Merdeka.com - Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo (Rudy), menyatakan kesiapannya untuk memenangkan pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat dalam Pilgub DKI Jakarta 2017. Sebagai bentuk keseriusan dukungannya, ia akan berkampanye ke Jakarta setiap Sabtu-Minggu. Rudy berjanji untuk menggalang suara bagi pemilih yang berasal dari Solo dan sekitarnya.

"Banyak warga asal Solo dan sekitarnya yang sekarang ber-KTP Jakarta. Saya akan melakukan konsolidasi. Ini instruksi dan tugas dari pimpinan partai (PDIP), jadi ya harus dilaksanakan. Seluruh kader daerah, lanjutnya, diminta berangkat ke Jakarta," ujar Rudy, Selasa (14/3).

Meskipun akan sering pergi pulang ke Jakarta, Rudy mengaku akan menggunakan biaya pribadi, bukan biaya dinas sebagai wali kota. Rudy berjanji tidak menggunakan sepeserpun dana APBN.

"Tidak ada sepeserpun dana APBD. Sebagai petugas partai, saya siap berkampanye untuk kemenangan pasangan Ahok-Djarot menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta," katanya.

Ketua DPC PDIP Solo ini mengatakan, tugas berkampanye akan dimulai Sabtu (18/3) mendatang hingga sebelum hari pencoblosan. Selama mengikuti kampanye, Rudy tidak akan mengambil cuti karena hanya dilakukan pada Sabtu dan Minggu.

"Kegiatan kampanye ini tidak akan mengganggu tugas-tugas saya sebagai wali kota karena dilakukan pada hari libur," tegasnya.

Terkait strategi untuk memenangkan pasangan Ahok-Djarot, Rudy mengatakan akan menyesuaikan struktur partai yang ada di Jakarta. Dia mengaku memiliki strategi khusus untuk memenangkan pasangan petahana itu.

Sebelumnya, Ketua Umum DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menginstruksikan seluruh pimpinan kepala daerah dari PDIP wajib turun ke Jakarta untuk berkampanye memenangkan pasangan calon Ahok-Djarot sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur.

Rudy selama ini dikenal sebagai orang kepercayaan Megawati. Mantan wakil wali kota Solo semasa kepemimpinan Joko “Jokowi” Widodo tersebut juga berperan besar menjadikan Jokowi sebagai Gubernur DKI Jakarta, dan kemudian Presiden Republik Indonesia.