OSO Sebut TKN Jokowi Harus Meng-Counter Hoaks-Hoaks yang Tidak Benar
Merdeka.com - Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang (OSO) mengungkap isi pertemuan Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan capres-cawapres Joko Widodo dan Ma'ruf Amin di Kediaman Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK), Senin (17/12). Menurut dia, dalam pertemuan itu membahas evaluasi TKN dan masalah hoaks.
"Kita harus meng-counter hoak-hoaks yang tidak benar. Jadi kita harus berbuat sesuatu yang baik yang rakyat melihat bahwa itu benar. Jadi tidak merekayasa, tidak berangan-angan. Tetapi harus fakta-fakta yang kita tampilkan," kata Oesman di Komplek Parlemen, Senayan, Selasa (18/12).
Selain itu, kata OSO, dalam pertemuan itu, Jusuf Kalla itu juga sempat disinggung agar TKN bekerja keras hingga waktu pemungutan suara tiba. Sebab, masih ada daerah yang belum terjangkau dengan optimal oleh TKN.
"Memang terus terang ya, ini kan waktu masih 3 4 bulan. tentu ada daerah-daerah yang belum dikerjakan secara konkret atau ada daerah-daerah yang sudah selesai secara konkret," ungkapnya.
Tambahnya, wajar jika tim belum menggarap semua wilayah kerja dengan baik. Karena, lanjut Anggota Dewan Pengarah TKN itu, tim memiliki tolak ukur tersendiri untuk melihat daerah mana yang menjadi prioritas.
"Itu sah-sah saja kalau tim itu bekerja berurutan wilayah yang mereka pilih,"yang mana yang prioritaskan dan menurut saya prioritas-prioritas yang dilakukan oleh timnya tentu ada ukuran-ukuran mereka," ucapnya.
Sebelumnya, Anggota Dewan Pengarah Pramono Anung menjelaskan, kegiatan ini adalah untuk melakukan evaluasi yang sudah berjalan dua bulan. Pertemuan dilakukan oleh dewan pengarah dan beberapa anggota lainnya.
"Tentunya bersama Jokowi-Ma'ruf tentu juga melihat perjalanan yang sudah dilakukan Pak Jokowi dan Kiai Ma'ruf sudah signifikan memberikan yang positif," ujar Pramono.
"Kalau dan tepatnya ada survei internal yang selalu di buat TKN dari waktu ke waktu. Dan yang paling penting adalah kita melihat tren yang ada. Dan apa yang menjadi apa yang harus dan perlu dilakukan dalam perbaikan ke depan," sambungnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
JK: Siapa pun Pemerintah Selanjutnya Hadapi Tantangan Berat
Wapres ke-10 dan 12, Jusuf Kalla atau JK memperkirakan, siapa pun yang menggantikan Jokowi akan menghadapi tantangan berat.
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI
Usulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla Ingatkan Jokowi Netral, Moeldoko: Lihat Secara Jernih, Jangan Subjektif
Menurut Moeldoko, pandangan JK subjektif dan tidak melihat secara utuh.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Minta Arus Mudik di Merak Perlu Penanganan Lebih Fokus
okowi menyebut permasalahan arus mudik di Merak sudah ada solusinya.
Baca SelengkapnyaJokowi Dikabarkan Lantik Menteri ATR/BPN dan Menko Polhukam Besok Pagi
Kabarnya, AHY akan menggantikan Hadi Tjahjanto sebagai Menteri ATR/BPN.
Baca SelengkapnyaJokowi Mendadak Ogah Singgung Angka Hingga Sebut Nama Kapolri dan Panglima TNI, Ada Apa?
Selain tak mau menyebut nama Kapolri dan Panglima TNI, Jokowi enggan berbicara soal angka.
Baca SelengkapnyaJokowi Bicara Rahasia Pertahanan: Enggak Bisa Dibuka Semua Kaya Toko Kelontong
Strategi besar negara tidak semuanya bisa dibuka, karena bukan toko kelontong.
Baca SelengkapnyaJokowi Dituding Tidak Netral, TKN Jelaskan Aturan Hukum Perbolehkan Presiden Dukung Capres
Jokowi memiliki hak individu untuk mendukung paslon manapun.
Baca Selengkapnya