Mega curhat dibilang hina presiden karena sebut Jokowi petugas partai
Merdeka.com - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri kembali mengingatkan mereka yang dicalonkan sebagai kepala daerah adalah petugas partai. Jika terpilih harus berkomitmen bekerja untuk rakyat.
Soal petugas partai, Mega teringat kritik yang diterima. Pertama kali dia menyampaikan hal itu do Kongres IV Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan di Bali, 11 April 2015 lalu.
"Saya pun saat calonkan Pak Jokowi, saya pilih beliau, ya petugas partai. Wartawan ribut, saya dikatakan menghina presiden," kata Mega di DPP PDIP Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Kamis (4/1).
Menurut Mega, keliru jika politik itu eksis jika partai memenangkan Pemilu dengan segala cara. Bagi Mega, yang terpenting adalah mengelola kekuasan yang baik melalui kelembagaan.
Sekarang ini Mega merasa tidak setuju jika calon diambil dari luar. "Hal itu sering gelisahkan saya bagaimana cuma comot orang hanya sebuah kewajiban dari partai ikut proses pilkada dan pemilu," tuturnya.
Untuk itu Mega terus mendorong adanya sekolah partai agar proses kaderisasi bisa berjalan. "Calon pemimpin harus dikader, makanya ada kaderisasi. Jangan bapak-bapak kaget ikut sekolah partai untuk bisa mengetahui isi perut PDIP, apa yang boleh dilakukan di sini dan tidak boleh. Saya katakan aturan partai begitu," tandasnya.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bicara Aturan Pemilu, PDIP Singgung Keanggotan Parpol Jokowi jika Ingin Turun Gunung Kampanye Pilpres
Keanggotaan partai politik Jokowi dipertanyakan setelah menyebut presiden boleh kampanye dan berpihak pada pasangan calon tertentu di pemilu.
Baca SelengkapnyaMegawati Ultah ke 77, Sekjen PDIP: Sikap Beliau Tolak Presiden 3 Periode Bawa Konsekuensi di Pemilu 2024
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, perayaan ulang tahun Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri ke-77 akan dirayakan secara sederhana
Baca SelengkapnyaJokowi Sebut Presiden Boleh Memihak di Pilpres, Perludem Nilai Bakal Jadi Pembenaran Pejabat Tak Netral
Perludem menyayangkan pernyataan Presiden Joko Widodo soal presiden boleh berpihak di Pilpres 2024
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Peringatkan KPU: Keteledoran Berbahaya, Berdampak Besar pada Politik!
Jokowi meminta KPU dan para penyelenggara Pemilu memastikan tata kelola pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan dengan baik.
Baca SelengkapnyaJokowi: Pemilu Harus Menggembirakan, Bukan Meresahkan dan Menakutkan
Jokowi menegaskan persatuan dan keutuhan bangsa Indonesia harus terus dijaga di tengah tahun politik 2024.
Baca SelengkapnyaPengamat: Statemen Presiden Boleh Memihak dan Berkampanye, Menyesatkan
Sebagai kepala pemerintahan sekaligus sebagai kepala negara, presiden merupakan penyelenggara pemilihan.
Baca SelengkapnyaPDIP Gaungkan Perubahan, Pertanda Akhir Hubungan dengan Jokowi?
Gaung perubahan menimbulkan pertanyaan, sebab selama ini PDI Perjuangan selalu membawa pesan keberlanjutan yang sering dikaitkan dengan motto Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaSinyal Pertemuan Prabowo - Megawati Semakin Kuat, Waketum Gerindra Ungkap Pesan Ini
Sinyal pertemuan itu juga semakin diperkuat, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman yang menyebut pertemuan itu akan terjadi tidak lama lagi.
Baca SelengkapnyaSederet Kecurangan Pemilu 2024 yang Digulirkan Lewat Hak Angket, Bukan Untuk Pemakzulan Jokowi
Megawati Soekarnoputri semangat menggulirkan Hak Angket untuk membongkar kecurangan Pemilu 2024
Baca Selengkapnya