Menanti koalisi besar PDIP dan Gerindra duetkan Risma-Sandiaga
Merdeka.com - Siapa bakal calon penantang Basuki Tjahaja Purnama dalam Pilgub DKI 2017 sudah mulai mengerucut. Partai Gerindra dan PKS sudah menyiapkan Sandiaga Uno sebagai calon dan berharap PDIP bergabung untuk membentuk koalisi besar.
Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta M Taufik mengatakan, rencana koalisi besar itu akan dimatangkan dalam pertemuan pada 9 Agustus mendatang. Gerindra akan menyodorkan nama Sandiaga Uno. Bahkan mereka siap mengalah dengan menjadikan Sandiaga yang awalnya akan diusung sebagai calon gubernur, menjadi calon wakil gubernur jika PDIP akan mengusung Tri Rismaharini.
Taufik mengaku, dirinya kerap berkomunikasi dengan Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPD PDI Perjuangan DKI, Gembong Warsono, guna membahas rencana koalisi ini.
Taufik menilai, sosok Wali kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) yang kabarnya akan diusung sebagai cagub PDIP, merupakan sosok yang tepat untuk dipasangkan dengan skenario duet Risma-Sandiaga sebagai realisasinya.
"Saya rasa Risma bagus," ujarnya.
Sementara itu, kubu PDIP tidak tinggal diam. Meski bisa mencalonkan pasangan calon sendiri, PDIP sudah memastikan akan berkoalisi dengan PKB. Sementara dua partai lain, PAN dan PPP dalam beberapa kesempatan sudah memastikan tidak akan bergabung dengan partai-partai yang telah mengusung Ahok.
Dalam pertemuan di kantor DPW PKB, Jakarta, Selasa (3/6) kemarin, Ketua DPD PDIP DKI Jakarta Bambang Dwi Hartono belum mau mengungkap nama siapa calon yang akan diusung PDIP.
"Kita sepakat berkoalisi besar. Kita bukan hanya menang, tapi juga saat menempatkan gubernur, bagaimana komunikasi dengan mitra di parlemen ini bisa baik. Hingga stabilitas itu bagus dan penyusunan anggaran lancar," ujar Bambang.
Sedangkan Ketua DPW PKB DKI Jakarta Hasbiallah Ilyas pun mengungkapkan hal serupa. "Kita tadi PDIP sudah bersepakat. Tinggal kita lihat ke depannya. Insya Allah akan membangun Jakarta lebih bagus. Kita sepakat Jakarta lebih baik dengan pemimpin yang arif dan bijaksana," ujarnya.
Bambang mengatakan, PDIP dan PKB masih mencoba menjaring aspirasi dari tataran grassroot, mengenai sosok yang diinginkan masyarakat untuk maju dengan diusung PDIP dan PKB DKI Jakarta.
"Kita belum mengajukan nama. Kedua belah pihak sepakati menyerap aspirasi dari grassroot (akar rumput). Siapa yang diinginkan masyarakat nantinya," kata Bambang.
Keputusan siapa nama yang akan dicalonkan PDIP ini sangat ditunggu banyak pihak. Dosen Politik FISIP UI Ikhsan Darmawan menilai, banyak pertimbangan yang harus dilakukan PDIP agar tidak salah memutuskan.
Ikhsan melihat, peluang Ahok untuk diusung PDIP sebenarnya masih cukup terbuka. Namun sikap Ahok yang menolak menjadi kader PDIP atau mendaftar penjaringan cagub telah membuat kesal kalangan PDIP. "Bagi PDIP itu memalukan jika mereka bisa mengajukan pasangan calon sendiri tapi dengan mendukung Ahok mereka cuma mengajukan kadernya sebagai cawagub," ujarnya.
Soal sosok Risma, Ikhsan yakin, wali kota Surabaya itu tidak akan menolak jika akhirnya Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri memerintahkan melalui jalur penugasan partai. "Meski Risma pernah menyatakan tetap ingin di Surabaya, kalau di PDIP kader sudah diperintahkan partai, jarang ada yang berani menolak. Masalahnya, sampai sekarang perintahnya belum ada," tukasnya.
Namun, dengan mengusung Risma, PDIP harus mempertimbangkan momen Pilgub Jawa Timur pada 2018. Menurut Ikhsan, Risma berpeluang cukup besar jika menjadi cagub Jatim. Sedangkan jika kalah di DKI, Risma tidak bisa kembali lagi menjadi wali kota Surabaya karena berdasarkan peraturan harus mundur dari jabatannya. "Dalam pilkada, sosok atau figur lebih menjual ketimbang partai," ujarnya.
"Pilgub DKI akan menarik kalau Risma lawan Ahok di Jakarta, tapi kalau ada tiga pasang, mungkin ada dua putaran," pungkas Ikhsan.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ini Sosok Politikus yang Digadang-Gadang Gerindra untuk Maju Pilgub DKI
Partai Gerindra tengah fokus mengawal perhitungan suara pemilihan presiden (Pilpres) dan pemilihan legislatif (Pileg) 2024.
Baca SelengkapnyaGerindra Tak Yakin PDIP Oposisi di Pemerintahan Mendatang, Bambang Pacul: Suka-Suka Dialah
Partai Gerindra tidak yakin jika Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) akan menjadi oposisi pada pemerintah selanjutnya.
Baca SelengkapnyaCagub DKI Jakarta Ditentukan Prabowo, Tak Mesti Kader Gerindra
Partai Gerindra tidak mengharuskan kadernya untuk maju sebagai calon gubernur pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Hasil Survei Terbaru Ungkap Peta Kekuatan Partai, Skor Imbang Gerindra dan PDIP 3-3
Secara garis besar, Gerindra dan PDIP sama-sama unggul di enam kategori wilayah
Baca SelengkapnyaDeretan Jagoan PDIP yang Gagal Terpilih di Pemilu 2024
Sejumlah politikus PDIP berpotensi gagal menjadi anggota DPR pada Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaPSI Gelontorkan Rp80 Miliar Dana Kampanye Pemilu, Kalahkan Demokrat dan Golkar
Laporan dana kampanye tersebut menempatkan partai dipimpin Kaesang Pangarep masuk dalam tiga besar partai dengan kategori pengeluaran terbanyak.
Baca SelengkapnyaIncumbent Berguguran, DPR RI Dapil Banten II Dihuni Caleg Wajah Baru
Untuk gabungan suara partai politik ditambah caleg, PAN menduduki peringkat pertama yakni 244.983 Suara.
Baca SelengkapnyaEks Politikus PDIP Ini Gabung Gerindra, Bawa Ribuan Massa saat Kampanye Akbar Prabowo-Gibran
Mereka mendeklarasikan semangat dan kebulatan tekad memenangkan Prabowo-Gibran sekali putaran.
Baca SelengkapnyaGerindra Sebut Munculnya Nama Erina Gudono di Pilkada Sleman Aspirasi Masyarakat
Gerindra membantah jika masuknya nama istri Ketua PSI Kaesang Pangarep ini merupakan dorongan dari Jokowi.
Baca Selengkapnya