Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Manuver dan tudingan GMPG sudutkan Setya Novanto

Manuver dan tudingan GMPG sudutkan Setya Novanto Ketua GMPG Ahmad Doli Kurnia. ©2017 Merdeka.com/Rendi Perdana

Merdeka.com - Gerakan Muda Partai Golkar yang dikoordinatori Ahmad Doli Kurnia terus melakukan manuver menggoyang posisi Setya Novanto dari kursi Ketua Umum Partai Golkar. Dari mengklaim didukung para senior di partai untuk membersihkan Golkar hingga melaporkan pertemuan Setnov dengan Ketua MA Hatta Ali ke Komisi Yudisial.

Pada 8 Agustus lalu, Doli menyebut ada 17 nama yang mendukung Gerakan Muda Partai Golkar dalam gerakan 'Golkar Bersih'. Doli mengklaim, anggota DPP yang tergabung itu memiliki visi-misi yang sama yaitu mendorong pembaharuan untuk Partai Golkar serta tidak memberikan dukungan pada Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto.

"Nama yang kami cantumkan ini mendukung pembaruan dan perubahan di Golkar. Golkar saat ini ada pemerosotan elektabilitasnya di masyarakat dan citra negatif terus meluas karena ketum Setya Novanto," kata Doli di RM Sederhana SCBD, Jakarta, Selasa (8/8).

"Nama ini mereka juga tidak mendukung secara terbuka upaya konsolidasi yang memberikan dukungan pada Novanto," ucapnya.

Klaim itu dibantah Sekjen Partai Golkar Idrus Marham sebab kriteria anggota yang bersih tidak jelas. "Kriteria tentang bersih dan tidak bersih itu kan tidak jelas yang dibuat oleh mereka. Sehingga tidak perlu kita respons secara serius," kata Idrus di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (9/8).

Apalagi, menurut Idrus, sederet nama anggota DPP Golkar yang dirilis GMPG telah menyampaikan respons bahwa mereka tidak mengetahui namanya dicatut. Namun, Idrus menolak membocorkan nama-nama anggota DPP yang telah memberikan konfirmasi. "Ada beberapa yang sudah sampaikan ke WA grup kita maupun ada juga yang konfirmasi langsung kepada saya yang menyampaikan bahwa kami tidak tahu kok namanya dicantumkan," tegasnya.

Pada 15 Agustus lalu, GMPG mendatangi gedung Mahkamah Agung (MA) untuk bertemu dan meminta klarifikasi dari Ketua MA Hatta Ali soal pertemuannya dengan Ketua Partai Golkar Setya Novanto. Pertemuan itu terjadi saat Novanto dan Hatta Ali menjadi penguji sidang disertasi politikus Partai Golkar Adies Kadir di Universitas 17 Agustus, Surabaya, Jawa Timur.

"Kami datang kami sudah kirim surat sebelumnya ke ketua MA untuk bisa bertatap muka dan kami meminta klarifikasi atas informasi itu," kata Doli di Kantor Mahkamah Agung, Jakarta, Selasa (15/8).

Dari informasi yang didapat, menurut Doli, Setnov berencana melakukan pendekatan dengan Hatta agar bisa meloloskan proses hukum kasus korupsi e-KTP, termasuk proses praperadilan. Pasalnya, Setnov telah ditetapkan tersangka dalam korupsi e-KTP. "Karena informasi yang kami terima dan beredarnya isu di luar itu kan seolah-olah Pak SN ini sedang melakukan upaya pendekatan supaya bisa lolos di praperadilan," tegasnya.

Doli melihat ada kejanggalan ketika Setnov didapuk sebagai penguji sidang disertasi dari Adies. Sepengetahuan Doli, Setnov hanya bergelar sarjana akuntansi. Sementara, seharusnya sidang disertasi diuji oleh seorang bergelar doktor. "Di mana saat itu Pak Novanto menjadi salah satu penguji sama dengan Pak Hatta Ali. Nah saat itu kita juga agak terkejut kenapa kok tiba-tiba Pak SN bisa jadi penguji doktor, padahal setahu saya dia lulusan S1 latar belakangnya akuntansi," terangnya.

Namun tidak ada perwakilan MA yang menerima kedatangan GMPG. Doli pun akhirnya mendatangi Komisi Yudisial untuk melaporkan dugaan pelanggaran kode etik itu pada Senin 21 Agustus kemarin. Kata Doli, kehadiran Setnov dengan Ketua MA di acara itu menjadi tanda tanya besar. Sebab, Setnov telah menjadi tersangka dalam kasus e-KTP.

Menanggapi pengaduan itu, Ketua KY Aidul Fitriciada Azhari mengatakan, pihaknya belum dapat menilai apakah dalam pertemuan tersebut terdapat pelanggaran kode etik hakim atau tidak. Namun, ia memastikan bakal menindaklanjuti laporan GMPG.

"Ini adalah kali ke dua, GMPG ke Komisi Yudisial. Pertama laporkan sama pemantauan kasus yang libatkan bapak SN. Kedua juga sama tapi disertai laporan baru terkait pertemuan ketua MA di Surabaya. Pertama terima kasih atas kepercayaan masyarakat dalam hal ini GMPG," ujarnya.

ahkan, dikabarkan praperadilan Setya Novanto ini jadi ajang taruhan antar sesama anggota DPR.

Di sela pengaduan itu, Doli mengungkapkan Ketua umum Golkar Setya Novanto (Setnov) diyakini akan mengajukan praperadilan terhadap penetapan tersangka dalam kasus korupsi proyek e-KTP. Bahkan, dikabarkan praperadilan Setya Novanto ini jadi ajang taruhan antar sesama anggota DPR. Namun Doli tak mau menyebutkan darimana informasi ini diperoleh.

"Kami dapat informasi ada anggota DPR yang berani mengajak taruhan anggota DPR yang lain dan besar jumlahnya, miliar, bahwa Pak Setya Novanto ini akan lolos melalui praperadilan," ujar Doli.

Dalam keterangannya, Doli enggan membeberkan informasi ini. Tetapi, ia berani mempertanggungjawabkan ucapannya tersebut.

"Saya nggak nyebutin nama, makanya informasi itu ada yang menyampaikan ke kami lah. (Siap bertanggung jawab?) Oh iya. Sekali lagi ini dalam rangka sama-sama mengawal kasus e-KTP ini," tegasnya.

"(Itu taruhan sama-sama anggota DPR?) Katanya begitu, katanya bermiliar-miliar," pungkasnya.

(mdk/bal)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sekjen Gerindra Ungkap Golkar Berpotensi Besar Dukung Prabowo: InsyaAllah Bulan Agustus Ini
Sekjen Gerindra Ungkap Golkar Berpotensi Besar Dukung Prabowo: InsyaAllah Bulan Agustus Ini

Muzani menyebut, Gerindra menghormati proses keputusan di internal Partai Golkar.

Baca Selengkapnya
Golkar Nomor Dua di Pileg 2024, Mungkinkah Jatah Menteri di Kabinet Prabowo Bertambah?
Golkar Nomor Dua di Pileg 2024, Mungkinkah Jatah Menteri di Kabinet Prabowo Bertambah?

Airlangga ditanya apakah kursi menteri dari Partai Golkar pada pemerintahan Prabowo-Gibran bakal bertambah.

Baca Selengkapnya
Politisi Golkar Minta Senior di Partai Tak Main Isu Percepatan Munas Gembosi Airlangga
Politisi Golkar Minta Senior di Partai Tak Main Isu Percepatan Munas Gembosi Airlangga

Apalagi isu tersebut berkembang bahwa ada sekelompok orang yang mendorong percepatan Munas Golkar.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Ketum Tegaskan Muhammadiyah Netral Terkait Hak Angket Kecurangan Pemilu
Ketum Tegaskan Muhammadiyah Netral Terkait Hak Angket Kecurangan Pemilu

Menurut dia, pandangan Muhammadiyah sebagai organisasi terhadap Indonesia masih sama yaitu netral dan independen dari kekuatan politik.

Baca Selengkapnya
Dinilai Berpeluang Jadi Ketum Golkar, Ini Respons Khas Gibran
Dinilai Berpeluang Jadi Ketum Golkar, Ini Respons Khas Gibran

Cawapres Gibran Rakabuming Raka memberi jawaban khas saat ditanya soal peluangnya menjadi Ketua Umum Partai Golkar menggantikan Airlangga Hartarto.

Baca Selengkapnya
Dorong Prabowo Rangkul Kubu Ganjar, Bamsoet Golkar: Kita Tidak Butuh Oposisi
Dorong Prabowo Rangkul Kubu Ganjar, Bamsoet Golkar: Kita Tidak Butuh Oposisi

Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo menilai, pemerintahan ke depan tidak membutuhkan oposisi.

Baca Selengkapnya
Respons Istana Soal Kabar Jokowi Jadi Kader Sejak Tahun 1997 dan Ketum Golkar
Respons Istana Soal Kabar Jokowi Jadi Kader Sejak Tahun 1997 dan Ketum Golkar

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menyebut, desas-desas Jokowi akan menjadi ketum parpol sudah lama digulirkan.

Baca Selengkapnya
Gibran Jawab Isu Dirinya dan Jokowi Bergabung ke Golkar
Gibran Jawab Isu Dirinya dan Jokowi Bergabung ke Golkar

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto merespons baik terkait kemungkinan Presiden Jokowi masuk ke partainya.

Baca Selengkapnya
Respons Golkar soal NasDem Bertemu Gerindra Bakal Kurangi Jatah Menteri
Respons Golkar soal NasDem Bertemu Gerindra Bakal Kurangi Jatah Menteri

Prabowo dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto intens berkomunikasi.

Baca Selengkapnya