NasDem Sarankan Koalisi Pendukung Prabowo Tetap jadi Oposisi Demi Demokrasi
Merdeka.com - Anggota Dewan Pakar Partai NasDem Teuku Taufiqulhadi menolak partai pengusung pasangan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno, bergabung dengan pemerintahan Joko Widodo (Jokowi). Dia menyarankan partai-partai tersebut tetap menjadi oposisi dengan alasan baik untuk demokrasi.
"Saya menyerukan kepada partai-partai seperti Gerindra, PKS, PAN untuk tetap berada di luar itu akan baik bagi rakyat Indonesia dan baik bagi demokrasi," kata Taufiqulhadi di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (1/7).
"Jadi tidak perlu, menurut saya, tidak perlu meminta ataupun diajak berada di dalam koalisi pak Jokowi mendatang," imbuhnya.
Di sisi lain, Taufiqulhadi mendukung rekonsiliasi dengan kubu Prabowo. Namun, rekonsiliasi tersebut jangan diartikan sebagai tawaran kursi supaya pihak yang kalah bergabung.
"Jadi tidak perlu karena ada sebuah ajakan rekonsiliasi harus berikan kursi," kata dia.
Taufiqulhadi menilai tidak ada oposisi memang baik untuk pemerintah. Namun, tidak ideal bagi iklim demokrasi.
Belum lagi, dia khawatir partai eks pendukung Prabowo yang gabung ke Jokowi malah setengah hati. Dia mengungkit sikap PAN setelah Pilpres 2014.
"Menurut saya lebih baik tidak bergabung. Menurut saya tidak perlu bergabung," kata Taufiqulhadi.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Paloh bakal melihat perkembangan kedepan apakah akan bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju.
Baca SelengkapnyaDua pimpinan partai tersebut yakni Prabowo Subianto dan Surya Paloh sudah melakukan pertemuan
Baca SelengkapnyaSetelah terpilihnya Jokowi menjadi orang nomor satu di Indonesia, lalu mengajak Prabowo ke dalam susunan kabinet.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Prabowo menegaskan, pemerintahannya akan meneruskan legecy Presiden Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto mengaku berkomitmen dengan sistem demokrasi.
Baca SelengkapnyaPemberian pangkat jenderal kehormatan itu menuai pro dan kontra.
Baca SelengkapnyaUsulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Baca SelengkapnyaPrabowo menyatakan bahwa julukan ini merupakan suatu kehormatan baginya.
Baca SelengkapnyaKendati berseberangan pada Pilpres 2014 dan 2019, Prabowo mengaku tak pernah menaruh rasa dendam kepada Jokowi.
Baca Selengkapnya