Mulyadi Gerindra Emosi Pemerintah Tak Peduli dengan Masyarakat Puncak Bogor
Merdeka.com - Anggota Komisi V DPR dari Fraksi Gerindra Mulyadi marah saat rapat dengar pendapat dengan Kementerian PUPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (9/6) malam. Dia menyesalkan, Kementerian PUPR tak memprioritaskan pembangunan Puncak 2 yang dianggap sangat mendesak.
Mulyadi bahkan menyebut, Kementerian PUPR tak memiliki kepekaan dalam program pembangunan yang menyasar kesejahteraan masyarakat kecil, khususnya di wilayah Puncak, Bogor. Menurut dia, harusnya Kementerian PUPR memprioritaskan pembangunan jalur Puncak 2 dalam anggarannya.
"Saya enggak ngerti kebijakan dan anggaran buat saya terklarifikasi, tidak ada kepekaan sama sekali. Tidak ada skala prioritas. Besok saya akan jadi badut di dapil saya. Berkali-kali saya bicara (jalur) Puncak 2 itu penting," kata Mulyadi.
Hadir dalam rapat tersebut Dirjen Sumber Bina Marga Kementerian PUPR, Hedy Rahadian.
Mulyadi bahkan telah bertemu Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Bappenas Suharso Monoarfa untuk membahas pembangunan tersebut. Dia juga telah membawa anggota Komisi V DPR untuk melihat kondisi real di lapangan bagaimana kebutuhan masyarakat untuk pembangunan jalur Puncak 2.
Emosi Mulyadi yang juga anggota Dewan Pembina Gerindra ini pun meledak ketika mendengar tak ada rencana anggaran Kementerian PUPR untuk bangun jalur tersebut. Sebab, hal ini berkaitan dengan kesejahteraan masyarakat Puncak, Ciawi yang terdampak akibat sudah terlalu padatnya lalu lintas dan pembangunan di sana.
©2021 Merdeka.com/istimewaTapi sayang, vila mewah hingga hotel bintang lima yang ada di Puncak Ciawi tidak berdampak pada kesejahteraan masyarakat sekitar. Warga sekitar masih banyak yang miskin.
"Kita enggak bangga presiden berkantor di Bogor, sekian kilometer radius dari Istana banyak rakyat yang tertinggal, saya enggak ngerti kepekaannya dimana," katanya emosi.
Dia kembali menegaskan, Dapil Kabupaten Bogor memiliki 6 juta penduduk, jumlah paling banyak se-kabupaten di Indonesia. Tapi masih banyak masyarakat miskin yang tak terjamah program pemerintah.
"Di balik gemerlap Puncak itu banyak masyarakat yang tertingal pak, menyedihkan. Kalau saya turun ke dapil, ditanya kapan Puncak dua dibuka," katanya.
"Ini bukan untuk kepentingan saya, saya seperti badut di Dapil. Satu2-satunya Dapil dengan 9 anggota DPR, saya diminta untuk perjuangkan itu. Dalam daftar program pembangunan, minimal ada study kelayakan gitu, untuk menghibur kami pak, ini enggak ada sama sekali," tutup dia langsung mematikan mik karena emosi.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ganjar Minta Pendukung Lawan Intimidasi: Kalau Tak Ada Peluru Kita Pakai Batu, Ini Kekuatan Rakyat
Calon Presiden nomor urut 03 Ganjar Pranowo memuji antusiasme warga Bogor yang memenuhi Stadion Pakan Sari Bogor di acara Hajatan Rakyat, Jumat (9/2).
Baca SelengkapnyaSaksi Ganjar Ceritakan Simpatisan Ditangkap dan Dipukuli Karena Bentangkan Spanduk 03
Kejadian itu terjadi saat Presiden Joko Widodo berkunjung ke Gunungkidul.
Baca SelengkapnyaJokowi Bakal Dapat Peran Penting di Pemerintahan Prabowo, Golkar: Pemikiran Beliau Dibutuhkan Bangsa
Wajar jika Presiden Jokowi akan mendapat peran penting di pemerintahan Prabowo-Gibran.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Gerindra Pede Kesaksian Menteri Jokowi di Sidang Sengketa Pilpres Bongkar Fitnah Kecurangan Prabowo-Gibran
Gerindra justru optimis kesaksian empat menteri tersebut akan secara langsung membantah tudingan kecurangan dilakukan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaJokowi Perintahkan Panglima TNI Segera Selesaikan Dampak Ledakan Gudang Amunisi di Ciangsana Bogor
Kasus kebakaran dan ledakan Gudang Munisi Daerah (Gudmurah) di Desa Ciangsana, Kabupaten Bogor, Jawa Barat menjadi perhatian Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Baca SelengkapnyaJokowi dan Airlangga Olahraga Bareng di Istana Bogor, Akui Bahas Pilpres 2024
Airlangga mengakui dirinya sempat berbicara empat mata dengan Jokowi
Baca SelengkapnyaTernyata Ini Alasan Jokowi Bagi-Bagi Bansos Beras Jelang Pilpres 2024
Presiden akhirnya buka suara terkait polemik pemberian bansos beras kemasan 10 kg di tahun politik.
Baca SelengkapnyaHari Pertama Jadi Menteri, AHY Ikut Jokowi Blusukan ke Sulawesi Utara
Perjalanan dinas itu dilakukan dalam rangka menemani Presiden Jokowi meresmikan Bendungan Lolak di Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara.
Baca Selengkapnya