Manuver zig-zag 'Kiai Kampung' di Pilgub Jatim
Merdeka.com - Tak cuma diramaikan oleh penjaringan bakal cagub yang digelar partai-partai politik, pemilihan gubernur Jawa Timur yang akan berlangsung pada 2018 mendatang juga diwarnai dengan aksi-aksi kelompok kepentingan yang menyatakan dukungannya terhadap salah satu calon. Dukung sana-sini pun dilakukan kelompok yang mengaku memiliki jaringan luas ini.
Seperti yang dilakukan Forum Komunikasi Kiai Kampung Jawa Timur (FK3JT) pimpinan KH Fahrurrozi atau akrab disapa Gus Fahrur. Awalnya, komunitas kiai pendukung KarSa (Soekarwo-Saifullah Yusuf) di Pilgub Jawa Timur 2013 lalu itu menyatakan dukungan terhadap Menteri Sosial Indar Parawansa. Namun seiring berjalannya waktu, dukungan itu dialihkan kepada Saifullah Yusuf.
Langkah ini mereka ambil setelah melihat keseriusan Gus Ipul yang juga sejak awal sudah direkomendasikan oleh sejumlah kiai khos dan ribuan kiai pengasuh pesantren se-Jawa Timur.
"Kami melihat Ibu Khofifah tidak serius. Padahal kami juga sudah berusaha ke presiden untuk memintakan izin," kata Gus Fahrur, saat mendeklarasikan dukungan bagi Gus Ipul bersama ratusan Kiai Kampung, Sabtu (5/7).
Sejak Maret, Fahrur mengungkapkan, Khofifah setiap ditanya jawabannya selalu saja cek sound. Padahal pemilihan gubernur sudah semakin dekat. Akhirnya Forum Kiai Kampung sepakat, Khofifah lebih cocok menjadi Menteri Sosial ketimbang harus menjadi Gubernur Jawa Timur.
"Kami beberapa kali bertemu para Kiai Kampung dan 97 persen Kiai Kampung melihat eman (sayang) kalau Ibu Khofifah melepas jabatannya sebagai menteri hanya untuk maju sebagai gubernur," ujar pengasuh pesantren Cangaan Bangil, Pasuruan ini.
Jauh sebelum memutuskan mendukung Khofifah dan kemudian beralih kepada Gus Ipul, para kiai kampung ini pernah mendatangi Gedung Grahadi Surabaya, Rabu malam 14 Juni lalu. Saat itu mereka membawa agenda mendesak Gubernur Soekarwo yang juga ketua DPD Demokrat Jawa Timur untuk memasukkan tiga nama birokrat sebagai calon wakil gubernur.
Tiga kandidat wagub yang diusulkan adalah Kepala Dinas Perhubungan Jawa Timur Wahid Wahyudi, Asisten Pembangunan dan Ekonomi Fattah Jasin dan anggota DPR Hasan Aminuddin.
"Mereka ini tidak diragukan lagi ke-NU-annya. Mereka lahir dari kalangan pesantren yang otomatis Nahdliyin tulen. Terserah Pakde Karwo akan memasangkan mereka dengan Gus Ipul (Saifullah Yusuf) atau ke Khofifah (menteri sosial)," kata Gus Fahrur yang datang bersama puluhan kiai.
Sayang, kedatangan mereka tidak ditemui Soekarwo. Bahkan, Gedung Grahadi tutup. Sehingga, ratusan kiai kampung ini hanya berada di beranda depan gedung.
"Sebenarnya kami sudah berjanji ketemu sama Pakde Karwo (Soekarwo) jam tiga (15.00 WIB). Tapi karena kita masih menunggu kiai-kiai yang lain. Mereka ada yang dari Pacitan, Pasuruan dan lain-lain, sehingga terkena macet," ujarnya.
Manuver terkini kiai kampung adalah ingin memasangkan Gus Ipul dengan Bupati Ngawi, Budi 'Kanang' Sulistiyono. Pasangan ini dianggap mewakili basis Nahdliyin-Nasionalis.
"Saat kunjungan Hasto Kristiyanto (sekjen DPP PDIP) saya mendengar untuk porsi Cawagub ada lima orang. Yaitu Eddy Rumpoko (Wali Kota Batu), Bu Risma (Wali Kota Surabaya), Anas (Bupati Banyuwangi), Pak Kanang dan Kusnadi (ketua DPD PDIP Jatim," kata Gus Fahrur, Selasa (5/9).
Dia mengaku sangat yakin formasi Gus Ipul-Kanang bisa menumbangkan kandidat lain, khususnya di wilayah Mataraman. "Saya lihat dari lima orang (Cawagub yang muncul) ini, menurut kiai kampung paling tepat apabila Gus Ipul bergandengan dengan Pak Kanang," sambungnya.
"Ini koalisi 'Naga Hijau dan Naga Merah'. Koalisi ini, di Jatim sangat melekat. Tidak boleh ditinggalkan," ucapnya sembari mengambil istilah koalisi Naga. "Gus Ipul representasi religius dan Pak Kanang nasionalis."
Dan untuk merealisasikan niatnya itu, Gus Fahrur mengaku dalam waktu dekat akan melobi PDIP Jawa Timur. "Saya akan datangi PDIP bersama seluruh kiai kampung, kami berharap aspirasi pasangan ini dipikirkan oleh PDIP dan PKB," tandasnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dua Pekan Kampanye di Jateng, Ini Alasan Ganjar
Jawa Tengah termasuk medan pertempuran yang diperbutkan antar kandidat calon presiden.
Baca SelengkapnyaJokowi Peringatkan KPU: Keteledoran Berbahaya, Berdampak Besar pada Politik!
Jokowi meminta KPU dan para penyelenggara Pemilu memastikan tata kelola pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan dengan baik.
Baca SelengkapnyaSambangi Balai Kota, AHY Kenang Pilgub Jakarta: Perjuangan Pertama Kali di Dunia Politik
Dia bercerita soal pengalamannya maju pemilihan gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2017.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Maksimalkan Sisa Waktu Kampanye, Anies Siap All Out di Jawa Barat
Jawa Barat dinilai Anies penting dan menjadi salah satu penentu dalam memenangkan kontestasi Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaKader PSI Siap Menangkan Kaesang Jika Maju Pilgub Jateng
Kaesang Pangarep mengaku siap menjadi Gubernur Jawa Tengah atau Jateng.
Baca SelengkapnyaSurvei Poltracking Jelang Pencoblosan: Prabowo-Gibran Kuasai Jatim 60%, Anies-Cak Imin 14,9%, Ganjar-Mahfud 17,2%
Survei dilaksanakan pada 25–31 Januari 2024 di 11 daerah di Jawa Timur
Baca SelengkapnyaTemui Buruh, Cak Imin Janji Tidak Ada Undang-Undang Simsalabim Jika Menang Pilpres 2024
Kebijakan diputuskan sesuai dengan aspirasi publik.
Baca SelengkapnyaDitanya Maju Pilgub DKI 2024, Anies: Kita Lagi Fokus Tuntaskan Amanah Jutaan Orang
Aziz menyebut partainya terbuka untuk melakukan komunikasi dan penjajakan koalisi dengan partai politik (parpol) manapun.
Baca SelengkapnyaMedia Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri
Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.
Baca Selengkapnya