Ma'ruf Sebut PBNU Janji untuk Habis-habisan Menangkan Jokowi di Pilpres
Merdeka.com - Calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin meminta kader Nahdlatul Ulama untuk menenangkan petahana Joko Widodo dan dirinya di Pilpres 2019. Hal itu sebagai konsekuensi karena dirinya yang merupakan mantan Rais Aam dan Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama maju dalam kontestasi Pilpres.
Ma'ruf menjelaskan proses dirinya dipilih oleh Jokowi. Dia membantah NU mengancam Jokowi untuk memilihnya sebagai cawapres.
"PBNU sebenernya juga tidak pernah meminta apalagi mengancam, bahwa ada bilang PBNU ngancem pak Jokowi, tidak pernah ada," kata Ma'ruf dalam kunjungannya ke Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (19/12).
Ma'ruf mengakui NU memang menawarkan sejumlah kadernya kepada Jokowi. Ada Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj, kader NU yang jadi Ketum PKB Muhaimin Iskandar dan Ketum PPP M Romahurmuziy. Termasuk Mahfud MD yang diakuinya sebagai kader NU dari kalangan profesional.
"Memang PBNU menawarkan, kalau Pak Jokowi mau mengambil salah satu kader NU untuk menjadi cawapres siapapun orangnya NU akan habis-habisan menangkan. Itu janji PBNU," kata Ma'ruf.
Pada akhirnya pilihan jatuh pada pimpinan tertinggi, Rais Aam PBNU Ma'ruf Amin. Itu setelah menerima masukan ulama-ulama senior.
"Konsekuensinya PBNU harus habis-habisan NU harus habis-habisan memenangkan pak Jokowi bersama saya. Sanggup atau tidak? Siap apa tidak?" kata Ma'ruf disambut riuh masyarakat yang hadir.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beda Sikap dengan Jokowi soal Presiden Boleh Kampanye dan Memihak, Ma'ruf Amin Tegaskan Netral di Pemilu
Ma'ruf Amin merahasiakan pilihannya dan bakal menyoblos pada 14 Februari mendatang.
Baca SelengkapnyaJokowi Sebut Presiden Boleh Memihak di Pilpres 2024, Timnas AMIN: Mudah-Mudahan Tidak Membuat Kacau
Sebelumnya Jokowi menyebut presiden boleh memihak dan kampanye di Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaPrabowo Janji Lindungi Semua Suku dan Agama Jika Menang Pilpres 2024
Prabowo bertekad menjadi pemimpin yang mengayomi seluruh rakyat Indonesia jika menang Pilpres 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Sebut Presiden Boleh Memihak di Pilpres, Perludem Nilai Bakal Jadi Pembenaran Pejabat Tak Netral
Perludem menyayangkan pernyataan Presiden Joko Widodo soal presiden boleh berpihak di Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaPBNU Tetapkan 1 Ramadan 1445 H Jatuh Pada 12 Maret 2024
Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) menetapkan 1 Ramadan 1445 Hijriah jatuh pada tanggal 12 Maret 2024
Baca SelengkapnyaJokowi ke Pengusaha: Pilpres 2024 Lebih Adem, Tidak Perlu Khawatir
Presiden Jokowi menilai Pilpres 2024 lebih adem dibanding tahun 2014 dan 2019.
Baca SelengkapnyaJokowi Sebut Presiden Boleh Ikut Kampanye dan Memihak, Ini Aturannya di UU Pemilu
Presiden Jokowi menyatakan Presiden boleh ikut kampanye dan memihak salah satu calon di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaJokowi Bertemu Prabowo-Gibran Semalam, Ucapkan Selamat Menang Pilpres 2024
Jokowi bertemu dengan Prabowo dan putra sulungnya pada Rabu malam (14/2).
Baca SelengkapnyaJokowi Lantik Hadi Tjahjanto jadi Menko Polhukam Gantikan Mahfud MD
Presiden Jokowi melantik Marsekal (Purn) Hadi Tjahjanto menjadi Menko Polhukam.
Baca Selengkapnya