'Menteri-menteri Jokowi menggebrak di awal tetapi lembek kemudian'
Merdeka.com - Direktur Lingkar Madani Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti mengatakan beberapa menteri Kabinet Kerja kinerjanya tak menjanjikan. Sebab, mereka dinilai hanya semangat di awal namun tak jelas kerja konkretnya.
"Perilaku beberapa menteri paling dominan menggebrak di awal kemudian lembek kemudian," kata Ray dalam diskusi 'Kemandirian Bangsa, Reshuffle Kabinet: Siapa Masuk-Siapa Keluar?' di Kedai Kopi Deli, Jalan Sunda Nomor 7 Menteng Menteng Jakarta Pusat DKI Jakarta, Rabu (8/7).
Menurutnya, beberapa menteri Presiden Joko Widodo setelah dilantik penuh dengan rencana terobosan. Tetapi, setelah tujuh bulan masa kepemimpinan Jokowi kinerja mereka mulai menurun.
"Mula-mula bikin gebrakan kerja, bikin rencana dan sebagainya tapi sekarang tidak ada kabarnya lagi," imbuhnya.
Ray menuturkan, ada 5 perilaku menteri saat ini, pertama menjalankan pikiran agendanya sendiri, menteri yang rajin diskusi dengan presiden, menteri mencari pola kerjanya alias masih bingung apa tugas pokok yang dilakukan, sibuk mencari panggung (pencitraan) tapi lupa tugas utamanya dan menteri yang menjalankan tugas dengan gaya orde baru.
"Menteri dengan memimpin selera order baru semua harus dibatasi, tidak boleh ini dan itu semua harus diawasi, kalau seperti itu bagaimana nasib demokrasi kita?" tukasnya.
"Ada beberapa menteri tidak memiliki kemampuan. Menteri sibuk urusan sendiri lupa kewajiban. Ada juga sibuk cari pencitraan sendiri tapi lupa tugas, yakni MenPAN dan RB Yuddy Chrisnandi dan Menakertrans Hanif Dakhiri," paparnya.
Namun, sambung Ray, ada menteri yang cakap tapi tidak tepat posisi jabatannya. Sementara itu ada juga menteri yang tak memiliki kapasitas memimpin dan mengambil kebijakan.
"Contohnya Andrinof Chaniago, dia bagus, tapi salah penempatan. Saya nilai Rini Sumarno sebagai Menteri BUMN yang jelas-jelas tidak punya kemampuan, Menkopolhukam Tedjo Edi juga payah kinerjanya. Jika pemerintah pertahankan menteri-menteri seperti itu masa depan demokrasi Indonesia dan bernegara perlu di pertanyakan," pungkasnya.
(mdk/efd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi Sentil Politisi soal Julukan 'Pak Lurah': Saya Bukan Lurah, Saya Presiden RI
Jokowi mengaku tidak tahu siapa yang disebut 'Pak Lurah' oleh politisi.
Baca SelengkapnyaTanggapi Jokowi, Ganjar Siap 'Lari Marathon' Lanjutkan Kerja Besar Menuju Indonesia Emas
Ganjar Pranowo menyatakan kesiapannya untuk lari maraton meneruskan pekerjaan besar Jokowi
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kumpulkan Menteri, Jokowi Minta RAPBN 2025 Mulai Disiapkan untuk Presiden Terpilih
RAPBN 2025 harus memperhatikan program presiden terpilih 2024-2029.
Baca SelengkapnyaJokowi Bantah Kabar Ingin Bertemu Megawati: Belum Ada
Jokowi mengaku belum ada rencana pertemuan dengan Megawati.
Baca SelengkapnyaPrabowo: Sebagai Mantan Prajurit Kopassus, Saya Kewalahan Imbangi Kerja Jokowi
Prabowo mengaku kewalahan mengimbangi Jokowi dalam bekerja.
Baca SelengkapnyaJokowi Siaran Perdana dari RRI IKN, Sapa Pendengar di Sejumlah Daerah
Jokowi optimistis Upacara Peringatan ke-79 Kemerdekaan RI bisa digelar di IKN.
Baca SelengkapnyaJokowi Kirim Bunga untuk Megawati, Hasto: Kami Belum Cek Satu Persatu
Megawati merayakan bertambah usia yang ke-77 pada hari ini.
Baca SelengkapnyaJokowi: 2024 Saya Beri Nama Tahun yang Harus Penuh dengan Optimisme
Jokowi mengimbau untuk tetap berhati-hati terhadap ketidakpastian global.
Baca Selengkapnya