Moeldoko sebut infrastruktur mampu hubungkan batin antar semua keluarga di Indonesia
Merdeka.com - Kepala Staf Khusus Kepresidenan, Moeldoko menilai Presiden Joko Widodo telah berhasil dalam mempercepat perkembangan negara Indonesia selama 4 tahun kepemimpinannya. Menurutnya, Jokowi sudah tepat memutuskan untuk membangun banyak infrastruktur demi memperbaiki konektivitas di Indonesia.
Ia mengatakan, presiden pastinya sudah melakukan banding dengan perkembangan negara-negara lain sebelum mengambil langkah pembangunan.
"Presiden melihat, pasti melakukan benchmarking apa yang terjadi perkembangan di China, perkembangan di negara lain, kenapa negara itu berkembang. Dengan cepat jawaban pertama adalah bagaimana membangun sebuah infrastruktur dalam konteks konektivitas," ucapnya usai menghadiri seminar di Yayasan Budha Tzu Chi, Jakarta Utara, Minggu (21/10/2018).
Moeldoko mengatakan bahwa pembangunan infrastruktur bukan hanya sekadar fisik, namun konektivitas ini juga dapat menghubungkan batin antara semua keluarga di Indonesia. Terutama, masyarakat yang ada di perbatasan daerah-daerah terisolasi, dimana selama ini mereka tidak merasakan keadilan atas pemerataan distribusi dan lainnya.
"Dengan konektivas, semua ini terpecahkan. Harga-harga yang tadinya mahal menjadi tidak mahal. Proses berkembangnya peradaban baru di sana yang tadinya masalah kesehatan sulit terjangkau, masalah pendidikan terganggu, masalah transportasi, dengan konektivitas semua menjadi mudah," tukasnya.
Moeldoko turut mengungkapkan bahwa Jokowi telah mengupayakan agar pembangunan dunia maya dengan kabel optik juga berjalan. "Belum lagi membangun dunia maya dengan kabel optik, telah menghubungkan kemana-mana," jelasnya.
Moeldoko menunjukkan bahwa presiden telah mengambil langkah-langkah aksi afirmatif dimana keluarga di bawah garis kemiskinan segera diangkat sehingga memperkecil rasio. Persoalan tenaga kerja asing (TKA) juga ikut disinggungnya.
"Orang satu sisi teriak tentang TKA, bahwa janji presiden merumuskan 5 tahun pemerintahan akan mengangkat 10 juta pekerja Indonesia. Saat ini sudah 8,7 juta tenaga kerja Indonesia, tidak ada pengaruhnya TKA karena TKA di Indonesia kecil, hanya 36 ribu," ia mengakhiri.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Basuki Hadimuljono, ‘Daendels Indonesia’ Dibujuk untuk Mundur dari Kabinet Jokowi
Selama menjadi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki banyak menyelesaikan proyek-proyek infrastruktur di Indonesia yang yang digencarkan Jokowi.
Baca SelengkapnyaMenteri 'Ujung Tombak' Jokowi Kompak Kenakan Busana Hitam saat Nyoblos, Ada Apa?
Sri Mulyani diandalkan dalam mengurus keuangan negara, Basuki menjadi tumpuan Jokowi dalam pembangunan infrastruktur.
Baca SelengkapnyaSempat Diisukan Renggang, Begini Momen Akrab Jokowi & Menteri Basuki Saat Resmikan Proyek Infrastrukur di Makassar
Saat peresmian, Jokowi menekankan pentingnya sistem pengelolaan air limbah cair.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Puji Jokowi, AHY: Partai Demokrat Siap Lanjutkan Program Pemerintah
AHY menjelaskan, berbagai program yang digagas oleh Presiden Joko Widodo hingga saat ini seperti pembangunan infrastruktur, akan tetap dilanjutkan.
Baca SelengkapnyaJokowi Bagi-Bagi Bantuan Pangan di Jawa Tengah Hari Ini
Selain bagi-bagi bantuan pangan, Jokowi akan meninjau dan meresmikan infrastruktur di Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaMoeldoko Nilai Pernyataan Jokowi Bukan Semerta-merta Mempersiapkan Diri untuk Kampanye
Jokowi mengatakan, seorang presiden boleh memihak juga melakukan kampanye. Pernyataan Jokowi itu menuai pro dan kontra.
Baca SelengkapnyaGubernur Maluku Utara Abdul Gani Jadi Tersangka Suap Proyek Infrastruktur, Langsung Ditahan KPK
Selain Abdul Gani, KPK juga menjerat enam orang lainnya sebagai tersangka.
Baca SelengkapnyaJokowi Bertolak ke Sulawesi Tengah, Para Jenderal TNI-Polri Kompak Dampingi hingga ke Bandara
Di Sulawesi Tengah, Presiden Jokowi akan meresmikan sejumlah infrastruktur
Baca SelengkapnyaJokowi Minta Menkes Lakukan Transformasi Kesehatan Besar-besaran
Budi menjelaskan, puncak dari transformasi tersebut adalah seluruh masyarakat Indonesia memiliki akses kesehatan yang berkualitas dan murah.
Baca Selengkapnya