Muhammadiyah: Jika ada kader jadi timses, itu individu bukan representasi organisasi
Merdeka.com - Muhammadiyah telah mengambil sikap tegas di tengah panasnya peta politik menjelang Pemilihan Presiden. Muhammadiyah tidak memberikan dukungan kepada salah satu calon presiden maupun wakil presiden. Karena dukungan politik merupakan tugas partai politik, bukan organisasi keagamaan.
Berkaitan dengan itu, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti buru-buru menegaskan, jika kader organisasinya masuk menjadi tim sukses bakal pasangan calon presiden dan wakil presiden, maka itu bukan representasi Muhammadiyah. Sebab, Muhammadiyah tidak mendelegasikan satu individu menjadi timses bakal calon presiden dan wakil presiden.
"Ya kalau individu ada. Bukan atas nama organisasi. Tidak akan ada (atas nama organisasi)," ujar Abdul, kepada Liputan6.com, Selasa (14/8).
Abdul memastikan, Muhammadiyah tidak masuk ke dalam wilayah politik praktis. Karena itu Muhammadiyah tidak mendorong kadernya bergabung sebagai timses. Baik di kubu Joko Widodo maupun Prabowo Subianto.
"Kan kalau dari organisasi mendelegasikan individu jadi timses, jadi politik praktis, itu bukan wilayah Muhammadiyah," kata Abdul.
Dia mengaku tidak tahu siapa saja kader Muhammadiyah yang akan masuk menjadi tim sukses Jokowi atau Prabowo. Sebab, setiap kader yang ingin masuk menjadi tim sukses, harus menanggalkan baju organisasi Muhammadiyah.
"Itu kan hak individu. Saya tidak tahu siapa-siapanya, kan individu. Tidak melalui organisasi. Mereka kan tidak melalui organisasi (Muhammadiyah)," tutupnya.
Sebelumnya, Muhammadiyah selamanya tidak akan masuk dan terlibat dalam arena politik praktis. Termasuk terlibat dukung-mendukung calon presiden di Pemilihan Presiden 2019. Salah satu ormas keagamaan terbesar di Indonesia itu akan tetap berada di garis khitah sebagai organisasi massa.
"Tidak masuk ke arena politik praktis kekuasaan, dukung-mendukung dan lain sebagainya," kata Haedar Nashir, Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah di Dome Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Minggu (12/8).
Dia mengingatkan ormas lain agar tidak terjun langsung dalam politik praktis. Termasuk memberi dukungan politik. karena itu tugas partai politik, bukan tugas ormas.
"Kalau ormas berpolitik kayak parpol, nanti lalu lintas dunia persilatan politik bisa kacau balau," ungkapnya menambahkan.
Reporter: Yunizafira PutriSumber: Liputan6.com
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bawaslu Ingatkan Menteri Jadi Tim Kampanye Hati-Hati Dalam Tugas Kenegaraan
Bagya mengakui teguran itu sudah disampaikan ke Presiden. Namun, Bagya enggan menjelaskan teguran itu.
Baca SelengkapnyaKubu Anies-Muhaimin Serahkan Kesimpulan Sengketa Pilpres, Harap Putusan Hakim MK Tak Sebatas Hasil Selisih Suara
Tim Hukum AMIN menilai Prabowo-Gibran tidak dapat ditetapkan sebagai calon presiden-wakil presiden apabila gugatan sengketa Pilpres 2024 dikabulkan MK.
Baca SelengkapnyaMuhammadiyah: Jangan Seret Masyarakat ke Arus Politik Konfrontatif
Masyarakat dinilai tak perlu diseret lagi dalam wacana hak angket
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Timnas AMIN Sesalkan Jokowi Bilang Presiden Boleh Kampanye dan Memihak, Ingatkan Etika Pemimpin
Timnas AMIN prihatin dengan sikap dan pernyataan Presiden Jokowi tersebut.
Baca SelengkapnyaTim Hukum AMIN Ancam Laporkan Jokowi ke Bawaslu soal Pernyataan Presiden Boleh Kampanye dan Memihak di Pemilu
Tim Hukum Nasional AMIN sudah menyiapkan format laporan terkait pernyataan Jokowi ke Bawaslu.
Baca SelengkapnyaKAMMI Bertemu Presiden Jokowi di Istana, Ini Yang Dibahas
Pengurus Pusat Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (PP KAMMI) bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (25/3).
Baca SelengkapnyaKetum Tegaskan Muhammadiyah Netral Terkait Hak Angket Kecurangan Pemilu
Menurut dia, pandangan Muhammadiyah sebagai organisasi terhadap Indonesia masih sama yaitu netral dan independen dari kekuatan politik.
Baca SelengkapnyaKetahui Kapan Pemilu Presiden, Tahapan, dan Para Calon Pemimpinnya
Kapan Pemilu Presiden? Pemilu presiden 2024 adalah pemilu kelima di Indonesia yang bertujuan untuk memilih presiden dan wakil presiden Republik Indonesia.
Baca SelengkapnyaTim Hukum AMIN Tuding Apa yang Disampaikan Menteri di Sidang MK Tak Sesuai Kenyataan
Menurut Ketua THN Timnas AMIN yang jadi permasalahan adalah anggaran negara digunakan untuk meningkatkan elektabilitas calon tertentu
Baca Selengkapnya