NasDem Sindir Syarat Koalisi Bareng Demokrat-PKS: Urusan Capres Jangan Saling Kunci
Merdeka.com - Partai NasDem menyinggung soal syarat koalisi dengan Demokrat dan PKS jelang Pilpres 2024. Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali mengatakan pihaknya tidak ingin urusan calon Presiden menjadi syarat mutlak koalisi sehingga antarpartai saling mengunci.
"Kita mau ketika nanti pengumuman disampaikan ke publik, persoalan-persoalan teknis yang saya kataka tadi perdebatan syarat saya harus itu kita hindari. Jangan sampai saling mengunci," kata Ahmad Ali kepada wartawan, Selasa (27/9).
Ali menegaskan, sebelum koalisi, NasDem, Demokrat dan PKS harus terlebih dahulu menyelesaikan semua perbedaan pandangan, termasuk soal Capres-Cawapres. Hal ini penting demi mencegah keretakan koalisi usai diumumkan.
"Ketika kita mengumumkan koalisi itu kita mau semua syarat dipenuhi semua komitmen harus sama, semua pandangan harus sama. Sehingga nanti peluang terpecahkan koalisi katakanlah karena capres itu kita bisa minimalisir sebelum diumumkan," ujar dia.
Menurut dia, sebenarnya tidak 'batu ganjalan' dari NasDem, Demokrat dan PKS untuk membangun koalisi. Komunikasi ketiga partai juga sudah selangkah lebih maju.
"Hari ini saya tidak melihat ada kendala berkomunikasi di antara 3 partai komunikasi lancar saja kemudian semakin banyak permasaan yang kita bangun ketika seiring berjalannya waktu kita gunakan untuk berkomunikasi atau diskusi," ungkap dia.
NasDem, kata Ali, telah merencanakan mengumumkan calon Presiden pada 11 November 2022. Meski begitu, NasDem tidak ingin terburu-buru membuat keputusan soal koalisi sampai semua persyaratan terpenuhi.
"Jadi apa yang dikatakan bendum itu adalah sebuah rencana memang masuk kedalam skenario karena tanggal 10 November ultah partai jadi sebelum ultah kita memngumkan itu dan menjadi kado istimewa untuk partai," tutup Ali.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Reaksi Santai Kaesang soal Pendukung Anies-Ganjar Nobar Debat Capres Terakhir
Kaesang mengaku tidak ada strategi khusus menghadapi gerakan salam empat jari maupun nonton bareng debat Pilpres 2024 tersebut.
Baca SelengkapnyaAwal Mula Pendukung 01 dan 03 Nobar Debat Capres: Kesamaan Tujuan Antisipasi Ancaman Demokrasi
Pendukung paslon nomor urut 3 Ganjar-Mahfud yang tergabung dalam Progresif nonton bareng debat Capres dengan pendukung paslon 01 Anies-Cak Imin.
Baca SelengkapnyaJokowi Bicara soal Debat Capres Nanti Malam
Jokowi hanya menyebut, sebaiknya debat capres nanti malam disaksikan saja.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Indef: Capres dan Cawapres Tak Beri Solusi Jitu, Masa Depan Ekonomi Indonesia Terancam?
Ide yang dikemukakan oleh para pasangan capres-cawapres dalam debat KPU belum membumi bagi masyarakat luas.
Baca SelengkapnyaDebat Kelima Pilpres, PSI Minta Tidak Ada Lagi Pemberian Nilai Capres
"Tidakperlu terulang lagi pemberian nilai antar-capres di atas panggung dengan maksud buruk mendagrasi kandidat lain," kata Sekjen PSI
Baca SelengkapnyaAturan Terbaru Debat Pilpres: Capres-Cawapres Tak Boleh Bertanya Pakai Singkatan
KPU menyebut, aturan ini dikeluarkan demi menghindari polemik berkelanjutan di masyarakat.
Baca SelengkapnyaKPU Pastikan Tidak Ada Perubahan Skema dalam Debat Kedua Cawapres
KPU akan kembali melakukan rapat koordinasi dengan masing-masing tim paslon.
Baca SelengkapnyaKaesang Puji Penampilan Anies di Debat Capres: Over All Saya Akui, Cukup Baik
Kaesang Pangarep memuji cara penyampaian calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan dalam debat Capres
Baca SelengkapnyaTimnas AMIN Minta Jokowi Datang ke Debat Capres, Tapi Jangan Duduk di Antara Paslon agar Netral
Timnas AMIN menyarankan Presiden Jokowi datang langsung debat capres-cawapres Pemilu 2024 agar bisa menilai
Baca Selengkapnya