Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

NasDem Ingin Kedepankan Politik Gagasan yang Berpihak kepada Rakyat

NasDem Ingin Kedepankan Politik Gagasan yang Berpihak kepada Rakyat Partai Nasdem. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Partai NasDem ingin menjadikan politik gagasan sebagai identitas partai untuk mengembalikan kepercayaan publik. NasDem juga ingin partai politik sebagai etalase etis bagi publik.

"Demokrasi kita ini miskin ide" kata Ketua DPP NasDem Willy Aditya di Jakarta, Kamis (3/10).

Menurutnya, partai harus berpihak pada rakyat melalui politik gagasan. NasDem mengawal agar kebijakan publik benar-benar dibuat untuk rakyat dan membuat regulasi yang mempermudah masyarakat.

Willy melihat, hal itu masih relevan hingga saat ini. Terlebih soal politik yang mengedepankan gagasan. Apalagi di ranah tersebut, NasDem konsisten melalui jargon dukungan tanpa syarat dan politik tanpa mahar.

Willy juga mengkritisi bagaimana politik di Indonesia mengalami stagnansi. Di mana-mana semua politisi membicarakan soal pemenangan dan kekuasaan.

"Di sinilah politik gagasan itu tak sekadar instalasi kemewahan, bukan hanya gimik," kata Willy.

Menurutnya, dalam politik itu NasDem membawa pesan pembangunan. Bahwa perkara politik bukan soal berbicara kemenangan, namun merealisasikan tujuan utama dari hal tersebut. Yakni memberikan keadilan dan kebahagiaan bagi masyarakat.

Willy melihat, hal ini diperagakan oleh para pendiri bangsa. Bagaimana semua tokoh seperti Soekarno, Tan Malaka dan Sutan Syahrir punya gagasan politik.

"Bukan karena Tan Malaka orang Minang atau Soekarno sebagai orang Jawa, tetapi gagasan mereka seperti apa supaya Indonesia merdeka," ujar Willy.

Dosen ilmu politik di Universitas Paramadina, Djayadi Hanan menambahkan, fokus ke politik gagasan ini bisa ditempuh oleh NasDem. Namun beberapa tantangan harus dilewati. Misalnya bagaimana menghadirkan partai di tengah masyarakat.

"Bukan soal ada atau tidak ada gagasan, tapi membangun jembatan kepercayaan antara partai dan masyarakat, saya setuju itu harus dimulai dari partainya," kata Djayadi.

Dia melihat politik gagasan harus ditanamkan lebih komprehensif. Misalnya, bagaimana NasDem memulai analisis praktikal tentang gagasan selama tiga tahun ke depan. Di tahun keempat dan kelima, partai bisa melihat gagasan apa yang diterima masyarakat.

Hal tersebut, kata dia, memunculkan pertanyaan lebih awal tentang model gagasan yang bakal diterima masyarakat. Artinya, sedari sekarang NasDem perlu menginventarisasi gagasan-gagasan apa saja yang dibutuhkan konstituen.

Kedua, bagaimana mengemas gagasan itu dalam rumusan yang lebih konkret. Misalnya melalui kebijakan publik. Djayadi mencontohkan dari segi pendidikan, mengenai presentase buta huruf yang kecil, namun tingkat pendidikan masih rendah.

"Artinya reformasi model pendidikan apa yang mau digagas partai NasDem. Jadi kebijakan publik macam apa yang mau diadvokasi NasDem," kata dia.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia, Yunarto Wijaya, menambahkan, Partai NasDem punya kesempatan besar mewujudkan model politik gagasan ini. Pertama, karena orang nomor satu di partai itu tak punya ambisi jadi presiden.

"Sehingga NasDem bisa melepas diri dari konsern partai yang seperti fansclub," ujar Yunarto di diskusi tersebut.

Dia mengatakan, orientasi partai yang disebutnya 'fansclub' itu lebih kepada bagaimana pengkultusan pimpinan. Yunarto tak melihat hal itu di NasDem sehingga memungkinkan partai mengusung politik gagasan.

"Kekuatan utama NasDem itu di infrastruktur partai. Bagaimana ide-ide itu dituangkan dalam konteks infrastruktur partai," ujar dia.

Infrastruktur itu harus jadi pedoman partai dari atas hingga bawah. Yunarto menyebut kondisi itu bakal sukses mengawal politik gagasan hingga ke akar rumput.

Menurut dia, infrastruktur partai dengan nyawa politik gagasan ini bisa dimenangkan NasDem. Selain itu membuat biaya politik lebih murah, karena partai tersebut punya perwakilan di daerah yang bisa secara langsung menyentuh masyarakat.

(mdk/eko)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Menggunakan Hak Pilih dalam Pemilu Sila Ke 4, Ini Penjelasannya

Menggunakan Hak Pilih dalam Pemilu Sila Ke 4, Ini Penjelasannya

Pemilu merupakan penerapan nyata dari kehendak rakyat untuk menjalankan negara secara demokratis.

Baca Selengkapnya
Terima Hasil Pemilu 2024, NasDem Beri Selamat ke Prabowo-Gibran

Terima Hasil Pemilu 2024, NasDem Beri Selamat ke Prabowo-Gibran

Surya Paloh juga mengucapkan selamat kepada Capres-Cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang meraih surat terbanyak pada Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
NasDem ke Demokrat yang Terus Desak Anies Ungkap Nama Cawapres: Tak akan Lari Gunung Dikejar

NasDem ke Demokrat yang Terus Desak Anies Ungkap Nama Cawapres: Tak akan Lari Gunung Dikejar

NasDem tak masalah jika Demokrat hengkang dari koalisi pengusung Anies.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Ketua DPP NasDem Ingatkan Masyarakat Pilih Pemimpin Bukan karena Penampilan Lucu

Ketua DPP NasDem Ingatkan Masyarakat Pilih Pemimpin Bukan karena Penampilan Lucu

Taufik mengingatkan kepada masyarakat untuk memilih presiden dan wakil presiden berdasarkan kemampuan mengatasi permasalahan bangsa.

Baca Selengkapnya
NasDem Ingin Ambang Batas Parlemen Tetap Ada: Itu Bagian dari Seleksi Alami

NasDem Ingin Ambang Batas Parlemen Tetap Ada: Itu Bagian dari Seleksi Alami

Sekjen NasDem menilai ambang batas parlemen merupakan bagian dari konsolidasi demokrasi.

Baca Selengkapnya
Jelang Masa Tenang Pemilu 2024, Menpan RB Ingatkan ASN Wajib Netral dan Bebas Pengaruh Politik Tak Sehat

Jelang Masa Tenang Pemilu 2024, Menpan RB Ingatkan ASN Wajib Netral dan Bebas Pengaruh Politik Tak Sehat

Sejumlah alasan mengapa ASN harus netral karena sebagai bentuk kewajiban profesionalism.

Baca Selengkapnya
Demokrat: Hak Angket Pemilu 2024 Tidak Menghargai Suara Rakyat

Demokrat: Hak Angket Pemilu 2024 Tidak Menghargai Suara Rakyat

Demokrat menilai wacana koalisi 01 dan 03 menggulirkan hak angket sama artinya dengan tak menghargai suara rakyat.

Baca Selengkapnya
Pemilu Makin Dekat, Menteri Anas Ingatkan PNS Haram Terlibat Kegiatan Politik

Pemilu Makin Dekat, Menteri Anas Ingatkan PNS Haram Terlibat Kegiatan Politik

PNS yang tidak netral dapat memiliki dampak yang signifikan pada berbagai aspek pemerintahan dan masyarakat.

Baca Selengkapnya
Kaesang: Politik Menjadi Satu Bagian yang Seru dan Indah

Kaesang: Politik Menjadi Satu Bagian yang Seru dan Indah

Dengan politik seseorang bisa menerapkan kebijakan baik untuk kepentingan rakyat banyak.

Baca Selengkapnya