Megawati Ragukan Anak Muda, PDIP Tutup Peluang Milenial di Pilpres 2024?
Merdeka.com - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri meragukan kemampuan milenial menjadi pemimpin di Pilpres 2024. Menurutnya, kelompok milenial belum tentu berwawasan luas seperti anggapan selama ini.
Menurut pengamat politik Ujang Komarudin, sikap Megawati itu dibaca sebagai sinyal PDIP tidak mendukung calon milenial dalam Pilpres 2024. Sebab, selain dianggap belum berpengalaman, juga dalam survei tidak muncul tokoh milenial yang kuat.
"Sepertinya PDIP memang tak akan mendukung kalangan milenial dalam pencapresan mendatang. Karena selain dianggap belum berpengalaman. Juga yang muncul saat ini dalam survei capres dan cawapres bukanlah kalangan milenial," ujar Ujang kepada wartawan, Rabu (12/8).
Ujang menilai, ada kemungkinan juga Ketua Umum Partai Gerindra didukung PDIP sebagai capres 2024. Tergantung bagaimana perkembangan politik ke depan.
"Jika kepentingannya sama, maka mereka akan bergandengan dan akan berkoalisi. Namun jika kepentingannya beda, maka mereka akan berseteru kembali," kata dia.
Ujang belum melihat siapa calon kuat yang kira-kira akan didukung PDIP empat tahun mendatang. Dia mengatakan, PDIP masih mencari-cari figur yang pas.
"Bisa figur internal maupun eksternal. Namun akan dicari siapa yang akan berpotensi menang. Tandanya memiliki popularitas dan elektabilitas yang tinggi," kata dia.
PDIP Usung Siapa?
Sementara itu, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, mengenai calon presiden dan wakil presiden yang akan diusung pada Pemilu 2024, bergantung siapa yang akan dipilih Megawati.
Megawati, kata dia, selalu mengatakan menjadi pemimpin termasuk presiden salah satunya diukur dari kemampuan mengenal seluruh rakyat Indonesia.
"Kongres telah mengamanatkan bahwa berkaitan dengan capres dan cawapres nanti Ibu Ketua Umum Ibu Megawati Soekarnoputri yang diberikan mandat oleh Kongres untuk menetapkan hal tersebut dan seluruh jajaran partai terus melaksanakan konsolidasi sehingga tiba momentum politiknya kami semua siap menjalankan perintah Ibu Ketua Umum," kata dia, Selasa (11/8).
PDIP mengakui muncul nama-nama seperti Gubernur Jateng Ganjar Pranowo atau Ketua DPR Puan Maharani dalam survei merupakan proses kaderisasi kepemimpinan yang dilakukan partai.
"Demikian pula para menteri yang berasal dari PDI Perjuangan mereka semua dipersiapkan secara matang oleh PDI Perjuangan," kata Hasto.
Keraguan Megawati
Sebelumnya, Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri mengatakan, Pilkada 2020 merupakan persiapan menuju Pemilu Presiden dan legislatif di 2024. Dia menyoroti regenerasi kepemimpinan di 2024 yang diprediksi bakal bermunculan calon pemimpin muda atau dari kalangan milenial.
"Ada satu hal bahwa kita harus siap di dalam menghadapi 2024, karena 2024 dunia ini saja pun itu melakukan terjadi regenerasi," kata Megawati saat memberikan arahan kepada calon kepala daerah dalam pengumuman rekomendasi tahap ketiga secara virtual, Selasa (11/8).
Lantas, dia menilai kelompok muda atau milenial ini belum tentu dapat membuktikan anggapan lebih memiliki wawasan yang luas dibanding generasi-generasi sebelumnya.
"Pertanyaannya, kan keren ya milenial kayaknya wah, wawasannya banyak, wawasannya sangat ke depan, pertanyaan saya apakah benar demikian?" ucapnya.
Menurut Megawati, keilmuan seseorang itu dinilai dari apakah bisa membuktikan diri dalam memimpin rakyat.
"Keilmuan itu dari suatu manusia terbukti dia dapat melakukan sebuah hal gerakan yang dinamakan mengorganisir rakyat, memberikan tujuan kepada rakyat. Mau dibawa kemana, pasti semuanya adalah menjalankan konstitusi republik kita ini," tutup Presiden Kelima RI ini.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
FOTO: Kaum Milenial Pendukung Capres dan Cawapres Mendominasi Jelang Debat Keempat Pilpres 2024
Para pendukung tampil dengan semangat yang membara dan kompak mengenakan pakaian kostum yang seragam.
Baca SelengkapnyaPDIP: Presiden Milik Kita Semua, Tidak Perlu lah Kampanye!
PDIP menilai Presiden Jokowi tidak perlu kampanye meski diizinkan UU Pemilu.
Baca SelengkapnyaMegawati: Kekuasaan Itu Enak, Tapi Kalau Saya Sudah Harus Berhenti Ya Berhenti
Menjelang pemilu 2024, Megawati mengajak seluruh rakyat Indonesia bahwa pemilu itu adalah untuk rakyat sendiri.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Megawati Ultah ke 77, Sekjen PDIP: Sikap Beliau Tolak Presiden 3 Periode Bawa Konsekuensi di Pemilu 2024
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, perayaan ulang tahun Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri ke-77 akan dirayakan secara sederhana
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Sempat Berdoa Jokowi Tidak Ikut Turun Kampanye dan Memihak ke Satu Capres
Sekjen PDIP Hasto Kritiyanto mengaku sudah sejak lama memprediksi jika Presiden Jokowi akan kampanye dan memihak satu Capres.
Baca SelengkapnyaSurvei Pilpres Terbaru Indikator: 38,8% Anggota Aktif NU di Jatim Dukung Capres Pilihan Jokowi
Survei Indikator merilis Warga Nahdlatul Ulama (NU) di Jawa Timur cenderung mendukung Capres-Cawapres pilihan Jokowi.
Baca SelengkapnyaPolisi Ingatkan Warga Hormati Pilihan, Jangan Menjelekkan Capres Cawapres
Kepolisian mengingatkan kepada warga agar tetap menjaga persatuan selama Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPSI Sebut Keberpihakan Jokowi ke Capres Bukan Dosa, Sindir Kampanye Megawati di Pilpres 2004
Menurut Raja Juli, presiden maupun menteri merupakan warga negara yang memiliki hak politik untuk mendukung kandidat pilpres.
Baca SelengkapnyaBicara Aturan Pemilu, PDIP Singgung Keanggotan Parpol Jokowi jika Ingin Turun Gunung Kampanye Pilpres
Keanggotaan partai politik Jokowi dipertanyakan setelah menyebut presiden boleh kampanye dan berpihak pada pasangan calon tertentu di pemilu.
Baca Selengkapnya