Masih malu-malu, Khofifah tunggu KarSa II dideklarasikan
Merdeka.com - Khofifah Indar Parawansa telah mengambil formulir calon gubernur dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Namun hingga kini Ketua PP Muslimat NU itu, masih belum memutuskan apakah akan maju bersaing melawan calon incumbent, Soekarwo di Pilgub Jawa Timur 29 Agustus mendatang.
Dikonfirmasi masalah pengambilan formulir melalui PDIP itu, Khofifah masih belum memberikan keterangan secara tegas. "Aduh. Nanti, pada saatnya pasti akan saya umumkan, apakah saya akan kembali maju atau tidak. Tolong sabar sedikitlah," kata Khofifah, Senin (28/1).
Bahkan, Khofifah mengaku, kalau dirinya akan deklarasi maju sebagai calon gubernur setelah calon incumbent terlebih dahulu mendeklarasikan dirinya (KarSa jilid II). "Nanti lah. Saya akan menunggu incumbent deklarasi terlebih dulu. Sabar sedikit ya. Pasti akan kita umumkan," elak mantan Menteri Pemberdayaan Kaum Perempuan di era Gus Dur tersebut.
Sementara itu, anggota DPRD Jawa Timur dari Fraksi PDIP, Saleh Ismail Mukadar membenarkan kalau Khofifah telah mengambil formulir pencalonan dirinya sebagai gubernur Jawa Timur melalui PDIP. "Memang benar, Khofifah telah mengambil formulir di kantor pusat," katanya.
Hanya saja, Saleh mengaku kalau pihaknya tidak bisa memastikan, kapan Khofifah akan mengembalikan formulir tersebut. "Kami belum bisa memastikan kapan secara resmi beliau maju melalui PDIP," katanya singkat.
Sekadar tahu, Khofifah merupakan kontestan Pilgub Jawa Timur tahun 2008 lalu. Saat itu, Khofifah yang maju bersama Mudjiono (KaJi) mampu menguras energi Soekarwo-Syaifullah Yusuf (KarSa) hingga tiga kali putaran.
Dan jika kali ini, Khofifah kembali maju dengan menggunakan kendaraan PDIP yang memiliki 17 kursi di Dewan Jawa Timur, dipastikan Pilgub Jawa Timur yang digelar pada 29 Agustus mendatang bakal lebih seru dari sebelumnya.
Sebab, dikabarkan, untuk membendung kekuatan Khofifah di Pilgub Jawa Timur mendatang, Pakde Karwo, sapaan Soekarwo mulai mengatur strategi dengan menggalang komunikasi di beberapa partai besar di Jawa Timur, serta 22 partai non parlemen agar memberi dukungannya kepada KarSa jilid II.
Namun, semuanya belum final, Pilgub Jawa Timur belum digelar. Dan PDIP yang memiliki kekuatan yang tak kalah dengan Partai Demokrat, yang pasti mendukung KarSa, karena Pakde Karwo merupakan Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Timur.
"PDIP sebagai pemenang kedua dalam Pileg di Jatim harus berani mengusung pasangan calon gubernur dan wakilnya. Apalagi, PDIP tak perlu berkoalisi untuk memenangkan Pilgub Jatim, karena memiliki 15 kursi," tegas Ismail.
Sementara beberapa partai besar seperti PKB yang memiliki 13 kursi juga belum memutuskan dukungannya untuk siapa. Jika PKB nantinya akan memutuskan untuk meminang Khofifah dan berkolaborasi deng PDIP, dipastikan, Pilgub Jawa Timur akan lebih seru dibanding Pilgub 2008 silam.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Khofifah jadi Jurkamnas Prabowo-Gibran, Begini Reaksi Santai Mahfud MD soal Suara Pemilih di Jatim
Mahfud MD tidak khawatir kehilangan suara pemilih di Jawa Timur setelah Khofifah Indar Parawansa mendukung Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaKhofifah Ditugaskan jadi Dewan Pengarah TKN, Bakal Ambil Cuti untuk Kampanye Prabowo-Gibran
Khofifah Indar Parawansa resmi mendukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka
Baca SelengkapnyaMasuk Tahun Politik, Pengusaha Korsel Pilih 'Wait and See' Buat Investasi di IKN
Hal ini tidak lepas proses pemilihan presiden-wakil presiden Indonesia pada 14 Februari 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jelang Debat Cawapres, Cak Imin: Banyak Istirahat Supaya Tidak Ngantuk
Debat ini pada intinya dapat memaparkan visi dan misi perubahan yang digagasnya.
Baca SelengkapnyaKinerjanya Dikritik Megawati, Ini Tanggapan Bawaslu
Bawaslu memastikan, mereka telah menjalankan apa yang menjadi tugasnya sebagai pengawas Pemilu.
Baca SelengkapnyaVIDEO: Khofifah Keras Balas Keraguan Cak Imin Soal NU Pilih Prabowo-Gibran Bukan AMIN
Khofifah Indar Parawansa membalas calon wakil presiden Muhaimin Iskandar yang meragukan keanggotaan Nahdlatul Ulama.
Baca SelengkapnyaKhofifah Tegaskan Harlah Muslimat NU Ke-78 Tidak Terkait Politik
Harlah Muslimat NU membawa suasana Pemilu 2024 tidak selalu menegangkan.
Baca SelengkapnyaKetum PBNU Sindir Cak Imin: Yang Meragukan NU-nya Khohifah Malah Enggak Pernah Jadi Pengurus
Ia menyentil, jika pihak yang meragukan ke NU an dari Khofifah Indar Parawansa adalah justru tidak pernah menjadi pengurus dari organisasi NU.
Baca SelengkapnyaDewas Benarkan Ada Laporan Jaksa KPK Peras Saksi: Sudah Penyelidikan
Meski demikian dari informasi yang dihimpun jika inisial Jaksa KPK itu adalah TI yang diduga memeras saksi dalam sebuah kasus sebesar Rp 3 miliar.
Baca Selengkapnya