Merdeka.com - Ketua DPP NasDem Taufik Basari meminta polisi mengusut tuntas aksi teror ular kobra di rumah mantan gubernur Banten Wahidin Halim jelang kehadiran Anies Baswedan di Tangerang. Dia berharap, aparat penegak hukum membongkar motif dan otak dari insiden tersebut.
"Kami meminta Polda Banten mengusut tuntas pelaku teror di rumah Wahidin Halim, serta membongkar motif dan otak dari peristiwa tersebut," kata Taufik Basari, saat dihubungi, merdeka.com, Rabu (25/1).
"Tidak boleh ada teror yang dibiarkan tanpa penegakan hukum dan penindakan. Harus dilakukan tanpa pandang bulu siapapun latar belakang pelaku dan dalangnya," sambungnya.
Kendati demikian, Partai NasDem enggan berspekulasi apakah teror tersebut berkaitan dengan kedatangan Anies Baswedan atau tidak. Namun, dia menekankan agar aparat penegak hukum menindak tegas dan kupas tuntas insiden tersebut.
"Namun demikian terlepas dari apa latar belakang peristiwa ini, tentunya aparat keamanan juga punya tanggung jawab untuk memastikan setiap kegiatan partai politik dapat berjalan aman dari gangguan pihak manapun, saya garis bawahi pihak manapun. Karena upaya menghalang-halangi, menghambat, mengganggu, mengintimidasi, mengancam kegiatan politik dan pendidikan politik, akan merusak demokrasi," tegasnya.
Dia pun mengajak seluruh masyarakat untuk menjaga iklim demokrasi agar tetap kondusif dan berkualitas. Jangan beri ruang terhadap praktik politik kotor karena akan merugikan seluruh pihak.
Sebab, menjaga demokrasi bukan hanya untuk kepentingan partai atau kelompok tertentu semata tetapi untuk bangsa dan negara.
"Tentu kita ingin menjaga agar kehidupan demokrasi di Indonesia tetap sehat, beretika dan bermartabat dan jangan sampai dikotori oleh praktik politik kotor yang jahat," ujar Anggota Komisi III DPR RI itu.
Sementara Partai Demokrat menilai teror ular kobra jelang kedatangan Anies di Tangerang merupakan strategi politik tersebut kotor dan norak.
"Kami menyayangkan aksi teror politik seperti ini. Ini cara-cara kotor yang tak sehat," ujar Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani kepada wartawan, Rabu (25/1).
Kamhar mengatakan, Anies telah merespon baik terhadap penolakan kehadirannya di daerah. Seperti ketika di Bandung Anies mengenakan kaos 'Abdi nu Ngider, Naha Anjeun nu Kader yang bermakna, 'saya yang keliling, kenapa kamu yang takut'.
"Ini cara yang cerdas merespons cara-cara norak seperti ini. Kami tidak takut, rakyat tidak takut," ujar Kamhar.
Aksi teror politik tidak akan menyurutkan semangat masyarakat yang menyambut Anies. Menurut Kamhar, bukannya membuat takut justru akan menambah semangat.
"Rakyat semakin cerdas, cara-cara intimidatif seperti ini tak akan menyurutkan semangat dan membendung aspirasi perubahan dan perbaikan yang terus bergulir di masyarakat. Bukannya membuat takut, cara-cara seperti ini malah akan semakin menambah dan mengobarkan semangat perjuangan, apalagi di Banten daerah para Jawara," ujar Kamhar.
Advertisement
Rumah mantan Gubernur Banten, Wahidin Halim dilempari puluhan ular kobra oleh orang tak dikenal. Teror pelemparan ular itu terjadi jelang kedatangan Anies Baswedan ke Tangerang.
Pantauan di lapangan, puluhan ular kobra masih tersimpan di dalam karung plastik transparan Rabu dini hari (25/1). Puluhan ular itu tergeletak di halaman belakang rumahnya.
Wahidin menganggap puluhan ular berbisa itu merupakan teror politik. Dia menegaskan tidak takut terhadap aksi teror semacam itu.
"Biasa itu politik tidak beradab, kejahatan politik dengan berbagai cara bagaimana menteror untuk menakut-nakuti," tegas Wahidin. [tin]
Baca juga:
Rumah Wahidin Halim Diteror Kobra Jelang Kedatangan Anies, Demokrat: Kami Tidak Takut
Kronologi Sekarung Ular Kobra Dilempar jelang Kedatangan Anies Baswedan di Tangerang
Jelang Kedatangan Anies, Rumah Eks Gubernur Banten Wahidin Halim Dilempari Kobra
Demokrat Klaim Tak Paksakan AHY Jadi Cawapres Anies Baswedan
CEK FAKTA: Insiden Cak Nun sebut Jokowi Firaun Tak Ada Kaitan dengan Anies Baswedan
Kiprah Khofifah dalam Pertarungan Politik
Rencana Menduetkan Anies dan Ganjar yang Bertepuk Sebelah Tangan
Sekitar 8 Menit yang laluGanjarist Bersyukur Relawan Ganjar Pranowo Bubar: Sering Adu Domba Ganjar dengan PDIP
Sekitar 1 Jam yang laluNasDem soal Penolakan ke Anies: Ini Ujian Capres, InsyaAllah NasDem Partai Penguasa
Sekitar 10 Jam yang laluPlt Ketum PPP: Kader Dengarkan Nasihat Kiai, Aktif Komunikasi dengan Rakyat
Sekitar 11 Jam yang laluPDIP: Relawan Kalau Mau Ganjar Dicalonkan Capres, Jangan Gebuk Terus Partai
Sekitar 11 Jam yang laluReaksi PDIP soal Relawan Ganjar Bubar
Sekitar 12 Jam yang laluGiliran Ratusan Warga Kota Bogor Dukung Sandiaga Uno Maju Pemilu 2024
Sekitar 12 Jam yang laluTargetkan Jadi Pemenang Pemilu 2024, Gerindra Belajar ke Golkar, PDIP dan PKB
Sekitar 13 Jam yang laluPara 'King Maker' SBY-JK-Paloh Rutin Bertemu dan Telepon Jelang Pemilu 2024
Sekitar 13 Jam yang laluGus Khayat: Relawan Ganjar Harus Ikhlas, Tak Mesti dengan Harta
Sekitar 14 Jam yang laluRiset Media Sosial: 12 Tokoh Populer Jawa Barat, Siapa Layak Maju Pilgub Jabar 2024?
Sekitar 15 Jam yang laluSkenario Awal NasDem: Kawinkan Anies dan Ganjar, Tapi Batal!
Sekitar 15 Jam yang laluLanggar Prosedur, Penyidik Kasus Kecelakaan Mahasiswa UI Jalani Sidang Etik
Sekitar 13 Jam yang laluIni Identitas Pemilik Fortuner Berpelat Dinas Polri Tabrak Ojek Online di Jaktim
Sekitar 13 Jam yang laluMinimarket di Makassar Dirampok, Pelaku Ancam Kasir Pakai Parang Panjang
Sekitar 13 Jam yang laluTerungkap, Fortuner Pelat Dinas Polri Tabrak Ojek Online di Rawamangun Menantu Polisi
Sekitar 15 Jam yang laluVIDEO: Chuck Putranto Tuntut Bebas "Alami Sesat Fakta Alasan Penghapusan Pidana"
Sekitar 14 Jam yang laluVIDEO: Baiquni Wibowo Layak Dibebaskan, Hanya Jalankan Perintah 'Tidak Sah' Sambo
Sekitar 17 Jam yang laluVIDEO: Jaksa Serang Agus Nurpatria, Bandingkan dengan Ricky Berani Tolak Sambo
Sekitar 1 Hari yang laluVIDEO: Dua Kejahatan Arif Rahman Eks Anak Buah Sambo di Kasus Brigadir J
Sekitar 1 Hari yang laluVIDEO: Chuck Putranto Tuntut Bebas "Alami Sesat Fakta Alasan Penghapusan Pidana"
Sekitar 14 Jam yang laluVIDEO: Baiquni Wibowo Layak Dibebaskan, Hanya Jalankan Perintah 'Tidak Sah' Sambo
Sekitar 17 Jam yang laluVIDEO: Jaksa Serang Agus Nurpatria, Bandingkan dengan Ricky Berani Tolak Sambo
Sekitar 1 Hari yang laluVIDEO: Dua Kejahatan Arif Rahman Eks Anak Buah Sambo di Kasus Brigadir J
Sekitar 1 Hari yang laluVIDEO: Replik Jaksa, Sindir Sikap Ngeles Irfan Widyanto Makin Coreng Citra Polri
Sekitar 2 Hari yang laluVIDEO: Arif Terisak Sampaikan Pembelaan Beri Pesan Cinta ke Istri, Ibu Hingga Hakim
Sekitar 5 Hari yang laluVIDEO: Serangan Balik Bharada E, Sindir Jaksa Ngotot 12 Tahun Penjara
Sekitar 5 Hari yang laluKemenkes: Antibodi Masyarakat Sudah Divaksinasi Booster Naik Hampir 3 Kali Lipat
Sekitar 1 Hari yang laluApakah Boleh Memperoleh Vaksin Campak Bersamaan dengan Booster COVID-19?
Sekitar 1 Minggu yang laluLaga PSIS VS Persebaya Ditunda, Ini Alasan Polisi Tak Keluarkan Izin
Sekitar 6 Jam yang laluAdvertisement
Advertisement
AM Hendropriyono
Guru Besar Sekolah Tinggi Intelijen Negara
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami