Oposisi Dianggap Lemah, Demokrat Sebut Karena Pengkritik Kerap Ditindak
Merdeka.com - Wakil Ketua Umum Gelora, Fahri Hamzah mengkritik partai politik oposisi di parlemen saat ini. Dia bahkan mengungkap keluhan Presiden Jokowi yang menganggap oposisi lemah dan tak mengawasi kinerja menterinya.
Anggota DPR Fraksi Demokrat, Santoso menilai, penyebab oposisi yang terkesan banyak diam. Sebab, banyak pengkritik pemerintah di era Jokowi justru ditindak penegak hukum. Menurutnya, suasana check and balance berbeda dengan rezim sebelum Jokowi dimana parpol diberi kebebasan untuk mengkritik pemerintah.
"Suasana check and balance seperti yang terjadi di era sebelum Bapak Jokowi dapat berjalan karena pemerintah saat itu membuka ruang atas kebebasan parpol untuk melakukan kritik kepada pemerintah," kata Santoso kepada merdeka.com, Kamis (3/11).
"Beda dengan saat ini setiap pengkritik meskipun Bapak Jokowi tidak bertindak represif kepada para kritisi namun instrumen aparat yang ada di bawah kendali presiden justru bertindak sebaliknya," sambungnya.
Menurutnya, kondisi yang kontra produktif itu harus segera dihapuskan dalam situasi politik bernegara saat ini. Pemerintah tidak boleh mengulang lagi aksi-aksi yang menyebabkan rakyat jadi bungkam dan traumatis akibat tindakan aparat yang represif.
"Sudah saatnya bapak Presiden Jokowi setelah mengeluhkan lemahnya parpol di luar koalisi pemerintah dibuktikan juga dengan mengingatkan aparatur di bawahnya agar bekerja sesuai dengan konstitusi bukan pesanan dari orang-orang di sekeliling Pak Jokowi," tuturnya.
Jika itu dilakukan, Santoso yakin akan menambah deretan prestasi yang telah ditorehkan pemerintah dalam memimpin negara.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Gelora, Fahri Hamzah mengkritik partai politik oposisi di parlemen saat ini. Dia bahkan menilai, oposisi sekarang ‘memble’ alias tidak mampu bersuara lantang.
Diketahui, dari sembilan partai politik di parlemen, 7 di antaranya pendukung pemerintah Jokowi-Ma’ruf. Sementara dua partai sisa yakni PKS dan Demokrat berada di luar pemerintah.Fahri bahkan bercerita, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun sempat mengeluhkan kondisi parpol oposisi sekarang. Menurut Fahri, Jokowi menilai oposisi saat ini lemah.
"Suatu hari saya bertemu dgn presiden Jokowi dan kalimat yang pertama keluar dari beliau adalah, mas kenapa sekarang oposisinya lemah kok Senayan pada diam, banyak menteri gak diawasi apa yang terjadi?. Silakan pikir sendiri jawabannya. Sampai jumpa, kita rehat sejedag," tulis Fahri dalam akun Twitternya, @fahrihamzah, dikutip merdeka.com, Rabu (3/11).
Sebelum cuitan itu, Fahri pun menyoroti kinerja oposisi di Senayan sekarang. Menurut dia, sebagai rakyat, pihaknya berharap agar legislatif memahami pentingnya tugas pengawasan. Bukan cuma sekadar kunjungan kerja, bagi-bagi sembako atau jatah dari eksekutif yang disalurkan melalui tangan legislatif.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
AHY menegaskan, kini sikap Demokrat menyukseskan program pemerintahan Jokowi.
Baca SelengkapnyaAHY menilai, banyak keterbatasan saat partainya berada di luar pemerintah atau oposisi.
Baca SelengkapnyaAHY menegaskan ingin fokus memenangkan Partai Demokrat dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pemilu 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Fahri pun mengajak semua elemen bangsa untuk berkepala dingin dan fokus memilih dengan pertimbangan jauh ke depan.
Baca SelengkapnyaRamai akademisi mengeluarkan petisi untuk Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaSejumlah kampus besar melakukan petisi hingga deklarasi menyelamatkan demokrasi dan mengkritik Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaKoentjoro menerangkan jika pihaknya menilai masa pemerintahan Jokowi saat ini telah melakukan penyimpangan dari nilai-nilai demokrasi
Baca SelengkapnyaDilantiknya AHY sebagai Menteri ATR/BPN pada Rabu pagi kemarin, menjadi tanda Demokrat meninggalkan barisan oposisi
Baca Selengkapnya"Dalam negara demokrasi, menyampaikan pendapat, kritik atau bahkan punya 'mimpi-mimpi politik' adalah sah-sah saja," kata Ari
Baca Selengkapnya