pertama Jokowi menggelar sidang kabinet paripurna usai pemungutan suara Pilpres 2024 pada 14 Februari lalu
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Benar-Benar Tak Ikut Kampanye, Ini Respons Ganjar
Calon Presiden nomor urut 03 Ganjar Pranowo mengapresiasi sikap Presiden Jokowi yang tidak langsung terlibat dalam kampanye salah satu paslon Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI
Usulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Baca SelengkapnyaPrabowo Dapat Pesan dari Jokowi: Siap-Siap Saja, Setiap Hari Ada yang Minta Ketemu
Prabowo awalnya mengungkit pepatah mengenai 'kawan sejati adalah kawan di saat susah'.
Baca SelengkapnyaPetani di Grobogan: Pilpres Lalu Kami Pilih Jokowi, Kini Giliran Dukung Ganjar-Mahfud
Iwan berujar pasangan Capres nomor urut 3 itu diyakini bisa membawa aspirasi para petani kala memimpin Indonesia.
Baca SelengkapnyaPDIP Gaungkan Perubahan, Pertanda Akhir Hubungan dengan Jokowi?
Gaung perubahan menimbulkan pertanyaan, sebab selama ini PDI Perjuangan selalu membawa pesan keberlanjutan yang sering dikaitkan dengan motto Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaJokowi Naikkan Gaji PNS dan Gencarkan Bansos Jelang Pilpres, Ini Tanggapan Ganjar
Calon Presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo menanggapi langkah Presiden Jokowi menaikkan gaji Aparatur Sipil Negara (ASN) menjelang pencoblosan Pemilu 2024.
Baca Selengkapnya