Pakar: Banten Landang Subur Dinasti Politik
Merdeka.com - Ketua MPR-RI Bambang Soesatyo menyebut, ada 117 daerah yang berpotensi memiliki kekuatan dinasti politik sehingga rawan korupsi. Merespons itu, pengamat politik, Adi Prayitno mengatakan, Banten merupakan daerah dengan kadar dinasti politiknya paling tinggi. Mulai dari eksekutif hingga legislatif.
"Banten merupakan provinsi yang kadar dinastinya paling tinggi. Kekuatannya tersebar merata hampir di semua kabupaten, kota dan provinsi. Mulai dari anggota dewan semua tingkatan dari DPRD hingga DPR pusat, anggota DPD, dan semua tingkatan kepala daerah mulai dari wali kota, bupati, wakil gubernur dan gubernur. Massif dan sistematis," katanya saat dihubungi merdeka.com, Kamis (9/6).
"Banten itu ladang paling subur tumbuhnya dinasti politik. Ada yang dinasti besar dan dinasti kecil," sambungnya.
Dia menuturkan, politik dinasti menjadi kanker demokrasi. Dalam praktiknya, begitu banyak kasus korupsi yang dilakukan keluarga dinasti. Penyebabnya dua hal. Pertama, efek kegagalan agenda reformasi yang salah satunya ingin mengamputasi kekerabatan politik.
Kedua, rendahnya kesadaran melawan politik dinasti karena dianggap wajar. Menurutnya, hal itu bahaya bagi demokrasi. Anehnya lagi, kekuatan politik dinasti justru disokong banyak aktivis dan tokoh yang mengklaim prodemokrasi.
"Kekuatan ekonomi politik dinasti membuat semua pihak bertekuk lutut," ujarnya.
Menurut Adi, politik dinasti bisa dilawan dan dikalahkan di setiap politik elektoral. Namun, hal itu tidak mudah dan butuh konsolidasi politik cukup lama. Karenanya, kerja dan pendidikan politik melawan dinasti harus berkelanjutan dan tak bisa instan ketika jelang pemilihan saja.
"Pertanyaannya, siapa yang sanggup melakukan ini semua? Upaya membatasi politik dinasti lewat regulasi sudah mentah, tak ada cara lain selain lawan dan kalahkan," pungkasnya.
Sebelumnya, Ketua MPR-RI Bambang Soesatyo mengatakan, ada 117 daerah yang berpotensi memiliki kekuatan dinasti politik. Bamsoet khawatir kasus korupsi terus terjadi karena adanya daerah yang melanggengkan politik kekerabatan.
Maka dari itu, ia meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) meningkatkan pengawasan terhadap dinasti politik. Menurutnya, hal itu berkaitan dengan undang-undang terkait penyalahgunaan jabatan.
Bamsoet mencontohkan Operasi Tangkap Tangan KPK terhadap Bupati dan Ketua DPRD Kabupaten Kutai Timur yang berstatus suami istri. Hal itu membuktikan dinasti politik berkaitan erat dengan praktik korupsi.
"Pemerintah melalui lembaga KPK untuk meningkatkan pengawasan serta bersikap tegas dalam penerapan regulasi atau peraturan perundang-undangan terkait penyalahgunaan kewenangan jabatan. Mengingat di sanalah rawan terjadi tindak kejahatan korupsi, khususnya di 117 daerah yang berpotensi memiliki kekuatan dinasti politik," ujar Bamsoet, Rabu (8/7).
Bamsoet mendorong pemerintah meningkatkan kerjasama kepada pihak terkait untuk mencegah korupsi. Termasuk kerjasama pengawasan dari organisasi masyarakat.
"Maupun lembaga swadaya masyarakat atau LSM, guna meminimalisir terjadinya penyalahgunaan kekuasaan dalam dinasti politik," kata dia.
Politikus Partai Golkar itu juga mendorong pemerintah mengedepankan kemampuan, kompetensi, dan integritas sumber daya manusia untuk calon pemimpin di setiap daerah dalam mengisi jabatan tertentu.
"Dikarenakan apabila praktik politik dinasti masih terus terjadi di masa mendatang, maka ancaman demokrasi melalui Pilkada dapat berpotensi dibajak oleh kelompok elit politik," pungkasnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Politik Dinasti Disebut Tak akan Berdampak Buruk ke Ekonomi, tapi Ada Syaratnya
Syaratnya adalah ada orang lain yang bukan bagian keluarga Kepala Negara tadi juga mendapatkan porsi dan hak yang sama.
Baca SelengkapnyaDinasti Politik Merupakan Suatu Anomali di Era Indonesia Modern
Apakah partai politik saat ini benar-benar mewakili aspirasi rakyat dan sungguh-sungguh menjalankan aspirasi tersebut.
Baca SelengkapnyaDinas Pariwisata Kaltim Siap Sukseskan Empat Agenda Besar Nasional
Dinpar Kaltim siap menyukseskan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) dalam empat agenda besar nasional.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Demokrat Hampir 10 Tahun jadi Oposisi, Kritik AHY: Pembangunan di Indonesia Belum Merata
AHY menegaskan ingin fokus memenangkan Partai Demokrat dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pemilu 2024.
Baca Selengkapnya'Jangan Persatuan Dinodai karena Mendahulukan Kepentingan Politik'
Para elite politik diingatkan tidak menggunakan politik identitas dan ujaran kebencian demi meraih kekuasaan
Baca SelengkapnyaUsai Kritik Prabowo, Ganjar Siapkan Solusi Jitu Ini untuk Memperkuat Pertahanan Negara
Ganjar Pranowo mengkritik pembelian alutsista bekas dan kebijakan Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan saat Debat Capres.
Baca SelengkapnyaJanjikan Dana Abadi Pesantren, TKN Prabowo-Gibran Tak Ingin Santri Cuma Dijadikan Alat Kampanye
ebijakan dana abadi pesantren dimaksudkan agar para santri bisa terus berkembang dan terlibat dalam pembangunan industri ke depan.
Baca SelengkapnyaGanjar Tutup Debat Capres: Rakyat Dikecewakan Pemimpin dan Lawan Politik Dinasti
Ganjar mengatakan, rakyat Indonesia sudah sering dikecewakan oleh para pemimpinnya.
Baca SelengkapnyaPemerintah Jokowi Setop Sementara Bagi-Bagi Bansos, Ini Alasannya
Penghentian sementara penyaluran bansos ini untuk menghormati tahapan pemilu dan mendukung kelancaran pesta demokrasi tersebut.
Baca Selengkapnya