Menebak Motif Politik Gerindra Incar Kursi Ketua MPR
Merdeka.com - Partai Gerindra mengincar kursi Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). Nama Sekretaris Jenderal Gerindra Ahmad Muzani dijagokan untuk menduduki jabatan itu.
Peneliti Departemen Politik dan Hubungan Internasional Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Arya Fernandes menganalisa tujuan politik Partai Gerindra menduduki kursi ketua MPR. Arya memandang langkah itu dilandasi beberapa motif. Salah satunya untuk mendapatkan publikasi politik. Publikasi politik dibutuhkan partai besutan Prabowo Subianto ini demi kepentingan elektoral 2024.
"Dengan memegang posisi MPR, tentu Gerindra akan dapat membuat brand politik baru," kata Arya kepada Liputan6.com, Jakarta, Selasa (23/7).
Tidak heran jika Gerindra dan partai lain mengincar kursi Ketua MPR. Sebab, wewenangnya sangat besar dan vital dalam peta politik nasional. MPR memiliki tiga wewenang yang cukup menarik perhatian beberapa partai.
Salah satunya kemampuan untuk mengamandemen UUD 1945. MPR juga bisa memutuskan untuk memberhentikan presiden dan wakil presiden dalam masa jabatannya atau diimpeachment. MPR juga berwenang menunjuk wakil presiden bila terjadi kekosongan jabatan wakil presiden dalam masa jabatannya.
"Tiga kewenangan tersebut akan dapat mengubah arah politik dan untuk itu posisi MPR menjadi strategis," ungkap Arya.
Namun demikian, tidak mudah untuk melakukan menjalankan wewenang tersebut. Misalnya saja pemakzulan atau memberhentikan presiden dan wakil presiden. Ada beberapa tahap yang mesti dilewati untuk melakukan hal itu. Misalnya saja harus ada terlebih dahulu putusan dari Mahkamah Konstitusi (MK) yang menyatakan bahwa presiden melanggar konstitusi. Lalu harus pula adanya usulan dari DPR ke MPR untuk memberhentikan presiden. Terlebih lagi, sidang MPR untuk membahas pemakzulan harus dihadiri tiga per empat anggota MPR.
"Sidang MPR terkait impeachment harus dihadiri oleh 3/4 anggota MPR dan disetujui 2/3 dari yang hadir," jelas Arya.
Sebelumnya, Politikus Partai Gerindra, Andre Rosiade menegaskan bahwa partainya menginginkan kursi ketua MPR. Alasannya, Gerindra adalah runner up Pemilu 2019.
"Sebagai partai yang mendapatkan suara terbanyak kedua ya, kita berharap mendapatkan kursi ketua MPR," kata Andre.
Gerindra akan berkomunikasi dengan kubu Jokowi-Maruf demi mengamankan kursi ketua MPR. Ia juga menegaskan, tidak ada harga mati bagi partainya untuk menduduki kursi ketua MPR tersebut.
"Berharap jadi ketua MPR. Siapa sih yang nggak berharap," lanjut Andre.
Gerindra membuka diri untuk melakukan rekonsiliasi pasca Pilpres 2019. Salah satu yang paling masuk akal untuk merealisasikan semangat itu, yakni Gerindra meminta jatah kursi Ketua MPR.
Ketua DPP Partai Gerindra Sodik Mujahid mengatakan, hal itu sesuai dengan semangat pertemuan antara Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) beberapa waktu lalu.
"Dengan semangat tersebut maka komposisi terbaik adalah Ketua MPR Gerindra, Ketua DPR PDIP, Presiden, Ir Joko Widodo," kata Sodik.
Reporter: Yopi Makdori
Sumber: Liputan6.com
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gerindra menyebut mekanisme pemilihan ketua DPR masih sesuai UU Nomor 2 Tahun 2018 tentang MPR, DPR, DPRD dan DPD (UU MD3).
Baca SelengkapnyaGerindra justru optimis kesaksian empat menteri tersebut akan secara langsung membantah tudingan kecurangan dilakukan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaGerindra menilai momen lebaran tidak tepat untuk membahas politik.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Gerindra menilai hak angket itu tidak perlu dilakukan apalagi baru sebatas wacana.
Baca SelengkapnyaKomunikasi nanti bakal dilakukan kepada para ketua umum partai politik pengusung 01 dan 03.
Baca SelengkapnyaWaketum Partai Gerindra Habiburokhman mengklaim bahwa hampir 95 persen politisi sudah move on dari Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPPP masih fokus terhadap gugatan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 di MK.
Baca SelengkapnyaPembahasan program makan siang gratis menunggu pelantikan Prabowo sebagai Presiden.
Baca SelengkapnyaPartai Gerindra tengah fokus mengawal perhitungan suara pemilihan presiden (Pilpres) dan pemilihan legislatif (Pileg) 2024.
Baca Selengkapnya