Menebak Langkah PAN dan Janji Amien Rais
Merdeka.com - Usai Pemilu 2019, sikap politik Partai Amanat Nasional (PAN) menjadi sorotan. Karena dalam beberapa kesempatan Ketua Umum Partai PAN Zulkifli Hasan terlihat bertemu dengan Presiden Jokowi secara khusus. Pertemuan dan keakraban kedua elite itu menimbulkan desas-desus PAN akan putar haluan. Benarkah?
Merdeka.com mencatat, usai pelaksanan Pemilu 2019 Ketum Partai PAN Zulkifli Hasan pernah bertemu Jokowi di Istana Negara pada Rabu 24 April 2019. Kala itu Zulkifli mengaku membahas beberapa hal, salah satunya persoalan pemilihan umum (Pemilu) 2019. Dia mengeluhkan durasi Pemilu yang begitu lama hingga delapan bulan.
Kemudian Jokowi juga pernah mengundang Zulkifli dalam acara buka bersama dengan para pimpinan lembaga di Istana Negara Jakarta pada Senin 6 Mei 2019. Dalam hal ini Zulkifli hadir sebagai Ketua MPR. Selang beberapa hari kemudian, pada Jumat 10 Mei Zulkifli mengundang Presiden Jokowi berbuka puasa bersama di rumah dinasnya. Zulkifli kembali bertemu dengan Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat pada Rabu 22 Mei 2019.
Zulkifli berkali-kali mengelak jika pertemuannya dengan Presiden Jokowi membahas mengenai arah koalisi PAN. Termasuk pertemuannya di Istana Bogor Pekan lalu.
"Kami tidak bahas sama sekali soal BPN, TKN. Tidak. Apalagi koalisi, enggak (dibahas)," ujar Zulkifli di Istana Kepresidenan Bogor Jawa Barat, Rabu (22/5).
Ada sayup-sayup kabar internal PAN terbelah. Bahkan ada yang bersikap tidak menutup kemungkinan PAN bergabung dalam barisan koalisi Presiden Jokowi.
Sementara Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Bara Hasibuan mengatakan akan melihat kembali posisi PAN dalam barisan kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. "Yang jelas kita kan akan melihat posisi kita lagi ya. Kan pemilihan presiden sudah selesai, ya jadi kita lihat nanti kedepannya gimana," kata Bara.
Perubahan sikap PAN juga terbaca usai KPU mengumumkan pemenang Pilpres 2019. Sikap Zulkifli mengejutkan, ia secara terbuka mengakui kemenangan pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin.
Sikap Amien Rais
Menguatnya isu akan bergabungnya PAN dalam koalisi Jokowi ditanggapi Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais. Selama ini Amien dikenal paling vokal mengkritik kepemimpinan Presiden Jokowi. Bahkan Amien juga dikenal sebagai salah satu tokoh penting dalam barisan koalisi Prabowo-Sandi.
Amien menegaskan, PAN tidak akan bergabung dalam pemerintahan Jokowi. "Saya jamin sama sekali enggak ada. Tidak mungkin," ujar Amien Rais.
Amien menengaskan jika pertemuan Zulkifli Hasan dengan Jokowi kapasitasnya sebagai Ketua MPR bukan sebagai Ketum Partai PAN. "Jadi Pak Zul datang ke Istana itu sebagai Ketua MPR dan Ketua Umum DPP PAN karena Murad Ismail itu kita dukung, jadi masuk akal. Jadi Tidak ada soal Jokowi tetek bengek, tidak ada, titik," kata Amien.
Senada dengan Amien, pengurus daerah dari Yogyakarta ingin elite PAN tidak gegabah dalam menentukan arah dukungan politik pasca Pemilu 2019. Salah satu suara itu datang dari Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PAN DIY, Nazaruddin.
Nazaruddin mengatakan, pernyataan sebagian elite PAN tentang kemungkinan bergabung ke Jokowi-Ma'ruf Amin tidak menghormati sikap Amien Rais. "Kalau dikomparasikan dengan sikap dan upaya politik yang sekarang ini sedang dilakukan Ketua Dewan Kehormatan PAN, Prof. Amien Rais, elit-elit DPP itu telah mempermalukan dan menikam Pak Amien dari belakang," kata Nazaruddin.
PAN Pernah Gabung Pemerintahan Jokowi
Meski PAN terkesan sulit bergabung dalam koalisi pemerintahan Jokowi, sejarah politik PAN berkata lain. PAN tercatat pernah bergabung dan mendukung Jokowi.
Padahal saat itu kader PAN Hatta Rajasa menjadi rival berat Jokowi dalam Pilpres 2014 sebagai calon wakil presiden. Usai Pilpres 2014, PAN dengan luwes akhirnya merapat ke pemerintahan.
Saat itu PAN mendapatkan jatah posisi menteri di kabinert kerja Jokowi-JK. PAN mendapat kursi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi yang diisi kader PAN Asman Abnur. Asman menjadi MenPan RB dari 27 Juli 2016-15 Agustus 2018. Karena sikap PAN berubah jelang Pilpres 2019, posisi Asman diganti oleh Syafruddin.
Apakah sikap PAN akan terulang, pernah kritis lalu bergabung kembali ke pemerintahan? Waktu yang akan menjawab di tengah gencarnya lobi-lobi elite politik.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Puan soal Ramai Petisi Akademisi Kritik Jokowi: Biarlah Rakyat yang Menilai
Ramai akademisi mengeluarkan petisi untuk Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaKaesang Ingatkan Peran Penting Relawan di Pemilu 2024
Kaesang mengundang para relawan yang belum memiliki partai untuk bergabung dengan PSI.
Baca SelengkapnyaKetum Projo Budi Arie Nilai PSI Memiliki Napas dan Semangat Jokowi
Budi Arie mendorong, agar relawan dan masyarakat memberikan dukungan kepada PSI agar masuk parlemen.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Prabowo Dekat dengan Jokowi, Anies: Orde Baru Dulu Pemerintah Berpihak pada Satu Calon
Anies menanggapi momen kebersamaan Prabowo dengan Jokowi.
Baca SelengkapnyaReaksi Anies soal Pertemuan Jokowi dan Prabowo Jelang Debat
Anies mengungkit kembali konsep perubahan yang digaungkan dirinya bersama Cak Imin.
Baca SelengkapnyaJokowi Yakin PSI Lolos ke Senayan
Jokowi yakin PSI lolos ke senayan karena kader partai yang dipimpin Kaesang itu berani mengkritik.
Baca SelengkapnyaReaksi Santai Anies Soal Prabowo Diberi Jokowi Pangkat Jenderal Kehormatan
Pemberian pangkat jenderal kehormatan itu menuai pro dan kontra.
Baca SelengkapnyaPSI Ajak Relawan dan Pendukung Jokowi Gabung
Raja Juli menjelaskan, PSI memiliki nilai dan itikad baik yang sama dengan Jokowi.
Baca SelengkapnyaRespons Cak Imin soal Hadi Tjahjanto Bakal Dilantik Jadi Menko Polhukam dan AHY Menteri ATR
Presiden Jokowi membenarkan bahwa ada pelantikan menteri pada Rabu besok.
Baca Selengkapnya