Manuver PDIP gaet partai pendukung Jokowi demi Ahok pimpin DKI
Merdeka.com - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tengah bergerilya mencari dukungan para partai pendukung Agus Yudhoyono-Sylviana Murni tergabung dalam koalisi Cikeas. Manuver ini terutama kepada partai pendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Dalam poros Cikeas tergabung Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Ada tiga partai dalam koalisi itu sebagai pendukung pemerintahan, yakni PAN, PKB dan PPP. Dukungan mereka diharapkan membuat Ahok-Djarot guna mengalahkan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
Permintaan itu diharapkan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Dia mengharapkan para mendapat jatah menteri dari Jokowi ikut mendukung Ahok-Djarot di Pilgub DKI. Menurut Hasto, kerja sama partai di tingkat nasional akan lebih bagus juga dilakukan pada tataran Provinsi dan Kota. Kerja sama paling tinggi dalam Pilkada adalah dengan partai yang ada di dalam pemerintahan.
"Kerja sama kita paling tinggi di Pilkada adalah dengan partai yang ada di pemerintahan," kata Hasto, Selasa kemarin.
Senada dengan Hasto, politikus PDIP Trimedya Panjaitan juga mengharapkan para partai mendapat kursi menteri di pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) ikut mendukung Ahok-Djarot memenangkan Pilgub DKI putaran kedua. "Kan di pemerintahan sama, menterinya sama-sama dapat. Ya di pemerintahan DKI juga kami harap sama," kata Trimedya, Sabtu pekan lalu.
Jika semua partai koalisi bersatu, Trimedya yakin kursi DKI akan lebih mudah dimenangkan Ahok-Djarot. Mengingat, setiap partai tergabung dalam koalisi memiliki massa untuk mendongkrak suara di Pilgub DKI nanti.
"Karena kalau itu terjadi, kalau parameternya pemilu 2014, kami hanya perlu 3 persen sampai 4 persen yang kami kerja. Partai pendukung kami tentu tahu dimana kantung-kantung suara mereka," ucapnya.
Langkah konkret permohonan dukungan bahkan sudah dilakukan Hasto. Dia bahkan sampai menyambangi markas PKB di Jalan Raden Saleh, Jakarta. Kedatangannya bertujuan untuk membahas pilgub DKI putaran dua dengan Ketum PKB Muhaimin Iskandar.
Wakil Bendahara Umum PKB, Bambang Susanto mengatakan inti dari pertemuan ini adalah penjajakan awal. Bambang mengatakan pertemuan ini belum mengarah ke keputusan soal dukungan PKB ke Ahok- Djarot.
"Intinya ini mungkin penjajakan awal, kita juga membuka ruang ke partai yang lain. Kita saling berkomunikasi, ya intinya kalau diartikan ke sana apa tujuannya kita bisa maknai, tapi belum mengarah ke keputusan," kata Bambang.
Langkah konkret permohonan dukungan bahkan sudah dilakukan Hasto. Dia bahkan sampai menyambangi markas PKB di Jalan Raden Saleh, Jakarta. Kedatangannya bertujuan untuk membahas pilgub DKI putaran dua dengan Ketum PKB Muhaimin Iskandar.
Wakil Bendahara Umum PKB, Bambang Susanto mengatakan inti dari pertemuan ini adalah penjajakan awal. Bambang mengatakan pertemuan ini belum mengarah ke keputusan soal dukungan PKB ke Ahok- Djarot.
"Intinya ini mungkin penjajakan awal, kita juga membuka ruang ke partai yang lain. Kita saling berkomunikasi, ya intinya kalau diartikan ke sana apa tujuannya kita bisa maknai, tapi belum mengarah ke keputusan," kata Bambang.
Sementara itu, PAN sejauh ini terlihat lebih mengarahkan dukungan kepada Anies-Sandiaga dibanding Ahok-Djarot. Politikus PAN Yandri mengaku bahkan telah bolak-balik menemui Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri guna membahas masalah ini.
"10 Kali kami datang ke Mega, tapi kami tidak mau dengan Ahok, Djarot tidak ada masalah. Artinya PDIP dan Djarot tidak ada masalah, tapi jadi masalah PAN, Ahok pribadi," tegas Yandri.
Sedangkan PPP, mereka masih melakukan konsolidasi partai guna memberikan dukungan di Pilgub DKI. Namun, DPW PPP Jakarta Selatan justru telah menyatakan dukungan kepada kubu Anies-Sandiaga.
Diketahui, PAN, PKB dan PPP mendapatkan jatah menteri di Kabinet Kerja. PAN 1 menteri, PKB 3 menteri dan PPP 1 menteri.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cuma PKS yang Tak Ikut Jokowi
Selain Gerindra, hampir semua partai besar merapat ke Pemerintahan Jokowi seperti PDIP, Golkar, Nasdem, PKB, PAN, PPP, dan Demokrat.
Baca SelengkapnyaBocoran Partai Baru Maruarar Sirait usai Cabut dari PDIP: Parpol Koalisi Pendukung Prabowo-Gibran
Ketua DPP Partai Golkar Meutya Hafid memberikan bocoran partai baru Maruarar Sirait setelah cabut dari PDIP.
Baca SelengkapnyaPDIP Gaungkan Perubahan, Pertanda Akhir Hubungan dengan Jokowi?
Gaung perubahan menimbulkan pertanyaan, sebab selama ini PDI Perjuangan selalu membawa pesan keberlanjutan yang sering dikaitkan dengan motto Presiden Jokowi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
PDIP: Presiden Milik Kita Semua, Tidak Perlu lah Kampanye!
PDIP menilai Presiden Jokowi tidak perlu kampanye meski diizinkan UU Pemilu.
Baca SelengkapnyaBegini Kata Politisi PDIP soal Kabar Jokowi Gabung Partai Golkar
Andreas pun menyinggung soal cawe-cawe Jokowi agar tetap berkuasa.
Baca SelengkapnyaJokowi Diusulkan Pimpin Koalisi Besar, Ini Respons Airlangga dan Zulkifli Hasan
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menanggapi kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) diusulkan memimpin koalisi besar Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaAnak-Anak Gaza Main Perosotan di Kawah Bekas Bom Israel
Anak-Anak Gaza Main Perosotan di Kawah Bekas Bom Israel
Baca SelengkapnyaReaksi Dingin Puan Ditanya Isu Manuver Jokowi Rebut Kursi Ketum PDIP
Reaksi Dingin Puan Ditanya Isu Manuver Jokowi Rebut Kursi Ketum PDIP
Baca SelengkapnyaGabung Pemerintahan Jokowi, AHY Tegaskan Kader untuk Tidak lagi Merasa Jadi Oposisi
AHY menegaskan, kini sikap Demokrat menyukseskan program pemerintahan Jokowi.
Baca SelengkapnyaDasco Heran Hasto Ungkap Jokowi Mau Ambil Posisi Ketum PDIP Megawati
Dia pun berharap agar seluruh partai politik dalam dinamika pergantian pimpinan dapat berjalan dengan baik.
Baca Selengkapnya