NasDem ke PDIP: Jangan-Jangan Anies yang Bawa Pikiran Bung Karno jadi Lebih Realistis
Merdeka.com - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengungkap, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri keinginannya agar calon presiden yang diusung partainya dapat melanjutkan kepemimpinannya.
Hal itu dibahas oleh Jokowi dan Megawati ketika bertemu di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu (18/3). Jokowi menitikberatkan calon presiden (capres) yang diusung bisa melanjutkan kepemimpinannya. Tidak seperti yang terjadi ketika Jakarta dipimpin oleh Anies Baswedan.
Menanggapi hal itu, Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya meminta agar kebencian seseorang tidak mendarah daging. Sebab, dia menilai bisa saja Bakal Calon Presiden (Bacapres) Anies Baswedan yang mampu merealisasikan pikiran Presiden RI-1 Soekarno di masa yang akan datang.
"Pendapat Hasto tetap kita hormati. Bagaimanapun kalau benci tetap benci. Pesan saya ke Hasto kalau benci ke orang tidak boleh mendarah daging, jangan-jangan Anies yang membawa pikiran Bung Karno menjadi lebih realistis," kata Willy, saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (21/3).
Dia meminta agar pesta demokrasi berjalan riang gembira tanpa ada kebencian. Willy pun menyebut, bahwa perbedaan sosok yang diusung hal yang wajar, sehingga tak perlu menebar kebencian.
"Karena kita jalani politik dengan riang gembira. Dan jangan pernah pernah benci berlebihan. Karena memiliki calon adalah suatu hal yang dinamis. Dalam politik itu perbedaan adalah yang dinamis. Kenapa kita harus menebar politik kebencian. Siapa yang mengigit cabai, maka dia yang kepedasan," tegasnya.
Sebelumnya, Hasto Kristiyanto mengungkap, Presiden Jokowi menyampaikan kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri terkait keinginannya agar calon presiden yang diusung dapat melanjutkan kepemimpinannya.
Jokowi menitikberatkan calon presiden yang diusung bisa melanjutkan kepemimpinannya. Tidak seperti yang terjadi ketika Jakarta dipimpin oleh Anies Baswedan.
"Ya bapak presiden Jokowi kan sangat concern bagaimana kepemimpinan beliau selama dua periode itu berkelanjutan, jangan sampai seperti terjadi di Jakarta," ujar Hasto di Sekolah Partai PDIP, Jakarta, Senin (20/3).
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketua DPP NasDem Ingatkan Masyarakat Pilih Pemimpin Bukan karena Penampilan Lucu
Taufik mengingatkan kepada masyarakat untuk memilih presiden dan wakil presiden berdasarkan kemampuan mengatasi permasalahan bangsa.
Baca SelengkapnyaPolitikus PDIP Duga Ada Upaya Akali Hasil Pemilu untuk Ketua DPR dan Paksakan 1 Partai Dekat Penguasa Lolos
Partai ini disebut-sebut masih dekat dengan penguasa di Istana.
Baca SelengkapnyaPDIP Nilai Paslon 02 Unggul Dalam Emosi, TKN Balas: Mereka Sedang Tak Baik-Baik Saja
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Juri Ardiantoro mengaku, tidak ingin menanggapi apa yang disampaikan oleh Hasto.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Djarot Puji Maruarar Sirait Pilih Mundur dari PDIP: Lebih Baik Gentle Seperti Itu Kalau Beda Pilihan
Menurut Djarot, DPP PDIP menghormati itu. Djarot optimistis PDIP masih memiliki banyak kader yang loyal.
Baca SelengkapnyaPolitikus PDIP Sebut Keppres Pemberhentian Prabowo Harus Dicabut Sebelum Beri Pangkat Baru
Hasanuddin menyebut membuat aturan baru tidak boleh menabrak aturan yang sudah ada.
Baca SelengkapnyaJelang Pencoblosan, Anies Berharap Tidak Ada Lagi Pelanggaran Etik
DKPP menyatakan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Hasyim Asy'ari melanggar etik.
Baca SelengkapnyaPolitikus PDIP Ingatkan KPU: Jangan Main-Main dengan Suara Rakyat
Pernyataan ini menanggapi putusan DKPP yang memberikan sanksi etik ke KPU.
Baca SelengkapnyaPDIP dan NasDem Menanti Pertemuan Megawati-JK, Konsolidasi Hak Angket?
Kabar pertemuan itu pertama kali diungkap politikus PDIP, Deddy Yevri Sitorus.
Baca SelengkapnyaTidak Masalah Diberhentikan PPP, Witjaksono Tegaskan Kader Daerah Dukung Prabowo-Gibran
Ketua DPP PPP Achmad Baidowi memastikan Witjaksono diberhentikan posisinya dari Wakil Ketua Majelis Pertimbangan PPP.
Baca Selengkapnya