Majelis Tinggi Demokrat tak mau tuduh perancang fitnah SBY dari Sukamiskin
Merdeka.com - Pengacara Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Ferdinan Hutahaean mengaku tengah melakukan validasi informasi tentang perancang skenario fitnah kliennya dilakukan oleh para mantan kader Demokrat yang sakit hati. Salah satu caranya yakin memeriksa tanggal kedatangan tamu yang mengunjungi narapidana di Sukamiskin, Bandung.
Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat, Amir Syamsuddin mengaku tak mau menuduh atau membenarkan bahwa skenario fitnah dilancarkan dari Sukamiskin. Menurut dia, hal itu menjadi kewenangan penyidik Bareskrim Polri. Karena SBY sudah melakukan pelaporan terhadap Firman Wijaya sebagai pengacara terdakwa e-KTP, Setya Novanto.
"Itu memang perlu pendalaman, itu merupakan tujuan daripada laporan yang dilakukan SBY untuk kemudian bisa dilakukan penyelidikan," kata Amir saat berbincang dengan merdeka.com, Kamis (8/2).
Amir juga tak mau mengungkap informasi dari mana yang diperoleh SBY tentang skenario perancang fitnah ini terjadi. Tapi sejumlah benang merah memang sudah terlihat. Contoh, Firman Wijaya merupakan pengacara dari Setya Novanto sekaligus mantan Ketum Demokrat Anas Urbaningrum.
"Kalau saya tidak salah itu baca, selama ini kan saudara Firman memang pengacarnya dari salah satu mantan kader Demokrat yang bermasalah di masa lalu. Itu saya kira tidak ada masalah dia punya klien, tetapi kalau kliennya tiba-tiba berubah menjadi calon saksi daripada jaksa itu berbeda," kata Amir.
Praktisi hukum yang juga mantan Menkum HAM era SBY ini mempersoalkan pertemuan antara Firman Wijaya sebagai pengacara terdakwa dengan Mirwan Amir, saksi dari Jaksa KPK. Dari hasil tanya jawab di persidangan e-KTP 25 Januari lalu, muncul nama SBY.
Hal tersebut yang diduga menjadi persekongkolan jahat antara Mirwan dan Firman Wijaya. Diduga persekongkolan itu dilakukan di Lapas Sukamiskin yang di penjara koruptor itu ada Anas Urbaningrum, mantan Ketum Demokrat.
Amir juga tak mau berspekulasi lebih jauh tentang motif fitnah terhadap SBY. Menurut dia, fitnah ini bisa berkaitan dengan tahun politik.
"Saya melihat kemungkinan namanya tahun politik, tentu segala upaya yang mampu dilakukan itu pasti diupayakan. Tapi saya tidak mau menuduh.
"Saya tidak menuduh bahwa Firman melakukan itu, karena saya tidak melihat walau ada informasi (pertemuan di Sukamiskin). Kita anggap itu sebagai sesuatu yang tidak mutlak, karena ini sudah bergulir di ranah hukum, itu tugas daripada aparat bekerja," kata Amir.
Sebelumnya diberitakan, Pengacara SBY, Ferdinan Hutahaean membocorkan pihak yang bisa bikin geger seperti kata kliennya itu. Menurut dia, saat ini pihaknya tengah melakukan kroscek kebenaran informasi yang diperoleh berasal dari orang kepercayaan SBY.
"Laporan yang beliau terima memang bersumber dari teman-teman, sahabat yang masih bersimpati kepada beliau. Tapi kenapa belum diungkap kan namanya informasi butuh validasi, kita kroscek ke lapangan apa memang pertemuan itu ada," kata Ferdinan saat berbincang dengan merdeka.com.
Salah satu bentuk validasi yang ia lakukan adalah dengan menganalisa daftar tamu yang ada di Lapas Sukamiskin, Bandung, tempat para koruptor bersarang. Menurut Ferdinan, pertemuan orang-orang ini merancang fitnah terhadap SBY dimulai dari sini.
"Kita melakukan pengecekan, contoh penjara Sukamiskin, kalau orang mau masuk ke dalam kan akan tercatat, siapa tamunya, tahanan menerima tamu siapa, tentu tercatat, tidak mungkin tahanan, napi ditahan menerima tamu tidak tercatat itu yang kita lakukan," jelas Ferdinan.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Roy Suryo Kembali Dilaporkan ke Bareskrim Buntut Tudingan Gibran Pakai Alat Bantu saat Debat
Muannas yang juga calon anggota legislatif PSI itu mengaku khawatir masyarakat atas pernyataan Mantan Menteri Olahraga tersebut.
Baca SelengkapnyaSaksi AMIN Temukan Lurah di Riau Minta Data Pemilih 02 untuk Diberikan Bansos, Ini Pengakuannya
Saksi tim hukum Anies-Muhaimin (AMIN) Surya Dharma mengungkap, ada seorang Lurah di Riau yang terlibat dalam upaya pemenangan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaTak Terima Sikap Surya Paloh, Relawan Turunkan Bendera NasDem di Markas Pemenangan AMIN
Bendera milik Partai NasDem yang berada di halaman Markas Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) diturunkan oleh relawan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Eks Mentan SYL Kembali Diperiksa Terkait Kasus Firli di Bareskrim Pagi Ini
Penyidik memeriksa mantan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) terkait kasus dugaan pemerasan dengan tersangka mantan Ketua KPK, Firli Bahuri.
Baca SelengkapnyaMenko Luhut Kesal Banyak Kritik Jelek Pemerintah, Ini Respons Anies Baswedan
Anies menuturkan, ada tiga hal prinsip demokrasi. Yaitu kebebasan berbicara khususnya mengkritik pemerintah.
Baca SelengkapnyaFirli Bahuri Kembali Diperiksa di Bareskrim Polri Jumat Pekan Ini
Mantan Ketua KPK, Firli Bahuri akan kembali diperiksa sebagai tersangka pemerasan terhadap mantan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, Jumat (19/1).
Baca SelengkapnyaSidang Perkara Penganiayaan Santri hingga Tewas di Kediri, Terungkap Pelaku yang Intens Aniaya Korban
Dua santri di Kediri, yang didakwa menganiaya rekannya berinisial BBM (14) hingga tewas menjalani sidang dengan agenda pemeriksaan saksi.
Baca SelengkapnyaMK Putuskan Ambang Batas Parlemen 4 Persen Diubah Sebelum Pemilu 2029
Hal ini tercantum dalam Putusan Nomor 116/PUU-XXI/2023 dari perkara yang diajukan oleh Perkumpulan Untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem).
Baca SelengkapnyaPenyidik Ungkap Alasan Penerbitan Sprindik Baru dalam Kasus Dugaan Pemerasan Firli terhadap SYL
Penyidik Dittipidkor Bareskrim Polri, AKP Denny Siregar menjadi saksi sidang praperadilan yang dimohonkan Ketua nonaktif KPK Firli Bahuri di PN Jaksel.
Baca Selengkapnya