Membaca Peluang Golkar Gabung Koalisi Perubahan

Senin, 27 Maret 2023 12:29 Reporter : Muhammad Genantan Saputra
Membaca Peluang Golkar Gabung Koalisi Perubahan Buka puasa NasDem ada Surya Paloh, Airlangga Hartarto, Anies Baswedan, JK, AHY Duduk Satu Meja. ©2023 Merdeka.com

Merdeka.com - Pengamat Politik Ujang Komarudin menilai, partai Golkar sulit bergabung ke Koalisi Perubahan jika Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bubar. Alasannya, karena perbedaan sikap politik antara Presiden Joko Widodo dan Anies Baswedan.

NasDem, Demokrat dan PKS sebelumnya telah mendeklarasikan Koalisi Perubahan yang mengusung Anies Baswedan. Ketiga partai telah menandatangani piagam Koalisi Perubahan.

Airlangga tampak akrab bersama para petinggi Koalisi Perubahan saat buka puasa bersama di NasDem Tower, Minggu (26/3).

"Kalau soal Golkar gabung koalisi Perubahan agak berat, di politik sih mungkin mungkin saja, (tapi) karena kan yang diusung Anies, Anies kan tidak cocok dengan Jokowi," kata Ujang saat dihubungi, Senin (27/3).

2 dari 4 halaman

Menurutnya, karakter Golkar adalah partai tengah, artinya bisa dekat dengan partai manapun. Ia bisa bergaul dengan parpol oposisi ataupun pemerintah.

"Tapi silaturahim dengan siapa-saja karena Golkar itu kan partai yang di tengah. Partai yang bisa kemana mana, dekat dengan kelompok oposisi PKS-Demokrat. Termasuk dengan NasDem, termasuk partai partai koalisi pemerintahan Jokowi," ucapnya.

Namun, kata Ujang, untuk Golkar bergabung ke Koalisi Perubahan kemungkinannya kecil. Menurutnya, acara buka bersama satu meja Ketum NasDem Surya Paloh, Ketum Golkar Airlangga Hartarto, politikus senior Golkar Jusuf Kalla, Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono tak bisa diartikan bahwa partai beringin berpotensi gabung ke koalisi Perubahan.

"Jadi saya melihatnya apakah akan Golkar ke Koalisi Perubahan, kita tidak bisa memaknai kalau dengan buka puasa itu ada perubahan koalisi ke depan semuanya masih dinamis masih cari, mungkin iya mungkin tidak, tapi kemungkinan Golkar bergabung kecil," tuturnya.

3 dari 4 halaman

Sementara itu, peneliti Survei Saiful Mujani & Research Consulting (SMRC) Saidiman Ahmad menilai, partai Golkar masih terbuka dengan poros koalisi manapun. Kata dia, Golkar adalah magnet politik yang sangat kuat.

"Golkar masih sangat terbuka untuk membangun koalisi dengan poros mana pun. Golkar adalah partai terbesar kedua, ini adalah magnet politik yang sangat kuat," ujarnya.

"Sekarang sudah terbentu beberapa koalisi. Sebagai partai besar, ke mana pun Golkar berlabuh, itu akan membentuk sebuah koalisi besar, apalagi kalau Golkar membawa gerbong KIB," sambungnya.

Soal Golkar bisa bergabung ke Koalisi Perubahan atau Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya, Saidiman berkata, hal itu terbuka kemungkinan jika Airlangga dipilih jadi cawapresnya. Menurutnya, Golkar pasti mempertimbangkan untuk berlabuh ke koalisi lain jika Airlangga dimajukan di Pilpres 2024.

Terbuka kemungkinan. Partai Golkar menginginkan ketua umumnya maju dalam Pilpres, setidak-tidaknya sebagai Cawapres. Tentu Golkar akan mempertimbangkan bergabung dengan koalisi memungkinkan ketua umumnya maju dalam Pilpres," pungkasnya.

4 dari 4 halaman

Tunggu Tanggal Mainnya

Sebelumnya, Partai NasDem menggelar buka puasa bersama di NasDem Tower, Jakarta, Sabtu (25/3). Ketua Umum NasDem Surya Paloh, bakal calon presiden Koalisi Perubahan Anies Baswedan, Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), politikus senior Golkar Jusuf Kalla, sampai Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto duduk satu meja.

Terlihat, Anies dan AHY duduk bersebelahan. Di sebelah Anies secara berurutan ada Surya Paloh dan Jusuf Kalla. Di samping JK ada Sekjen PKS Habib Aboe Bakar Alhabsyi. Kemudian, ada Wakil Ketua Umum PPP Rusli Effendi di sebelahnya.

Di samping kiri AHY ada Bendahara Umum NasDem Ahmad Sahroni dan Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar. Terlihat, Anies, AHY dan Paloh asik berbincang. Tidak diketahui apa yang sedang mereka bicarakan.

Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto menyinggung koalisi besar ketika memberikan pernyataan usai buka puasa bersama dan silaturahmi dengan Ketua Umum NasDem Surya Paloh. Airlangga mengatakan, tinggal tunggu kapan mainnya koalisi besar ini.

Adapun Golkar saat ini bersama PAN dan PPP membangun Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Sementara, NasDem sudah bulat mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden dalam Koalisi Perubahan bersama Demokrat dan PKS.

"Koalisi besar di mana-mana menguntungkan Indonesia, jadi kita tunggu tanggal mainnya," ujar Airlangga di NasDem Tower, Jakarta, Sabtu (24/3).

Ikuti perkembangan terkini seputar berita Pemilu 2024 hanya di merdeka.com

[rnd]
Komentar Pembaca

Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami

Be Smart, Read More

Indeks Berita Hari Ini

Opini