Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Megawati-Jokowi menyodok sebagai opsi

Megawati-Jokowi menyodok sebagai opsi Jokowi dan Megawati seminar di Kampus UI. ©2013 Merdeka.com/M. Luthfi Rahman

Merdeka.com - Isyarat Megawati Soekarnoputri pada Rakernas Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) awal September lalu begitu jelas. Setelah Joko Widodo ( Jokowi ) membacakan 'Dedication of Life' di hadapan ribuan kader, sang ketua umum memuji Gubernur DKI Jakarta itu.

"Dari rahim cinta kasih PDI Perjuangan, kini banyak lahir deretan pemimpin muda potensial, seperti Jokowi ," kata Megawati disambut riuh ribuan kader PDIP di Ancol, Jakarta, September lalu.

Tidak hanya itu, yang membuat publik menyakini Megawati akan memilih Jokowi sebagai capres 2014 adalah pernyataannya bahwa bukan kebetulan Jokowi yang membacakan 'Dedication of Life' yang ditulis Bung Karno, ayahnya, di senjakala kekuasaannya.

"Untuk membaca 'Dedication of Life' dari Bung Karno justru Pak Jokowi , karena, ya katakan itu sebuah makna, bahwa sebuah regenerasi itu secara alami pasti berlanjut," kata Megawati .

Sejak sinyal itu, nama Jokowi kian ramai dibicarakan di internal partai banteng sebagai kandidat capres 2014. Bahkan, demi kelanjutan trah Bung Karno, Prananda Prabowo dan Puan Maharani - anak kedua dan ketiga Megawati - sempat digadang-gadang untuk mendampingi Jokowi .

Namun belakangan, konstelasi itu dikabarkan berubah, seiring dengan seringnya Megawati dan Jokowi tampil bareng di hadapan publik. Sebut saja menanam kedelai di Yogyakarta, mengunjungi warga bantaran Ciliwung dan terakhir pada akhir November lalu, Megawati dan Jokowi sama-sama memberi kuliah umum di kampus Universitas Indonesia (UI).

Sumber di internal PDIP menyebutkan, Megawati memang sering mengajak Jokowi untuk memenuhi setiap undangan yang datang kepadanya. Namun, sumber itu juga tidak menampik, penampilan keduanya merupakan strategi partai untuk menyosialisasikan pasangan tersebut.

Kata sumber itu, Megawati-Jokowi memang sedang digodok PDIP sebagai salah satu opsi untuk dimajukan sebagai capres-cawapres di Pilpres 2014. Bahkan, opsi itu untuk saat ini adalah yang utama.

"Toh survei (terbaru) kita se-Indonesia dengan sampel 2.650 Mega-Jokowi dipilih 60 persen. Berikutnya Prabowo-Hatta 30 persen sekian. Sisanya yang lain," kata sumber tersebut.

Unggul di survei internal bukan satu-satunya alasan. Sumber itu mengatakan, pasangan Megawati-Jokowi tengah diupayakan untuk menghindari politik dagang sapi.

"Paling aman ya sama Bu Mega. Bu Mega kan ndak punya vested interest. Kebayang kalau Jokowi dipasangkan dengan sosok lain. Mumet urusan politik dagang sapi nanti," ujarnya.

Di sisi lain, kata sumber itu, opsi itu justru sangat didukung oleh Jokowi sendiri. "Megawati capres terbaik pilihan Jokowi ," kata sumber itu.

Menanggapi hal itu, Megawati bersikap dingin. Seperti jawabannya yang sudah-sudah, Presiden ke-5 RI itu mengatakan partainya saat ini sedang fokus memenangkan Pemilu Legislatif 2014.

"Itu (isu Megawati-Jokowi) nanti dulu," kata Megawati sambil berlalu usai Pekan Politik Kebangsaan di Menteng, Jakarta, Selasa 10 Desember lalu.

Jika Megawati benar maju di Pilpres 2014, itu bakal jadi Pilpres ketiga, dengan kekalahan dua kali di 2004 dan 2009. Belum jelas memang apakah Megawati mau dimajukan kembali dan menerima risiko kalah untuk ketiga kalinya.

Dulu sewaktu suaminya Taufiq Kiemas masih hidup, kata sumber lain di PDIP, Megawati pernah menyatakan sudah lelah. Dia hanya ingin menjadi 'ibu bangsa' yang berada di balik layar dan melahirkan kader-kader terbaik. Namun, semua bisa saja berubah mengingat konstelasi politik yang ada. Terlebih, sesuai Kongres III PDIP 2010, mandat penentuan capres ada di tangan Megawati .

"Tapi kalau saya sih meyakini Ibu Mega tidak mau nyapres lagi," ujar sumber tersebut.

Soal ini, Jokowi belum sempat dikonfirmasi. Namun, dalam kesempatan yang sudah-sudah, dia selalu mengelak jika ditanya soal pencapresan 2014. "Soal politik tanya ibu ketum, saya fokus Jakarta," demikian jawaban pamungkas Jokowi setiap kali ditanya soal pencapresan.

(mdk/ren)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi Kirim Bunga untuk Megawati, Hasto: Kami Belum Cek Satu Persatu

Jokowi Kirim Bunga untuk Megawati, Hasto: Kami Belum Cek Satu Persatu

Megawati merayakan bertambah usia yang ke-77 pada hari ini.

Baca Selengkapnya
Jokowi Bantah Kabar Ingin Bertemu Megawati: Belum Ada

Jokowi Bantah Kabar Ingin Bertemu Megawati: Belum Ada

Jokowi mengaku belum ada rencana pertemuan dengan Megawati.

Baca Selengkapnya
Jokowi Sebut Presiden Boleh Kampanye, Istana Contohkan Megawati dan SBY Pernah Kampanye untuk Partai

Jokowi Sebut Presiden Boleh Kampanye, Istana Contohkan Megawati dan SBY Pernah Kampanye untuk Partai

Istana meluruskan ucapan Presiden Jokowi soal presiden boleh kampanye dan memihak.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Survei Indikator: Kepuasan Atas Kinerja Presiden Jokowi Capai 80 Persen

Survei Indikator: Kepuasan Atas Kinerja Presiden Jokowi Capai 80 Persen

Burhanuddin menyebutkan, kepuasan terhadap kinerja Presiden mayoritas tercatat di tiap segmen demografi warga dan setiap wilayah.

Baca Selengkapnya
Jokowi Sebut Boleh Kampanye, Perludem Minta Publik Awasi Setiap Aktivitas Presiden

Jokowi Sebut Boleh Kampanye, Perludem Minta Publik Awasi Setiap Aktivitas Presiden

Menurutnya, dengan pernyataan itu bisa menjadi penentu dari segala pernyataan Jokowi yang seolah netral.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Pemilu Harus Menggembirakan, Bukan Meresahkan dan Menakutkan

Jokowi: Pemilu Harus Menggembirakan, Bukan Meresahkan dan Menakutkan

Jokowi menegaskan persatuan dan keutuhan bangsa Indonesia harus terus dijaga di tengah tahun politik 2024.

Baca Selengkapnya
Jokowi Harap Debat Pamungkas Pilpres Bahas Visi Misi: Tak Terjebak Masalah Personal

Jokowi Harap Debat Pamungkas Pilpres Bahas Visi Misi: Tak Terjebak Masalah Personal

Menurut Jokowi, akan lebih baik apabila debat terakhir Pilpres 2024 saling menyampaikan visi yang substansial dan berguna bagi masyarakat.

Baca Selengkapnya
Jokowi Diusulkan Pimpin Koalisi Besar, Ini Respons Airlangga dan Zulkifli Hasan

Jokowi Diusulkan Pimpin Koalisi Besar, Ini Respons Airlangga dan Zulkifli Hasan

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menanggapi kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) diusulkan memimpin koalisi besar Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya