Malu-malu Agung bawa Golkar masuk koalisi Jokowi
Merdeka.com - Ketua Umum DPP Partai Golkar versi Munas Ancol Agung Laksono berada di atas angin. Surat penjelasan Menkum HAM Yasonna Laoly beberapa waktu lalu agar kubu Agung mengakomodir kepengurusan partai hasil Munas Bali, mengisyaratkan Kemenkum HAM tak lama lagi akan mengesahkan kepengurusan Munas Ancol.
Angin baik itulah yang disambut oleh kubu Agung dengan rencana mengubah haluan Partai Golkar dari tangan Aburizal Bakrie (Ical). Pada Munas Ancol Desember tahun lalu, Agung memang menyatakan pihaknya akan keluar dari Koalisi Merah Putih (KMP).
"Partai Golkar yang sekarang ini kami pimpin keluar dari KMP," sebut Agung di Hotel Mecure, Ancol, Jakarta, 8 Desember tahun lalu.
Setelah keluar dari KMP, Agung menjelaskan, Partai Golkar akan mendukung pemerintahan Jokowi-JK. "Tapi posisi kami sebagai mitra yang kritis," kata Agung saat itu.
Nah, ucapan Agung empat bulan lalu itu kini seakan punya kekuatan setelah Kemenkum HAM mengisyaratkan akan mensahkan kepengurusan yang dipimpin bekas ketua DPR tersebut.
Dan benar saja, tak menunggu lama setelah surat penjelasan Menkum HAM itu diumumkan, Agung langsung melakukan safari politik ke sejumlah parpol, utamanya yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Hebat (KIH). Ical selama ini membawa Golkar ke KMP.
Saat bertemu dengan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh Rabu 11 Maret lalu, Agung menegaskan akan bergabung dengan pemerintahan Jokowi-JK.
"Karena kami hadir di ranah perpolitikan nasional adalah untuk menjadi mitra bagi pemerintah," kata Agung saat bertemu dengan Surya Paloh, di kantor DPP NasDem, Jalan Gondangdia, Jakarta Pusat.
Pernyataan Agung soal mendukung pemerintah dan Koalisi Indonesia Hebat (KIH) tidak selamanya konsisten. Kemarin, usai bertemu Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Agung menyatakan pihaknya tidak otomatis bergabung dengan koalisi manapun.
"Kita berdiri sendiri," ujar Agung kendati sudah mulai melakukan roadshow ke sejumlah parpol anggota KIH.
Maju mundur pernyataan Agung soal bergabung dengan KIH ini mengesankan politikus senior partai beringin itu malu-malu membawa partainya bergabung ke koalisi Jokowi. Ataukah pernyataan itu bermakna lain? Kita tunggu saja.
(mdk/efd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pakai Dasi Kuning, Jokowi Akui Nyaman dengan Golkar
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku merasa nyaman dengan Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaJokowi Bertemu Suya Paloh, Kubu Ganjar Duga Upaya Ajak NasDem Gabung Koalisi Prabowo-Gibran
Jokowi bertemu Suya Paloh pada Minggu (18/2) kemarin.
Baca SelengkapnyaJokowi Jawab soal Isu akan Gabung Golkar
Golkar menyambut baik jika benar Jokowi ingin bergabung dengan partai berlambang pohon beringin itu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Airlangga Hartarto Pastikan Presiden Jokowi Tak Hadir di Kampanye Akbar Prabowo-Gibran
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto memastikan Presiden Jokowi tidak akan menghadiri kampanye akbar Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaJokowi Bertemu Kepala Desa di Istana, Ganjar: Kalau Ada Pengarahan Politik, Mulai Tidak Fair
Ganjar Pranowo tak mempersoalkan pertemuan Jokowi dan kepala desa sepanjang pertemuan tidak bertujuan untuk mengarahkan dukungan
Baca SelengkapnyaMenebak Arah Langkah Jokowi Usai Tidak Jabat Presiden
Ternyata, isu Jokowi ingin gabung ke partai politik bukan hanya menuju ke Golkar saja
Baca SelengkapnyaNasDem: Pertemuan Surya Paloh dengan Jokowi Puluhan Kali, Tidak Terkait Sikap Politik
Surya Paloh dan Jokowi diketahui menggelar pertemuan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Minggu (18/2).
Baca SelengkapnyaAirlangga Sebut Jokowi Boleh Kampanye Tanpa Cuti, Ini Alasannya
Airlangga menyebut, hampir seluruh presiden masuk dalam partai politi
Baca SelengkapnyaIsu Pemakzulan, Ketum Golkar Tegaskan Jokowi Didukung 80 Persen Susunan Kabinet
Airlangga memandang, keadaan sekarang berbeda dengan pemilu sebelumnya yang panas imbas pilgub DKI 2017.
Baca Selengkapnya