Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Makin Panas! Perang Terbuka PDIP Vs NasDem

Makin Panas! Perang Terbuka PDIP Vs NasDem HUT PDIP. ©2015 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Hubungan antara PDIP dan NasDem memanas usai Anies Baswedan dicalonkan sebagai bakal calon presiden. Lantaran, mantan Gubernur DKI Jakarta itu dianggap sebagai antitesa dari Presiden Joko Widodo. Padahal kedua partai tersebut sama-sama mengusung Jokowi dan menjadi pendukung di kabinet.

Perseteruan terbuka ini dipicu penyataan Kepala Badiklatda PDI Perjuangan DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak. Dia meminta NasDem menunjukkan sikap politik yang jelas, antara keluar dari Kabinet Indonesia Maju atau menegur Anies Baswedan yang saat ini didukung jadi calon presiden.

Dia menyinggung keputusan NasDem memecat Zulfan Lindan karena menyebut Anies Baswedan sebagai antitesis Jokowi beberapa waktu lalu.

"NasDem mengambil sikap memecat yang bersangkutan walaupun sebagai salah satu deklarator berdirinya NasDem sebagai partai. Pernyataan NasDem adalah tetap mendukung dan mengawal pemerintahan saat ini hingga berakhir di 2024," katanya dalam keterangan tertulis.

Sikap Inkonsisten NasDem

Namun saat Anies mengkritik pemerintah soal panjang jalan dengan data yang salah, Gilbert heran, NasDem hanya diam. Bahkan partai yang dipimpin Surya Paloh itu tidak mengeluarkan pernyataan mendukung pemerintah. Padahal NasDem ikut membangun apa yang saat ini ada.

Menurutnya, sikap inkonsisten NasDem itu sangat tidak etis. Gilbert menyarankan, NasDem sebaiknya menunjukkan sikap politik yang jelas.

"Lebih baik keluar dari kabinet, atau menegur Anies sebagai bukti masih mendukung/mengawal pemerintah saat ini. Anies sendiri bukanlah kader NasDem. Berada di kabinet tetapi sikapnya NasDem terlihat oposisi tidaklah dewasa secara politik," tegasnya.

NasDem Naik Pitam

Mengetahui itu, NasDem mengingatkan, Jokowi pertama kali diusung sebagai presiden atas inisiasi mereka. Jadi jangan seakan kesuksesan yang ditorehkan dua periode Jokowi hanya atas sumbangsih dari PDIP.

Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya menyebut, PDIP seperti kacang lupa pada kulitnya. Menurutnya, modalitas Jokowi pada periode pertama adalah dari NasDem.

"Apa yang bermuka dua? PDIP kacang lupa kulitnya, yang menjadi modalitas Jokowi di periode pertama (Jokowi-JK) periode kedua (Jokowi-Ma'ruf Amin) itu PDIP dan NasDem, NasDem dan PDIP," tegasnya di kantor DPP NasDem, Jakarta.

"Jokowi lahir dari gedung ini, Jokowi adalah anak dari NasDem, ibunya PDIP bapaknya NasDem," sambung Willy.

Dia mengungkapkan, mendukung pemerintahan Jokowi sampai habis masa periode adalah tugas konstitusional NasDem sejak awal. Willy meminta jangan ada adu domba. Karena Jokowi memulai dari NasDem.

"Ini tugas partai, tugas konstitusional partai, mencalonkan capres, Pak Jokowi sudah tidak calon lagi jangan dibolak balik akal sehat kita ini," tegasnya.

Menurutnya, NasDem akan patuh dengan Jokowi jika diusir dari pemerintahan. Namun, dia menganalogikan NasDem seperti seorang ayah untuk Jokowi.

"Kalau Presiden mengatakan NasDem Cao NasDem akan taat dan patuh bukan PDIP, Bertepuk tidak bisa sebelah tangan. Jangan saat gelak tertawa ibu-bapak kita, kita lupakan. Jangan kacang lupa pada kulit," tuturnya.

Willy pun meminta PDIP tidak memprovokasi karena perbedaan sikap politik. Dia menyinggung bahwa NasDem tak pernah mengganggu PDIP bila menolak Undang-Undang di DPR.

"Jadi PDIP bersikap dewasalah jangan provokasi seperti ini, ini provokasi recehan dan kami tidak pernah juga memprovokasi PDIP ketika menolak UU yang diusulkan pemerintahan Jokowi-Amin di DPR, gak bilang juga kenapa PDIP begitu, gak kekanak-kanakan. Kita mencoba berdiri sama tinggi duduk sama rendah," tutupnya.

PDIP Menjawab

Dinilai menjadi partai seperti kacang lupa pada kulitnya, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menanggapinya dengan santai. Menurutnya, hal tersebut tak masalah dilakukan dalam politik. Selama tujuannya demi kemakmuran dan keadilan rakyat.

“Kacang lupa kulitnya itu kalau spiritnya membangun reformasi, kemudian berjuang bagi kemakmuran dan keadilan rakyat, tapi dalam praktik politiknya justru terjadi penyimpangan-penyimpangan dari apa yg sudah dijanjikan,” ungkapnya.

Dia menjelaskan, PDIP selalu terbuka dalam menjalankan koalisi. Termasuk dengan masukan atas kekurangan dari internal partai. Untuk itu, Hasto mengingatkan, lebih baik mengintrospeksi diri dahulu dibanding menyalahkan pihak lain.

“Maka PDIP ini berpolitik dengan merangkul, dengan bergotong royong, kalau ada kelemahan-kelemahan internal kami ini melihat ke dalam, memperbaiki ke dalam, bukan menyalahkan apalagi menyerang pihak lain. Itu etika politik yang dikedepankan oleh PDIP,” tutup Hasto.

Ikuti perkembangan terkini seputar berita Pemilu 2024 hanya di merdeka.com

(mdk/fik)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Nasdem Akan Diskusi dengan Anies Baswedan soal Pilkada DKI: Banyak yang Bilang supaya Dicalonkan Lagi

Nasdem Akan Diskusi dengan Anies Baswedan soal Pilkada DKI: Banyak yang Bilang supaya Dicalonkan Lagi

Sekjen Partai Nasdem Hermawi Taslim mengakui banyak yang menginginkan agar Anies Rasyid Baswedan dicalonkan kembali pada Pilkada DKI Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya
PDIP Soroti Anies Dilaporkan Kubu Prabowo ke Bawaslu usai Debat Capres: Pengingkaran Demokrasi

PDIP Soroti Anies Dilaporkan Kubu Prabowo ke Bawaslu usai Debat Capres: Pengingkaran Demokrasi

Sekjen PDIP membela Anies Baswedan yang dilaporkan pendukung Prabowo ke Bawaslu usai Debat Capres.

Baca Selengkapnya
Momen Ketika Anies Tepuk Tangan dan Kasih Dua Jempol ke Ganjar saat Debat Pamungkas Pilpres

Momen Ketika Anies Tepuk Tangan dan Kasih Dua Jempol ke Ganjar saat Debat Pamungkas Pilpres

Momen Ketika Anies Tepuk Tangan dan Kasih Dua Jempol ke Ganjar

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
VIDEO: Anies Sentil Tingkah Capres Lain saat Debat: Pas Selesai, Desak-desaknya Baru Ramai

VIDEO: Anies Sentil Tingkah Capres Lain saat Debat: Pas Selesai, Desak-desaknya Baru Ramai

Calon Presiden nomor urut 1 Anies Baswedan menggelar acara Desak Anies di Samarinda, Kalimantan Timur, Kamis, 11 Januari 2024

Baca Selengkapnya
Kesejahteraan TNI Diungkit dalam Debat Ketiga Capres, Berapa Gaji Anggota TNI Tahun Ini?

Kesejahteraan TNI Diungkit dalam Debat Ketiga Capres, Berapa Gaji Anggota TNI Tahun Ini?

Anies Baswedan menyebut banyak prajurit TNI belum punya rumah, tapi Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto menguasai lahan 34.000 ha.

Baca Selengkapnya
Anies Baswedan: Kalau Pelanggaran Pemilu Dibiarkan akan Menular

Anies Baswedan: Kalau Pelanggaran Pemilu Dibiarkan akan Menular

Anies menghormati seluruh pilihan rakyat Indonesia pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

Baca Selengkapnya
Berkali-kali Prabowo Sindir Anies Gara-Gara Kinerjanya Dinilai 11

Berkali-kali Prabowo Sindir Anies Gara-Gara Kinerjanya Dinilai 11

Anies Baswedan beri nilai 11 atas kinerja Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan dalam sesi debat capres

Baca Selengkapnya
Jelang Debat Capres Tema Pertahanan dan Keamanan, Anies Kerap Diskusi dengan Purnawirawan TNI

Jelang Debat Capres Tema Pertahanan dan Keamanan, Anies Kerap Diskusi dengan Purnawirawan TNI

Anies akan menyelaraskan tema debat sesuai dengan pengalaman yang ia peroleh selama menjabat gubernur DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya
Jelang Debat Pertahanan, Sekjen PDIP: Apa Prestasi Prabowo Sebagai Menhan?

Jelang Debat Pertahanan, Sekjen PDIP: Apa Prestasi Prabowo Sebagai Menhan?

Gagasan yang digaungkan oleh Ganjar Pranowo berbeda dengan Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya