Mendagri: Politik uang tinggi, masih berani serangan fajar
Merdeka.com - Sejumlah pejabat negara melakukan kunjungan untuk memantau pelaksanaan pemilihan kepala daerah serentak 2015. Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo memantau pencoblosan di TPS 10 Kelurahan Mlatiharjo, Semarang, Rabu (9/12).
Tjahjo menuturkan, prediksinya tepat. Politik uang dalam gelaran Pilkada serentak tahun ini masih tinggi. "Seperti yang saya katakan di istana bogor, prediksi dengan tenangnya ini masih berani melakukan money politik. Ini jadi bahan evaluasi," ujar Tjahjo di Semarang,
Dia menuturkan, pemilih di Pilkada Semarang cukup tinggi, angka partisipasinya bisa di atas 70 persen. Politik uang di Pilkada Semarang juga sangat tinggi, berbanding lurus dengan besarnya angka partisipasi pemilih.
"Di semarang ini memang tinggi partisipasinya. Tapi money politik juga tinggi. Saya kita akan update. Tadi laporan dari posko kemendagri rata-rata menyeluruh serangan fajar. Masih berani. Tapi banyak yang ditangkap. Ke masyarakat serangan fajarnya. Yang main timses, anggota DPRD," kata Tjahjo.
Tak cuma di Semarang, Tjahjo juga mendapat laporan adanya praktik politik uang di Pilkada Cianjur. Tidak tanggung-tanggung, dari informasi yang diperoleh, ratusan juta rupiah disebar. "Besar di Cianjur itu Rp 300 juta mau dibagi. Kita rekap dulu," katanya.
Diakuinya, sulit memproses pelaku politik uang di Pilkada. Sanksinya, bagi petugas KPPS hanya diberhentikan. Seperti kasus yang terjadi di Semarang. "KPPSD yang tertangkap 2 orang, melakukan money politik. Kita langsung berhentikan," ucapnya.
Padahal, kecurangan saat pemilihan kepala daerah adalah bibit dari praktik korupsi kepala daerah di kemudian hari "Iya pejabat korupsi awalnya dari sini," tegasnya.
Melihat masih tingginya serangan fajar dan praktik politik uang dalam pilkada, Tjahjo berencana mengusulkan agar memberi sanksi lebih tegas. Jika ada timses yang tertangkap tangan melakukan politik uang, salah satu opsi yang akan diusulkan adalah menggugurkan calon yang melakukan politik uang.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berkas Dugaan Politik Uang Lengkap, Caleg Demokrat Diserahkan ke Kejari Makassar
Berkas Dugaan Politik Uang Lengkap, Caleg Demokrat Diserahkan ke Kejari Makassar
Baca SelengkapnyaBareskrim Polri: Politik Uang Pemilu 2024 Ada 20 Kasus
"Hanya sekitar 20 kasus yang saat ini dilaksanakan penyidikan di jajaran kepolisian," kata Djuhandhani
Baca SelengkapnyaKejagung Tetapkan 5 Tersangka Baru Kasus Korupsi Komoditi Timah
Ketut menyebut, penetapan lima tersangka itu dilakukan pada Jumat, 16 Februari 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Politik Dinasti Disebut Tak akan Berdampak Buruk ke Ekonomi, tapi Ada Syaratnya
Syaratnya adalah ada orang lain yang bukan bagian keluarga Kepala Negara tadi juga mendapatkan porsi dan hak yang sama.
Baca SelengkapnyaKejagung Buka Suara Terkait Sosok HL, Pemilik Rumah di PIK Digeledah Dalam Kasus Korupsi Timah
Kejagung menyatakan banyak pihak yang keliru terkait sosok HL yang rumahnya digeledah penyidik.
Baca SelengkapnyaFenomena Politik Uang dalam Pemilu, Begini Pengaruhnya
Politik uang dalam pemilu adalah sebuah praktik yang melanggar aturan pemilu, di mana calon atau tim kampanye memberikan uang kepada pemilih.
Baca SelengkapnyaKejagung Tetapkan Tersangka Baru Kasus Korupsi Komoditi Timah, Ditahan di Rutan Pondok Bambu
Sudah ada sembilan tersangka dari puluhan saksi diperiksa Kejagung,
Baca SelengkapnyaKejagung Didesak Buru Tersangka Lain Kasus Korupsi Transaksi Emas Antam
Upaya hukum harus dimaksimalkan agar kerugian negara yang hilang bisa dikembalikan.
Baca SelengkapnyaDua Caleg Demokrat Dilaporkan Dugaan Politik Uang ke Bawaslu, Masuk Tahap Ajudikasi
Dugaan pelanggaran pidana Pemilu saat ini telah masuk tahap ajudikasi atau sidang pemeriksaan seluruh pihak berperkara
Baca Selengkapnya