LSI Denny JA: Pemilih Golkar terpengaruh kasus Setnov, Gerindra karena Prabowo
Merdeka.com - Lembaga Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, menyebut suara Golkar sempat terpengaruh oleh proses pengadilan mantan ketua umumnya Setya Novanto atau Setnov. Hal ini disampaikan oleh Peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa, saat menjelaskan hasil penelitian yang dilakukan lembaganya 28 April sampai 5 Mei 2018 lalu.
Dia menuturkan, dari para responden yang memilih Golkar, yang terpengaruh isu Setnov dan tidak akan memilih partai tersebut sebanyak 5,3 persen. Sedangkan yang tetap memilih sebanyak 84,5 persen dan tidak tahu atau tidak jawab sebesar 10,2 persen.
Diketahui, dalam survei ini, PDIP menduduki posisi pertama dengan meraih suara 21,70 persen. Disusul kemudian oleh Golkar dengan 15,30 persen, dan Gerindra 14,70 persen.
"Isu pengadilan Setya Novanto menurunkan dukungan Golkar secara signifikan," ucap Ardian di kantornya, Jakarta, Selasa (8/5/2018).
Meski demikian, program yang ditawarkan Golkar, menurut dia, membuat masyarakat suka. Sehingga partai berlambang pohon beringin itu, tetap berada di papan atas.
Adapun, lanjutnya, program seperti sembako murah disukai responden sebanyak 87,5 persen, kemudian lapangan kerja tersedia 84,7 persen, rumah harga terjangkau dan mudah akses sebesar 82,4 persen. Terakhir teknologi tinggi untuk keadilan dan kesejahteraan sebanyak 76,9 persen yang menyukainya.
"Program Golkar ini yang menaikkan suara Golkar kembali. Namun, tingkat pengenalan program ini baru dikenal kurang dari 15 persen (dari responden yang memilih Golkar). Sehingga, jika semakin program ini dikenal, semakin baik dukungan untuk Golkar," ungkap Ardian.
Sementara itu, lanjut dia, untuk Gerindra sendiri, yang membuatnya masih berada di papan atas, karena faktor Ketua Umumnya Prabowo Subianto yang akan maju kembali di Pilpres 2019.
Dari responden yang memilih Gerindra, masih kata Ardian, sebanyak 80,9 persen menilai, Gerindra-lah yang mengusung Prabowo sebagai Capres. Sedangkan 5,3 persen masih beranggapan Prabowo diusung gabungan partai lain. Dan tidak tahu atau tak menjawab sebanyak 13,8 persen.
"Ketika isu capres Prabowo menghangat, asosiasi ini (Prabowo diusung Gerindra) yang menaikkan dukungan untuk Gerindra," pungkasnya.
Adapun survei ini dilakukan dengan metode multistage random sampling, dengan jumlah responden 1.200 orang dengan wawancara tatap muka responden, yang menggunakan kuesioner. Dengan margin of error 2,9 persen.
Reporter: Putu Merta Surya Putra
Sumber: Liputan6.com
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Survei LSI Denny JA yang mengusung tema "Di Ambang Pilpres Satu Putaran Saja" ini dilakukan pada periode 16-26 Januari 2024.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan survei elektabilitas Prabowo-Gibran unggul dengan perolehan 46,6 persen
Baca SelengkapnyaMuzani menyebut, Gerindra menghormati proses keputusan di internal Partai Golkar.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
LSI Denny JA mengungkapkan dua alasan utama elektabilitas Gerindra naik mengalahkan PDIP.
Baca SelengkapnyaDirektur Eksekutif LSI Djayadi Hanan menyampaikan, suara para pemilih sesuai basis partai politik nyatanya terpecah.
Baca SelengkapnyaAdjie mengatakan, dengan angka yang diperoleh Prabowo-Gibran, maka Pilpres 2024 berpeluang satu putaran.
Baca SelengkapnyaElektabilitas pasangan nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul di seluruh wilayah Indonesia.
Baca Selengkapnyamasyarakat yang tidak puas dengan kinerja Jokowi lebih banyak memilih Anies-Muhaimin
Baca SelengkapnyaMenurut Hasto, 'setruman-setruman' itu tak hanya diterima oleh Ganjar Pranowo namun ada beberapa media lain yang kena 'setruman' terkait Hak Angket.
Baca Selengkapnya