Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mengapa ada gejolak di tubuh PKS?

Mengapa ada gejolak di tubuh PKS? Kampanye PKS. ©2014 merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Isu gejolak dalam internal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sudah lama mengemuka. Paling terang benderang adalah adu kuat Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah versus PKS di pengadilan. Bahkan merambah ke pengurus daerah.

Adanya gejolak di internal PKS sudah lama dirasakan oleh Presiden PKS Mohammad Sohibul Iman. Ia bahkan dengan tegas mengatakan, bagi kader yang tidak betah, harap hengkang dan tidak membuat gaduh.

"Tapi tolong kalau sudah tidak betah jangan kemudian membuat kegaduhan. Kalau niatnya baik jangan gaduh, toh kita juga tidak memaksa," kata Sohibul.

Mengapa ada gejolak di tubuh PKS? Berikut ulasannya:

Kader PKS Bali mengundurkan diri

Pengurus tingkat provinsi, kabupaten dan kota Bali memutuskan untuk mundur. Informasi ini berawal dari kicauan Politikus PKS Fahri Hamzah, Jumat (28/9). Dia mengunggah foto-foto para kader PKS melepas jaket kebanggaan PKS. Fahri juga menyindir kepemimpinan Presiden PKS Sohibul Iman. Dia mempertanyakan apa yang terjadi dengan kader-kader PKS di Bali tersebut.

"Tuan @msi_sohibuliman kenapa merusak partai kami? Saya baru terima foto-foto pengunduran diri massal pengurus di Provinsi bali, mereka buka baju dan jaket partai semuanya. Apa yang terjadi? Dusta apalagi ini? #SavePKS," tulis Fahri dalam akun Twitternya.

Merdeka.com juga mendapatkan surat keputusan tentang pergantian seluruh pengurus DPW, DPD dan DPC PKS di Provinsi Bali. Dalam surat itu, PKS menyatakan ingin merevitalisasi dan mengoptimalkan kepengurusan PKS di Bali.

80 Kader PKS mengundurkan diri

Tak hanya di Bali, 80 kader PKS mengundurkan diri dari kepengurusan Kabupaten Banyumas. Alasannya karena mereka diharuskan menandatangani pakta integritas loyalitas terhadap partai.

Wakil Ketua Majelis Syura PKS Hidayat Nur Wahid mengatakan pengunduran diri semacam itu bukanlah hal baru bagi PKS. Hidayat justru heran mengapa para kader itu tidak mau menandatangani pakta integritas loyalitas terhadap partai. "Pertama secara prinsip pakta integritas itu adalah suatu yang sangat biasa dilakukan organisasi," kata Hidayat.

Perombakan kepengurusan DPW

Internal PKS terus mengalami perombakan. Setelah Bali, giliran pengurus DPW PKS Sumatera Utara yang direstrukturisasi. Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKS Tifatul Sembiring mengatakan, perombakan susunan pengurus DPW Sumut tersebut berdasarkan surat keputusan yang ditanda tangani oleh Presiden PKS M Sohibul Iman dan Sekjen Mustafa Kamal.

Dengan diumumkan keputusan tersebut, kata dia, maka posisi Ketua DPW PKS Sumut M Hafez yang menjabat hampir dua periode diserahkan kepada Hariyanto sebelumnya adalah Ketua PKS Kabupaten Deliserdang. "Jadi saya tekankan bahwa perombakan ini adalah semacam 'tour of duty' biasa. Tidak ada hubungan dengan isu-isu yang beredar di media sosial bahwa PKS retak. PKS hanya satu, tidak ada PKS yang lain," kata Tifatul.

Tidak bahagia di PKS silakan cari yang lain

Presiden PKS Mohammad Sohibul Iman angkat bicara terkait sikap pengurus dan kader PKS di sejumlah daerah yang memilih mundur dari partainya. Sohibul enggan ambil pusing dengan sikap kadernya di beberapa daerah.

Menurutnya, untuk bergabung dalam berpartai biasanya didahului minat dan kesungguhan masing-masing kader. "Jadi kalau memang mau bergabung dengan PKS ya kita terima, kalau di PKS sudah merasa tidak bahagia, mencari yang lain ya silakan juga," katanya.

(mdk/has)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Punya Kepala Gundul, Perlu Nggak Sih Pakai Sampo?

Punya Kepala Gundul, Perlu Nggak Sih Pakai Sampo?

Orang gundul juga perlu menggunakan sampo. Pasalnya kotoran yang mungkin melekat di rambut, juga mungkin melekat di kulit kepala.

Baca Selengkapnya
6 TPS di Sulsel Tak Gelar Pemungutan Suara Ulang, Ini Penjelasan KPU

6 TPS di Sulsel Tak Gelar Pemungutan Suara Ulang, Ini Penjelasan KPU

Ini terjadi akibat terlambatnya keluar rekomendasi dari Bawaslu.

Baca Selengkapnya
Jangan Sampai Berkepanjangan, Kenali 5 Macam Sakit Kepala dan Penyebabnya

Jangan Sampai Berkepanjangan, Kenali 5 Macam Sakit Kepala dan Penyebabnya

Kenali penyebab sakit kepala yang dialami agar bisa melakukan penanganan yang tepat.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
3 Sosok Ibu Bisa jadi Panutan, Besarkan dan Didik Anak Laki-laki Kakak Adik Hingga jadi Jenderal TNI Polri

3 Sosok Ibu Bisa jadi Panutan, Besarkan dan Didik Anak Laki-laki Kakak Adik Hingga jadi Jenderal TNI Polri

Di balik kesuksesan para Jenderal TNI Polri ini tentu ada peran sang ibu yang begitu penting.

Baca Selengkapnya
Pantun Lucu Bikin Ngakak sampai Sakit Perut, Dijamin Menghibur

Pantun Lucu Bikin Ngakak sampai Sakit Perut, Dijamin Menghibur

Jika Anda butuh hiburan disaat bosan, pantun lucu bikin ngakak sampe sakit perut adalah solusinya.

Baca Selengkapnya
Diduga Dapat Tekanan dari Pemantau, Petugas KPPS di Garut Masuk Rumah Sakit Jiwa

Diduga Dapat Tekanan dari Pemantau, Petugas KPPS di Garut Masuk Rumah Sakit Jiwa

Petugas KPPS yang harus mendapatkan perawatan di rumah sakit jiwa itu berjenis kelamin laki-laki dan usianya masih muda.

Baca Selengkapnya
Kejagung Tunjuk 15 Jaksa untuk Meneliti Berkas TPPU Panji Gumilang

Kejagung Tunjuk 15 Jaksa untuk Meneliti Berkas TPPU Panji Gumilang

Penunjukan 15 jaksa itu setelah berkas perkara diserahkan Bareskrim

Baca Selengkapnya
Kelelahan Selesai sampai Dini hari, 5 Petugas KPPS di Tangsel Dibawa ke Rumah Sakit

Kelelahan Selesai sampai Dini hari, 5 Petugas KPPS di Tangsel Dibawa ke Rumah Sakit

Meski perhitungan berlangsung hingga dini hari keesokan harinya para petugas tersebut sampai saat ini dalam kondisi sehat.

Baca Selengkapnya
Pemilih Kira Paku Gratis dan Dibawa Pulang, TPS Ini Jadi Kehilangan Paku Pencoblosan

Pemilih Kira Paku Gratis dan Dibawa Pulang, TPS Ini Jadi Kehilangan Paku Pencoblosan

Ada-ada saja kejadian unik di momen Pemilu Tahun 2024.

Baca Selengkapnya