MKD tegaskan pemeriksaan Arzetti tunggu proses Denpom
Merdeka.com - Wakil Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD), Junimart Girsang menegaskan hasil Rapat Pimpinan (Rapim) MKD, sebelum masa reses memutuskan bahwa kasus anggota Komisi VIII DPR, Arzetti Bilbina akan ditunda pemeriksaannya. MKD akan menunggu hasil pemeriksaan Detasemen Polisi Militer (Denpom).
"Rapim kami memutuskan agar isu dugaan adanya penyimpangan dari aspek kepatutan, kita menunda sampai ada hasil konkret dari Denpom. Pada waktu Denpom mengatakan bahwa memang ada kasus tersebut, maka kami di MKD akan ambil sikap," kata Junimart di Kompleks Parlemen DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (29/10).
Politikus PDIP ini menegaskan bahwa kasus yang melanda Arzetti tersebut tidak bisa ditindak secara cepat dan gegabah. Hal tersebut lantaran kasus penggerebekan Arzetti juga menyangkut Dandim Sidoarjo Letkol Kav Rizeki Indra Wijaya. Maka dari itu dikhawatirkan akan menyangkut korps lembaga lain.
"Ini merupakan isu yang sedang hangat dan sampai ke mana-mana. Tapi kami di MKD tidak bisa cepat merespons. Ini menyangkut korps. Kami menunggu pemeriksaan Denpom terkait pak dandim. Ini kan masalah sensitif. Tidak menyangkut Arzetti saja juga pihak lain," pungkasnya.
Seperti diketahui, Arzetti dikabarkan tepergok sedang berduaan di kamar Hotel Arjuna di Lawang, Kabupaten Malang, bersama seorang lelaki diduga Dandim Sidoarjo Letkol Kav Rizeki Indra Wijaya. Penggerebekan dilakukan oleh anggota Denpom Divisi Infantri 2 Kostrad.
"Ada (penggerebekan) tapi saya tidak tahu. Saya sendiri tidak paham siapa dan dari mana. Kejadiannya kemarin siang, sangat cepat," kata Manajer Hotel Arjuna Sri Oli I, Jalan Dokter Wahidin Lawang, Kabupaten Malang kepada merdeka.com.
Hotel kelas melati ini berlokasi di jalur Surabaya-Malang, Lawang, Malang. Sri mengaku tidak tahu tentang siapa orang-orang yang datang ke hotelnya, karena mereka tidak mengenakan atribut aparat keamanan. Hanya saja menurut dia, ada beberapa orang yang mengenakan celana pendek.
Saat diminta menunjukkan buku tamu, Sri menolak memberikan. Dia mengaku data pengunjung sempat diminta oleh petugas melakukan penggerebekan.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Diperiksa KPK, Ahmad Muhdlor Ali: Semoga jadi Awal Kebaikkan Sidoarjo
Pemeriksaannya terjeda beberapa saat karena bertepatan salat Jumat.
Baca SelengkapnyaKepala Dinas di Mamuju Terjaring OTT, Kantor Digeledah Polisi
Penggeledahan dilakukan setelah Kepala Dinas PMD Mamuju Jalaluddin tertangkap tangan diduga menerima suap proyek Dana Alokasi Khusus di Disdikpora Mamuju.
Baca SelengkapnyaPejabat KKP Dituduh Terima Suap dari Perusahaan Jerman, Begini Respons Menteri Trenggono
Perusahaan asal Jerman dikabarkan menyuap pejabat Kementerian Kelautan dan Perikanan pada periode 2014-2018.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
DKPP Resmikan Kantor Baru, Kemendagri: Semoga Semakin Efisien Menjalankan Tugas
DKPP diharapkan bisa bekerja secara lebih nyaman, melaksanakan tanggung jawab sepenuhnya,
Baca SelengkapnyaDensus Tangkap 7 Terduga Teroris di Sulteng: Aksi Penegakan Hukum yang Berhasil!
Ketujuhnya kini masih menjalani pemeriksaan intensif
Baca SelengkapnyaTak Proses Dua Pengaduan Pelanggaran Pemilu, Komisioner Bawaslu Dilaporkan Tim Hukum Timnas AMIN ke DKPP
Kedua pengaduan itu telah dilaporkan ke Bawaslu RI pada 19 Februari 2024 dan dibalas pada 22 Februari 2024, dengan status laporan tidak memenuhi syarat materil.
Baca SelengkapnyaJenderal TNI Bintang 4 Mutasi 61 Perwira, Salah Satunya Kadispenau
Kadispenau kini dijabat Marsekal Pertama TNI Bambang Juniar Djatmiko.
Baca SelengkapnyaMahfud Ingatkan MK Pernah Batalkan Hasil Pemilu
Ini membuktikan bahwa pihak yang kalah tidak selalu kalah dalam proses di MK.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi Diseret Dalam Sidang Sengketa Pilpres, Istana Minta Pembuktian Tuduhan di MK
Pihak Istana masih menunggu pembuktian atas tuduhan yang disampaikan persidangan.
Baca Selengkapnya